AUTISME INFANTIL
BATASAN
Gangguan perkembangan pervasif
yang ditandai oleh abnormalitas dan atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia 3
th dengan ciri-ciri fungsi yang abnormal dalam tiga bidang, yaitu interaksi
sosial, komunikasi, serta perilaku yang terbatas dan berulang.
ETIOLOGI
Sampai saat ini belum diketahui
secara pasti, diduga multifaktor: kelainan genetik, imunologik, metabolisme,
infeksi virus, dll.
TANDA AWAL AUTISME
Lahir – 6 bl
Anak terlalu tenang/baik
Iritabel, banyak menangis terutama malam, sulit
ditenangkan
Jarang menyodorkan tangan minta diangkat
Jarang mengoceh
Jarang senyum sosial
Jarang kontak mata
Motorik kasar tampak normal
6 bl – 2 th
Tidak mau dipeluk atau tegang bila
di angkat
Tidak peduli menghadapi kedua
orang tua
Tidak mau ikut main sederhana seperti ciluk-ba
Tidak berupaya menggunakan kata-kata
Tidak tertarik boneka/binatang mainan
Bisa sangat tertarik pada kedua tangannya sendiri
Mungkin menolak makanan keras/tidak mengunyah
2-3 th
Tidak tertarik atau menunjukkan perhatian khusus
Menganggap orang lain sebagai alat atau benda
Menunjukkan kontak mata yang terbatas
Mungkin mencium atau menjilat benda
Menolak untuk di peluk dan menjadi tegang atau
sebaliknya tubuh menjadi lemas
Relatif tidak
peduli menghadapi orang tuanya.
Perlu :
Alat skrining:
Checklist for Autism in Toddlers (
CHAT ), pervassive Developmental
Disorders Screening Test (PDDST)
Kriteria
diagnosis → Diagnostic and Statistical
Manual of MentalDisorder IV- Text
Revision ( DSM-IV-TR)
KRITERIA DIAGNOSIS
Diagnosis berdasarkan DSM-IV
A. Harus ada 6 atau lebih
dari gejala (1), (2), dan (3), serta paling sedikit 2 dari (1) dan 1 dari
masing-masing (2) dan (3)
(1). Gangguan kualitatif interaksi
sosial yang bermanfaat berupa kondisi berikut:
Gangguan yang
jelas dalam perilaku non-verbal misalnya kontak mata, ekspresi wajah, posisi tubuh, dan mimik untuk
mengatur interaksi sosial.
Tidak bermain
dengan teman seusianya dengan cara yang sesuai.
Tidak berbagi
kesenangan, minat, atau kemampuan mencapai sesuatu hal dengan orang lain,
misalnya tidak memperlihatkan mainan kepada orang tua, tidak menun juk ke suatu
benda yang menarik, tidak barbagi kesenangan dengan orang tua.
Kurangnya
interaksi sosial timbal balik, misalnya tidak berpartisipasi aktif dalam
bermain, lebih senang bermain sendiri.
(2).
Gangguan kualitatif interaksi
komunikasi yang ditandai paling tidak satu dari gejala berikut:
Keterlambatan
atau belum dapat mengucapkan kata-kata dalam berbicara, tanpa disertai upaya
kompensasi dengan orang lain, misalnya mimik dan bahasa tubuh
Apabila dapat
bicara, terlihat gangguan kesanggupan memulai atau mempertahankan komunikasi
dengan orang lain
Penggunaan
bahasa yang berulang atau stereotipik atau bahasa yang tidak dapat dimengerti
Tidak adanya
cara bermain yang bervariasi atau spontan, atau meniru secara sosial yang
sesuai dengan usia perkembangannya.
(3).
Pola perilaku, minat dan aktifitas yang terbatas, berulang dan tidak
berubah ( stereotipik), yang ditunjukkan dengan adanya 2 dari gejala berikut:
Minat yang
terbatas, stereotipik, menetap, dan abnormal dalam intensitas dan fokus.
Keterikatan
pada ritual yang spesifik tetapi tidak fungsional, secara kaku dan tidak
fleksibel.
Gerakan motorik yang stereotipik dan berulang,
misalnya flapping tangan dan jari,
gerakan tubuh yang kompleks.
Preokupasi terhadap bagian dari benda
B. Keterlambatan atau
fungsi abnormal pada keterampilan berikut yang muncul sebelum usia 3 th :
Interaksi sosial
Bahasa yang
digunakan dalam berinteraksi sosial
Bermain secara simbolik atau imajinatif
C. Bukan
lebih merupakan gejala sindrom Rett atau gangguan disintegratif masa
kanak-kanak
DIAGNOSIS BANDING
1.
Skizofrenia yang timbul pada masa anak
2.
Retardasi mental dengan gangguan tingkah laku
3.
Afasia yang didapat dengan gangguan kejang
4.
Tuli kongenital atau gangguan pendengaran yang berat
5.
Sindrom Rett
PENATALAKSANAAN/TERAPI
1. Melibatkan berbagai pakar
2. Peran aktif orang tua dan lingkungan
3. Intervensi komprehensif:
·
Konseling orang tua
·
Terapi perilaku ( Lovas, Teach)
·
Pendidikan khusus
·
Pelatihan integrasi sensorik
·
Terapi wicara
·
Terapi okupasi
·
Latihan ketrampilan
·
Obat-obatan: Resperidon
PROGNOSIS
No comments:
Post a Comment