Saturday, June 20, 2015

Artocarpus altilis (Parkinson)



Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg
1.     Taksonomi Tanaman Artocarpus altilis

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Magnoliophyta

Kelas :Magnoliopsida

Bangsa : Urticales

Suku :Moraceae

Marga :Artocarpus

Jenis : Artocarpus altilis





Gambar. 1.

2. Sinonim:  Artocarpus communis, Artocarpus communis Forst, breadfruit, Artocarpus incisa L. f. ; A. altilis (Park.) Fosberg ,

3. Nama Daerah: Sukun

4. Nama asing: Beta (Vanuatu); bia, bulo, nimbalu (Solomon Islands); breadfruit (English), kapiak (Papua New Guinea), kuru (Cook Islands), meduu (Palau), mei (mai) (Federated States of Micronesia, Kiribati, Marshalls, Marquesas, Tonga, Tuvalu), mos (Kosrae) ‘ulu (Hawai‘i, Samoa, Rotuma, Tuvalu) ‘uru (Society Islands) uto, buco (Fiji), árbol a pan (Spanish), l’arbre à pan (French), rimas (Philippines), sukun (Indonesia), l’arbre à pan (French), laba pen, vèritab (Haiti, Creole), mshelisheli (Swahili), rata del (Sri Lanka), rimas (Philippines), sake (Vietnamese).

5. Morfologi

Habitus:
Pohon tinggi mencapai 30 m, dengan stek umumnya pendek dan bercabang rendah. Buah yang tidak bermusim, namun mengalami puncak pengeluaran buah dan bunganya dua tahun sekali.

Batang:
Batangnya besar, agak lunak dan bergetah banyak. Bercabang banyak, pertumbuhan cenderung ke atas. Permukaan kasar, coklat, tingginya mencapai 20 meter. Kayunya lunak dan kulit kayu sedikit kasar.


Daun:
Daunnya lebar sekali, bercanggap menjari dan berbulu kasar. Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi bertoreh, panjang 50-70 cm, lebar 25-50 cm, pertulangan menyirip tebal, permukaan kasar hijau. 


Bunga:
Bunga-bunga sukun berkelamin tunggal (bunga betina dan bunga jantan terpisah), tetapi berumah satu. Bunganya keluar dari ketiak daun pada ujung cabang dan ranting. Bunga jantan berbentuk tongkat panjang disebut ontel, panjang 10-20 cm berwarna kuning. Bunga wanita berbentuk bulat bertangkai pendek (babal) seperti pada nangka. Kulit buah menonjol rata sehingga tampak tidak jelas yang merupakan bekas putik dari bunga sinkarpik.  



Buah:
Buah sukun terbentuk dari keseluruhan jambak bunganya. Buahnya terbentuk bulat atau sedikit bujur. Ukuran garis pusatnya ialah diantara 10 hingga 30 cm. Berat normal buah sukun ialah diantara 1 hingga 3 kg. ia mempunyai kulit yang berwarna hijau kekuningan dan terdapat segmen-segmen petak berbentuk polygonal pada kulitnya. Segmen polygonal ini dapat menentukan tahap kematangan buah sukun. Polygonal yang lebih besar menandakan buahnya telah matang manakala buah yang belum matang mempunyai segmen-segmen polygonal yang lebih kecil dan lebih padat. Buah-buah sukun mirip dangan buah keluwih (timbul). Perbedaannya adalah duri buah sukun tumpul, bahkan tidak tampak pada permukaan buahnya.



Biji: Berbentuk ginjal, panjang 3-5 cm, berwarna hitam.



Akar:
Akar tanaman sukun mempunyai akar tunggang yang dalam dan akar samping yang dangkal. Akar samping dapat tumbuh tunas yang sering digunakan untuk bibit.



6. Habitat
Sukun tergolong tanaman tropik sejati, tumbuh yang paling baik di dataran rendah yang panas. Tanaman ini tumbuh baik di daerah basah, tetapi juga dapat tumbuh di daerah yang sangat kering asalkan ada air tanah dan aerasi tanah yang cukup. Sukun bahkan dapat tumbuh baik di pulau karang dan di pantai. Di musim kering, di saat tanaman lain tidak dapat atau merosot produksinya, justru sukun dapat tumbuh dan berbuah dengan lebat.1,2

7. DISTRIBUSI
Sukun dibudidayakan di sebagian besar pulau-pulau Pasifik, dengan pengecualian Selandia Baru dan Pulau Paskah. Sekarang pantropical dalam distribusi. Pada akhir 1700-an beberapa varietas tanpa biji diperkenalkan ke Jamaika dan StVincent Tahiti, dan berbagai Tonga diperkenalkan ke Martinique dan Cayenne melalui Mauritius. Varietas tersebut Polinesia kemudian menyebar ke seluruh Karibia dan Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, India, Asia Tenggara, Madagaskar, Maladewa, Seychelles, Indonesia, Sri Lanka, dan utara Australia. Sukun juga ditemukan di Florida selatan.



8. Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang terkandung dari daun Artocarpus altilis yaitu (Wang, dkk. 2007):
·         1-(2,4-dihydroxyphenyl)-3-{4-hydroxy-6,6,9-trimethyl-6a,7,8,10a-tetrahydro-6H-dibenzo[b,d]pyran-5-yl}-1-propanone (I), 

(I)

·         1-(2,4-dihydroxyphenyl)-3-[3,4-dihydro-3,8-dihydroxy-2-methyl-2-(4-methyl-3-pentenyl)-2H-1-benzopyran-5-yl]-1-propanone (II),
(II)



·         1-(2,4-dihydroxyphenyl)-3-[8-hydroxy-2-methyl-2-(3,4-epoxy-4-methyl-1-pentenyl)-2H-1-benzopyran-5-yl]-1-propanone (III),


(III)

·         1-(2,4-dihydroxyphenyl)-3-[8-hydroxy-2-methyl-2-(4-hydroxy-4-methyl-2-pentenyl)-2H-1-benzopyran-5-yl]-1-propanone (IV), 

(IV)



·         2-[6-hydroxy-3,7-dimethylocta-2(E),7-dienyl]-2′,3,4,4′-tetrahydroxydihydrochalcone (V), 


(V)

·         Artocarpin (C26H28O6) (Hakim, dkk. 2006)
2',4',5-Trihydroxy-7-methoxy-6-(3-methyl-1-butenyl)-3-(3-methyl-2 butenyl)flavone2-(2,4-Dihydroxyphenyl)-5-hydroxy-7-methoxy-6-(3-methyl-1 butenyl)-3-(3-methyl-2-butenyl)-4H-1-benzopyran-4-one (VI) 


(VI)


·      Cycloartocarpin (C26H26O6) (VII) (Hakim, dkk. 2006)


(VII)
 
·         Isocyclomorusin (C25H22O6)
(+)-3,8-Dihydroxy-11,11-dimethyl-6-(2-methyl-1-propenyl)-6H,7H,11H bis[1]benzopyrano[4,3-b:6',7'-e]pyran-7-one  (VIII) (Chen, dkk. 1993)


(VIII)


·         Isocyclomulberrin (C25H24O6)
(+)-3,8,10-Trihydroxy-9-(3-methyl-2-butenyl)-6-(2-methyl-1-propenyl)-6H,7H-[1]benzopyrano[4,3-b][1]benzopyran-7-one  (IX) (Chen, dkk. 1993)


(IX)


·         Cycloaltilisin (C26H26O7)
(+)-2,8,10-Trihydroxy-3-methoxy-11-(3-methyl-2-butenyl)-6-(2-methyl-1-propenyl)-6H,7H-[1]benzopyrano[4,3-b][1]benzopyran-7-one (X) (Chen, dkk. 1993)


(X)

·         Artonin  E (C25H24O7)
5-Hydroxy-8,8-dimethyl-3-(3-methyl-2-butenyl)-2-(2,4,5-trihydroxyphenyl)-4H,8H-benzo[1,2-b:3,4-b']dipyran-4-one (XI) (Hakim,dkk. 2006)


(XI)



·         1-(2,4-Dihydroxyphenyl)-3-[8-hydroxy-2-methyl-2-(4-methyl-3-pentenyl)-2H-1-benzopyran-5-yl]-1-propanone  (XII) (Wang, dkk. 2007)


(XII)

·         Cycloartobiloxanthone (C25H22O7)
5a,6-Dihydro-1,3,8-trihydroxy-5,5,11,11-tetramethyl-5H,7H,11H-benzofuro[3,4-bc]pyrano[3,2-h]xanthen-7-one  (XIII) (Hakim,dkk. 2006)



(XIII)

          Cycloaltilisin 7 (C25H26O5)
5,4'-Dihydroxy-6''-methyl,6''-(4-methylpent-3-enyl)-pyrano[2'',3'':7,8]flavanone (XIV) (Patil, dkk. 2002)



(XIV)

·         Cycloaltilisin 6 (C50H58O10)
3,3'-[3,4'-Bis[(2E)-3,7-dimethyl-2,6-octadienyl]-4,5,5',6'-tetrahydroxy[1,1'-biphenyl]-2,3'-diyl]bis[1-(2,4-dihydroxyphenyl)-1-propanone (XV) 
(Patil, dkk. 2002)



