Wednesday, June 24, 2015

Bisoprolol



Bisoprolol
Indikasi
Hipertensi,gagal jantung
Dosis
Monoterapi:
Dewasa : 2,5 - 5 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan sampai 10 mg, kemudian sampai 20 mg sekali sehari jika diperlukan.
Gagal jantung: dosis awal 1,25 mg sekali sehari; dosis maksimum 10 mg sekali sehari
Penyesuain dosis pada gangguan ginjal: dosis maksimal 10mg/hari jika klirens kreatinin < 20 ml/menit
Farmakokinetika
Bioavailabilitas: sekitar 80%.
Metabolisme : lintas pertama bisoprolol fumarate sekitar 20%.
Ikatan dengan protein serum : sekitar 30%.
Konsentrasi puncak plasma : pada dosis 5-20 mg terjadi 2-4 jam.
Eliminasi: Melalui ginjal. Kurang dari 2% diekskresi melalui feses
Kontraindikasi
hipersensitif terhadap bisoprolol fumarat, penderita cardiogenic shock, kelainan jantung, AV block tingkat II atau III, bradikardia sinus

Efek Samping
sakit kepala, insomnia,diare, mual, muntah, dyspnea
Interaksi Dengan Obat lain
Peningkatan efek/toksisitas:
i. Inhibitor asetil kolinesterase (donepezil, galantamine, rivastigmin, tacrin), opioid anilopiperidine (fentanil), bloker AV node (digoksin, verapamil, diltiazem), bloker alfa (prazosin, terazosin), dan inhibitor reuptake serotonin selektif (paroxetin) akan meningkatkan efek bradikardia dan bisoprolol.
ii. Bisoprolol meningkatkan efek vasokonstriktor stimulan α adrenergik (epinefrin, femilefrin).
Penurunan efek:
i. Amfetamin dan NSAIDS akan menurunkan efek antihipertensif bisoprolol.
ii. Bisoprolol akan menurunkan efek agonis β2 dan turunan teofilin.
iii. Inducers CYP3A4 (aminoglutetimida, karbamazepin, nafcillin, nevirapin, femobarbital, fenitoin, rifamisin) dapat menurunkan efek bisoprolol
Mekanisme Aksi
            Selektif Inhibitor β1-adrenergic reseptor memblok/ menghambat β1-reseptor, dengan         sedikit atau tidak ada efek pada β2-reseptor pada dosis < 10 mg

No comments:

Post a Comment