Thursday, June 11, 2015

autisme infantil



AUTISME INFANTIL

BATASAN
Gangguan perkembangan pervasif yang ditandai oleh abnormalitas dan atau hendaya        perkembangan yang muncul sebelum usia 3 th dengan ciri-ciri fungsi yang abnormal dalam tiga bidang, yaitu interaksi sosial, komunikasi, serta perilaku yang terbatas dan berulang.

ETIOLOGI
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti, diduga multifaktor: kelainan genetik, imunologik, metabolisme, infeksi virus, dll.

TANDA AWAL AUTISME

Lahir – 6 bl
Anak terlalu tenang/baik
Iritabel, banyak menangis terutama malam, sulit ditenangkan
Jarang menyodorkan tangan minta diangkat
Jarang mengoceh
Jarang senyum sosial
Jarang kontak mata
Motorik kasar tampak normal

6 bl – 2 th
Tidak mau dipeluk atau tegang bila di angkat
Tidak peduli menghadapi kedua orang tua
Tidak mau ikut main sederhana seperti ciluk-ba
Tidak berupaya menggunakan kata-kata
Tidak tertarik boneka/binatang mainan
Bisa sangat tertarik pada kedua tangannya sendiri
Mungkin menolak makanan keras/tidak mengunyah

2-3 th
Tidak tertarik atau menunjukkan perhatian khusus
Menganggap orang lain sebagai alat atau benda
Menunjukkan kontak mata yang terbatas
Mungkin mencium atau menjilat benda
Menolak untuk di peluk dan menjadi tegang atau sebaliknya tubuh menjadi lemas
Relatif tidak peduli menghadapi orang tuanya.
Perlu :
Alat skrining: Checklist for Autism in Toddlers ( CHAT ), pervassive Developmental Disorders Screening Test (PDDST)
Kriteria diagnosis → Diagnostic and Statistical Manual  of MentalDisorder IV- Text Revision ( DSM-IV-TR)

KRITERIA DIAGNOSIS

Diagnosis berdasarkan DSM-IV
A. Harus ada 6 atau lebih dari gejala (1), (2), dan (3), serta paling sedikit 2 dari (1) dan 1 dari masing-masing (2) dan (3)
(1). Gangguan kualitatif interaksi sosial yang bermanfaat berupa kondisi berikut:
Gangguan yang jelas dalam perilaku non-verbal misalnya kontak mata, ekspresi     wajah, posisi tubuh, dan mimik untuk mengatur interaksi sosial.
Tidak bermain dengan teman seusianya dengan cara yang sesuai.
Tidak berbagi kesenangan, minat, atau kemampuan mencapai sesuatu hal dengan orang lain, misalnya tidak memperlihatkan mainan kepada orang tua, tidak menun juk ke suatu benda yang menarik, tidak barbagi kesenangan dengan orang tua.
Kurangnya interaksi sosial timbal balik, misalnya tidak berpartisipasi aktif dalam bermain, lebih senang bermain sendiri.
(2). Gangguan kualitatif interaksi komunikasi yang ditandai paling tidak satu dari gejala berikut:
Keterlambatan atau belum dapat mengucapkan kata-kata dalam berbicara, tanpa disertai upaya kompensasi dengan orang lain, misalnya mimik dan bahasa tubuh
Apabila dapat bicara, terlihat gangguan kesanggupan memulai atau mempertahankan komunikasi dengan orang lain
Penggunaan bahasa yang berulang atau stereotipik atau bahasa yang tidak dapat dimengerti
Tidak adanya cara bermain yang bervariasi atau spontan, atau meniru secara sosial yang sesuai dengan usia perkembangannya.
(3). Pola perilaku, minat dan aktifitas yang terbatas, berulang dan tidak berubah ( stereotipik), yang ditunjukkan dengan adanya 2 dari gejala berikut:
Minat yang terbatas, stereotipik, menetap, dan abnormal dalam intensitas dan fokus.
Keterikatan pada ritual yang spesifik tetapi tidak fungsional, secara kaku dan tidak fleksibel.
Gerakan motorik yang stereotipik dan berulang, misalnya flapping tangan dan jari, gerakan tubuh yang kompleks.
Preokupasi terhadap bagian dari benda

B. Keterlambatan atau fungsi abnormal pada keterampilan berikut yang muncul sebelum usia 3 th :
Interaksi sosial
Bahasa yang digunakan dalam berinteraksi sosial
Bermain secara simbolik atau imajinatif

C.    Bukan lebih merupakan gejala sindrom Rett atau gangguan disintegratif masa kanak-kanak

DIAGNOSIS BANDING
1.                  Skizofrenia yang timbul pada masa anak
2.                  Retardasi mental dengan gangguan tingkah laku
3.                  Afasia yang didapat dengan gangguan kejang
4.                  Tuli kongenital atau gangguan pendengaran yang berat
5.                  Sindrom Rett
PENATALAKSANAAN/TERAPI
1. Melibatkan berbagai pakar
2. Peran aktif orang tua dan lingkungan
3. Intervensi komprehensif:
·         Konseling orang tua
·         Terapi perilaku ( Lovas, Teach)
·         Pendidikan khusus
·         Pelatihan integrasi sensorik
·         Terapi wicara
·         Terapi okupasi
·         Latihan ketrampilan
·         Obat-obatan: Resperidon

PROGNOSIS
Relatif buruk

No comments:

Post a Comment