(XV)


·         Artoindonesianin F (C19H20O4) (XVI)
(Hakim,dkk. 2006)

(XVI)

·         Artonol B (XVII)
(Hakim,dkk. 2006)


(XVII)





·         Chaplashin (XVIII)
(Hakim,dkk. 2006)

(XVIII)

·         2-geranyl-2 ',3,4,4'-tetrahydroxydihydrochalcone (XIX)  
(Hakim,dkk. 2006)


(XIX)




·         2-geranil-2’,4’,3,4-tetrahidroksidihidrokalkon (XX) 
(Syah, dkk. 2006)



(XX)



·         8-geranil-4’,5,7-trihidroksiflavanon (XXI)
(Syah, dkk. 2006) 

(XXI)






·         2’-geranyl-3’,4’,7-trihydroxyflavanone (XXII)

(XXII)


Pada batang dan akar dari A. altilis telah diisolasi empat  senyawa isoprenylated phenolic yaitu: (Ersam, 1999b; 2000).
·         Artonin E (XI),
·         Cycloartobiloxanthone (XIII)
·         Artonol B (XVII)
·         Morusin (XXIII),


(XXIII)

·         ArtoindonesianinE (XXIV) dan Heteroflavanon A (XXV)
(Hakim, dkk. 2001)


(XXIV) R= H
(XXV)  R= Me


·         Artoindonesianin (XXVI)
(Hakim, dkk. 2001)


(XXVI)





·         Artoindonesianin  A (XXVII)
(Hakim, dkk. 2001)


(XXVII)



·         Artoindonesianin B (XXVIII)
(Hakim, dkk. 2001)


(XXVIII)


·         Artoindonesianin C (XXIX)
(Hakim, dkk. 2001)



(XXIX)



·         Trans-4-(3-metil-E-but-1-enil)-3,5,2',4'-tetrahidroksistilben (XXX)
(Hakim, dkk. 2001)


(XXX)




              Telah ditemukan senyawa kimia yang diisolasi dari kulit batang Arthocarpus altilis, yaitu: (Shamaun, dkk. 2010)

·         Hydroxyartocarpin (XXXI)
3-(c,c-dimethylallyl)-6-isopentenyl-5,8,2’,4’-tetrahydroxy-7-methoxyflavone 



R=OH
(XXXI)




·         Cycloartocarpin A (XXXII)

(XXXII)





·         Artoindosianin V (XXXIII)


(XXXIII)


9. Bioaktifitas
·         Telah dilaporkan bahwa Artocarpus adalah sumber bagi senyawa-senyawa kimia yang berguna, termasuk senyawa medisinal yang bersifat antiinflamasi, antihipertensi, antiplatelet, antibakteri, dan sitotoksik terhadap sel kanker L-1210.(Nomura, dkk. 1998)

·         Senyawa 1-(2,4-dihydroxyphenyl)-3-{4-hydroxy-6,6,9-trimethyl-6a,7,8,10a-tetrahydro-6H-dibenzo[b,d]pyran-5-yl}-1-propanone (I), 1-(2,4dihydroxyphenyl)-3-[3,4-dihydro-3,8-dihydroxy-2-methyl-2-(4-methyl-3-pentenyl)-2H-1-benzopyran-5-yl]-1-propanone (II), dan 2-[6-hydroxy-3,7-dimethylocta-2(E),7-dienyl]-2′,3,4,4′-tetrahydroxydihydrochalcone (V) memperlihatkan sifat zat sitotoksik yang sedang melawan sel kanker SPC-A-1, SW-480, dan SMMC-7721 pada manusia. (Wang et al. 2007)
                                                                                               
·         Beberapa senyawa dihydrochalcone pada Artocarpus altilis memiliki efek sitotoxic yaitu:
1-(2,4-dihydroxyfenyl)-3-(8-hydroxy-2-methyl-2-(4-methyl-3-pentenyl)-2H-1-yl-5-benzopyran)-1-propanone (XI),
1-(2,4-dihydroxyfenyl)-3-{4-hydroxy-6,6,9-trimethyl-6a,7,8,10a tetrahydro6Hdibenzo(b,d)pyran-5-il}-1-propanone (I),
2-geranyl-2',3,4,4'tetrahydroxydihydrochalcone (XVIII). (Wang et al. 2007)

  • Daun tumbuhan ini termasuk tanaman obat sebagai obat luar untuk penyembuhan pembengkakan limfa (Heyne, 1987).

