Wednesday, June 24, 2015

CEFTRIAXON



CEFTRIAXON
Golongan                    : Antibiotik ; sefalosporin generasi III
Indikasi                       : Pengobatan infeksi saluran nafas bawah, otitis media, infeksi kulit  dan jaringan, infeksi tulang, infeksi abdomen dan saluran kemih, gonorhoe tanpa komplikasi, bahterisemia dan meningitis.
Kontraindikasi            : hipersensitif terhadap ceftriaxon atau komponen lain dalam formula atau sefalosporin.
Efek samping              :  > 10 % : indurasi local, rasa terbakar (IM)
1 – 10 %  : dermatologi : Rash,GI : diare (3 %), Hematologi :  Tromositosis ( 5 %), leucopenia ( 2 %).
                                    < 1 % : dyspepsia, bilirubin meningkat, edema, mual
Interaksi Obat             : Ceftriaxon meningkat efek ketika diberikan bersama Vitamin K, dan menurun pada pemberian vaksin typoid.
Mekanisme aksi           : menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan berikatan dengan satu atau lebih pada ikatan protein penisilin yang mana penghambat tahap tranpeptidase dengan sintesa peptidaglikan pada sintesa dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesa dinsing sel.
Farmakokinetik           : absorpsi : IM hanya diberikan dalam IM
Distribusi : Vd 6 -14 L, tersebar luas dalam jaringan tubuh, tulang dan sawar otak
                                    Ikatan protein : 85 – 95 %
                        T ½ eliminasi : Pada ginjal dan hepar normal : 5 -9 jam ; pada gangguan ginjal (ringan – parah ) : 12 – 16 jam
                                    Waktu puncak serum : IM 2 – 3 jam
                        Eksresi : Urin ( 33 % -67 % sebagai obat yang berubah) ; feses ( obat yang tak aktif)
Dosis                                       :  Dws 1-2 g/ hari IV. Maks 4 g / hari. Pada kelainan ginjal umumnya tidak memerlukan penyesuaian dosis, tidak lebih dari 2 gram per hari.
Peringatan                   : Gangguan ginjal, hati, hamil dan laktasi.    

No comments:

Post a Comment