Saturday, June 20, 2015

BRONKIEKTASIS



   BRONKIEKTASIS

No. ICD-10 : J 47

I
Batasan
Adalah penyakit paru yang ditandai oleh dilatasi yang disertai destruksi dinding bronkus yang kronis danmenetap. Keadaan dapat terjadi akibat kelainan kongenital, infeksi menahun dan berulang, faktor mekanik, maupun gangguan saraf perifer otot-otot bronkus
 
II
Patofisiologi


III
Gejala Klinis






·           Bisa tidak ditemukan, atau
·           Batuk produktif, kadang-kadang sputum sangat banyak
·           Batuk pada perubahan posisi
·           Batuk darah berulang
·           Pada keadaan berat dapat ditemukan sesak nafas kronik dan hilang timbul

IV
Pemeriksaan dan Diagnosis
Pemeriksaan fisik
·           Auskultasi paru : ronki basah terutama di basal paru
·           Clubbing finger
·           Sputum 24 jam : sputum 3 lapis

Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum
·           Foto toraks PA dan lateral (sesuai letak lesi)
·           Laboraturium darah rutin : hitung leukosit meningkat
·           Kultur dan sensitiviti kuman banal sputum

4.2. Khusus
·           Bronkografi, bila ada sarana
·           CT scan toraks
·           Kultur dan resistensi kuman banal dari aspirasi torakal, bronkoskopi (atas indikasi)

V
Diagnosis Banding
·           Fibrosis kistik
·           TB paru
·           Bronkitis kronik

VI
Penyulit
6.1. Karena penyakit




·           Sepsis
·           Hemaptoe masif
·           Gagal nafas)

VII
Penatalaksanaan
7.1    Non-Farmasi





7.2    Terapi medikamentosa


























7.3    Terapi khusus


·           Oksigen
·           Fisioterapi, bila memungkinkan
·         “Postural drainage” bila dahak banyak
·         “Breathing excercises”
·         “Coughing excercises”

1.         Antibiotika
·               Awal terapi bersifat empirik
o   Oral :
Ko-amoksiklav, 3 x  625 mg
Ciprofloksasin, 2 x 500 mg
Levofloksasin, 1 x 500 mg

Azitromisin, 1 x 500 mg hari I, dilanjutkan
                   1 x 250 mg hari berikutnya
Eritromisin, 4 x 500 mg
Metronidazol, 3 x 500 mg

o   Injeksi :
Ko-amoksiklav, 3 x  625 mg IV
Ciprofloksasin, 2 x 200 – 400 mg IV
Levofloksasin, 1 x 500 mg IV
Ceftriakson, 2 x 1 gr IV
Amoksisilin, 3 x 500 mg IV
Metronidazol, 3 x 500 mg IV
·               Setelah keluar hasil kultur, antibiotika diberikan sesuai kultur
2.         Mukolitik / Ekspektoran :
o      Ambroksol 3 x1 tablet, p.o atau sirup 3 x cth1
o      Bromheksin 3 x 1 tablet , p.o atau sirup 3 x cth 1 atau injeksi 3 x 1 ampul
o      N-asetilsistein 3 x 1 kapsul, p.o atau 3 x 1 sache

·           Bronkodilator bila ada obstruksi
o      Drip aminofilin 0,5 – 0,6 mg/KgBB/jam
o      Salbutamol nebules 200 mcg,  4 – 6 x sehari
o      Terbutalin respul 5 mg/2ml, 3-4 kali sehari

·           Anti perdarahan bila ada hemaptoe
o      Asam tranheksamin, 3 x 500 mg IV/oral
o      Vitamin K, 3 x 1 ampul IV, atau 3 x 1 tablet oral
o      Vitamin C, 3 x 1 ampul IV, atau 3 x 1 tablet oral
o      Ethamsilat (dicynone), 3 x 1 ampul IV, atau 3 x 1 tablet oral
o      Adrenokrom (Adonna) drip 1 ampul dalam Dextrose 5% 8 jam perkolf

·           Pembedahan : lobektomi atau pneumektomi bila kelainan unilateral disertai keluhan infeksi berulang atau batuk darah masif

VIII
Catatan Tambahan


IX
Daftar Pustaka
1.       Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Cabang Jakarta. Standard Pelayanan Medik Paru. Jakarta: PDPI Cabang Jakarta: 1998
2.       Barker AF. Bronchiectasis. In : Albert RK, Spiro SG, Jett JR ed. Clinical respiratory medicine. 2and ed. Pennsylvania: Mosby, inc; 2004. p.351 - 357



No comments:

Post a Comment