  • Berdasarkan laporan terdahulu, sejumlah turunan flavon terprenilasi telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari bagian akar dan ranting tumbuhan ini (Chen et al., 1993; Hano et al., 1994). Sementara itu, dua turunan dihidrokalkon dan satu flavanon tergeranilasi yang bersifat inhibitor terhadap catepshin K yang berimplikasi pada osteoporosis juga telah dilaporkan sebagai komponen aktif dari bagian pucuk (Patil et al., 2002). Tambahan pula, suatu turunan dihidrokalkon tergeranilasi yang bersifat inhibitor terhadap enzim 5α-reduktase juga telah ditemukan dari bagian daun tumbuhan ini yang berasal dari Thailand (Shimizu et al., 2000a).

  • Akhir-akhir ini, uji aktivitas terhadap ulat sutera Bombyx mori  dan sitotoksisitas dari senyawa-senyawa tersebut terhadap sel tumor P388 telah dilakukan. Sebelumnya, telah dilaporkan pula mengenai temuan artoindonesianin B (XXVII) yang bersifat sitotoksik terhadap sel tumor P388 dari Arthocarpus altilis (Erwin, dkk. 2001) di samping beberapa senyawa flavonoid yang telah ditemukan oleh peneliti lain, seperti isosiklomulberin, siklomulberin, isosiklomorusin, siklomorusin, dan sikloaltilisin.(Chen ,dkk. 1993)

  • Daun sukun yang telah kuning dapat dibuat minuman untuk obat penyakit tekanan darah tinggi dan kencing manis, karena mengandung phenol, quercetin dan champorol dan juga dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat penyembuh kulit yang bengkak atau gatal. (Koswara, 2006)

  • Salah satu flavonoid yang berasal dari daun Arthocarpus altilis yaitu 2-geranyl- 2',3,4,4'-tetrahydroxychalcone menunjukan hambatan pada Vascular Cell Adhesion Molecules 1 (VCAM-1) dan Intracellular Adhesion Molecules (ICAM-1) pada Human Aortic Endothelial Cells (HAEC) setelah stimulasi TNF-a (Tjandrawati, dkk. 2009)

  • Ekstrak dari diethylether batang sukun (Artocarpus altilis) menunjukan penurunan viabilitas sel dtergantung konsentrasi yang diberikan. Perubahan morfologi sel setelah pemberian ekstrak menunjukan bahwa sel-sel mengalami apoptosis. Analisis terhadap siklus sel menunjukan bahwa jumlah sel di fase sub-G1 meningkat dengan peningkatan konsentrasi dari ekstrak yang diberikan. Data menunjukan bahwa ekstrak kayu Sukun (Artocarpus altilis) dapat menginduksi apoptpsis dan formasi fase sub-G1 di sel kanker  payudara (T47D), sehingga memiliki potensi sebagai anti kanker.(Arung, dkk, 2009)

10. Kegunaan Tradisional
·         Selain untuk pangan alternatif, sukun juga dapat dibuat minuman untuk obat penyakit, terutama adalah daunnya. Daun sukun efektif mengobati penyakit seperti liver, hepatitis, pembesaran limpa, jantung, ginjal, tekanan darah tinggi dan kencing manis, karena mengandung phenol, quercetin, dan champorol dan juga dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat penyembuh kulit yang bengkak atau gatal-gatal.( Ramadhani, 2009 )

  • Batang dan akar tanaman ini juga merupakan tanaman obat penting dan secara tradisional telah digunakan di Taiwan untuk pengobatan sirosis hati, hipertensi, antiinflamasi, dan efek detoksifikasi. (Chen, 1993; Ersam, 1999a; Hakim, 1997)




11. Kesimpulan
·        Artocarpus altilis memiliki senyawa  kimia yang terkandung pada daun, batang dan akar berjumlah sekitar 33 senyawa metabolit.
·        Artocarpus altilis selain digunakan sebagai bahan pangan alternative, juga dapat digunakan sebagai obat seperti liver, hepatitis, pembesaran limpa, jantung, ginjal, tekanan darah tinggi dan kencing manis.


Daftar Pustaka

1.      Wang Y, Xu K, Lin L, Pan Y, Zheng X. 2007. Geranyl flavonoids from the leaves of Artocarpus altilis. Phytochem 68: 1300-1306.

2.      Hakim EH, Achmad SA, Juliawaty LD, Makmur L, Syah YM, Aimi N, Kitajima M, Takayama H, Ghisalberti EL. 2006. Prenylated flavonoids and related compounds of the Indonesian Artocarpus (Moraceae). J NatMed 60: 161-184.

3.      Syah YM, Achmad SA, Bakhtiar E, Hakim EH, Juliawaty LD, Latip J. 2006. Dua Flavonoid Tergeranilasi dari Daun Sukun (Artocarpus altilis). J MAT & SAINS, VOL. 11 NO. 3

4.      Heyne, K., 1987, Tumbuhan berguna Indonesia, Departemen Kehutanan Republik Indonesia, Jakarta.

5.      Hano, Y., R. Inami, and T. Nomura, 1994, Constituents of Moraceae Plants. 20. A Novel Flavone, Artonin V, from The Root Bark of Artocarpus altilis, J. Chem. Res., Synop., 1994:9, 348-349.

6.      Chen, C. C., Y. L. Huang, J. C. Ou, C. F. Lin, and T.M. Pan, 1993, Three New Prenylflavones from Artocarpus altilis, J. Nat. Prod. 56:9, 1594-1597.

7.      Patil, A. D., A. J. Freyer, L. Killmer, P. Offen, P. B.Taylor, B. J. Votta, and R. K. Johnson, 2002, A New Dimeric Dihydrochalcone and A New Prenylated Flavone from The Bud Covers of Artocarpus altilis: Potent Inhibitors of Cathepsin K, J. Nat. Prod., 65:4, 624-627.

8.      Shimizu, K., R. Kondo, K. Sakai, S. Buabarn, and U. Dilokkunanant, 2000a, 5α-Reductase Inhibitory Component from Leaves of Artocarpus altilis, J. Wood Sci., 46:5, 385-389.

9.      Ersam, T., Achmad, S.A., Ghisalberti, E.L., Hakim, E.H., dan Tamin, R. (1999b), Proc. Sem. Nas. Kimia Bahan Alam 99’ , Depok, 97-103

10.  Ersam, T., Achmad, S.A., Ghisalberti, E.L., Hakim, E.H., dan Tamin, R. (1999a), J. Mat. Sain, 4(2), 172-177

11.  Ersam, T., Achmad, S.A., Ghisalberti, E.L., Hakim, E.H., dan Tamin, R. (2000), Proc. The Fourth ITB-UKM Joint Sem. Chem., Bandung, 259-266.

12.  Erwin, Hakim, E.H., Achmad, S.A., Syah, Y.M., Aimi, N., Kitajima, M., Makmur, L., Mujahidin, D.,dan Takayama, H. Artoindonesianin B Suatu Senyawa yang Bersifat Sitotoksik Terhadap Sel Tumor P388 dari Tumbuhan A.rtocarpus altilis, Bull. Soc. Nat. Prod. Chem. (Indonesia), l(l), 20-27. (2001).

13.  Nomura, T., Hano, Y. dan Aida, M. Isoprenoid- Substituted Flavonoids from Artocarpus Plants (Moraceae), Heterocycles , 47( 2), 1179-1205. (1998).

14.  Hakim, E.H., Achmad, S.A., Fahriyati, A., Juliawati, L.D., Kau, M.S., Makmur, L., and Nomura, T. (1997), Proc. Unesco Sub-Regional Sem. Chem. Nat. Prod., Ujungpandang, 64-66

15.  Koswara Sutrisno. 2006. Sukun Sebagai Cadangan Pangan Alternatif. www. ebookpangan.com

16.  Shamaun S. S,.Mawardi R,. Najihah M. H,. Hazar B.M. I,. Mohd A. S,. Gwendoline E.C.L,.Rusea G. 2010. Prenylated flavones from Artocarpus altilis. J Nat Med 64:478–481

17.  Tjandrawati Mozef, A.A. Soemardji, E.Y. Sukandar, H. Rachmawati, Y.M. Syah, I.Mustapha, J. A.A.M. Kamps and G. Molema. “2-Geranyl-2′,3,4,4′-Tetrahydroxydihydrochalcone Inhibits Expression Of Intracellular Adhesion Molecules (ICAM-1) And Vascular Cell Adhesion Molecules (VCAM-1) In Human Aortic Endothelial Cells But Not In Human Umbilical Vein Endothelial Cells”. Presented at The 2nd International Seminar on Advance Molecular Biology, Padang, 18-20 August 2009.

18.                         Ramadhani A.N. 2009. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap Larva Artemia Salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (Bst). Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Semarang.

19.                         Arung,  E.T., Britanto, D. W., Yohana. A.H., Irawan, W. K., Dina, Y., & Ferry. S. Anti-Cancer Properties of Diethylether Extract of Wood from Sukun (Artocarpus altilis) in Human Breast Cancer (T47D) Cells. Trop J of Pharm Research, August 2009; 8 (4): 317-324.

No comments:

Post a Comment