Thursday, June 11, 2015

denver developmental screening test



Denver Developmental Screening Test II (DDST II)

Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak usia < 6 th, berisi 125 gugus tugas yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor untuk menjaring fungsi berikut. yaitu:
1. Personal social (sosial personal)
            Penyesuaian diri dengan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan perorangan
2. Fine motor adaptive (motor halus adaptif)
            Koordinasi mata tangan, memainkan, menggunakan benda-benda kecil
3. Language (bahasa)
            Mendengar, mengerti, dan menggunakan bahasa
4. Gross motor (motor kasar)
            Duduk, jalan, melompat, dan gerakan umum otot besar
Bahan yang diperlukan
            Benang, kismis, kerincingan dengan gagang yang kecil, balok-balok bewarna luas 10         inci, botol kaca kecil dengan lubang 5/8 inci, bel kecil, bola tennis, pinsil merah,       boneka kecil dengan botol susu, cangkir plastik dengan gagang/pegangan, kertas-       kertas kosong.
Pencatatan hasil
1.      Koreksi faktor prematuritas
      Tarik garis usia dari garis atas ke datar dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada  ujung atas garis usia.
2.      Semua uji coba dilakukan untuk tiap sektor dimulai dengan uji coba yang terletak di sebelah kiri garis usia, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garis usia.
3.      Pada tiap sektor minimal dilakukan 3 uji coba yang ditembus garis usia.
4.      Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada langkah 3 ("gagal"; "menolak"; "tidak ada kesempatan") → lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri pada sektor yang sama sampai anak dapat "lewat" 3 ujicoba
Skor Penilaian
Skor dari tiap ujicoba ditulis pada kotak segi empat
Ujicoba dekat tanda garis 50%
     P :  Pass/lewat. Anak melakukan ujicoba dengan baik, atau ibu/ pengasuh anak memberi                       laporan (tepat/dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukannya)
     F : Fail/gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba dengan baik atau ibu/pengasuh anak                         memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat melakukannya dengan baik
  No : No opportunity/tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai kesempatan untuk     melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada ujicoba     dengan tanda R
     R : Refusal/menolak. Anak menolak untuk melakukan ujicoba
            Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak "apa yang harus         dilakukan", jika tidak menanyakan kepada anak apakah dapat melakukannya (ujicoba       yang dilaporkan oleh ibu/pengasuh anak tidak diskor sebagai penolakan)

 Interprestasi Penilaian Individual
1. Lebih (advenced)
            Bilamana seorang anak lewat pada ujicoba yang terletak di kanan garis usia            ,dinyatakan perkembangan anak lebih pada ujicoba tsb.
1. Normal
            Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan ujicoba disebelah kanan garis usia
2.Caution/peringatan
            Bila seorang anak gaga1 atau menolak  ujicoba, garis usia terletak pada atau antara persentil 75 dan 90 skornya
4.  Delayed/keterlambatan
            Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan ujicoba, yang  terletak lengkap    disebelah kiri garis usia
5.  Opportunity/tidak ada kesempatan ujicoba yang dilaporkan orang tua

Interprestasi DDST II
 
Normal
            Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution. Lakukan            ulangan pada kontrol berikutnya.
Suspek
            Bila didapatkan ≥ 2 caution dan/atau ≥ 1 keterlambatan
            Lakukan uji ulang dalam 1-2 mgg. Untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa             takut, keadaan sakit, atau kelelahan

Tidak dapat diuji
            Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba terletak disebelah kiri garis usia atau         menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis usia pada daerah 75-90%
            Uji ulang dalam 1-2 mgg.
Bila ulangan hasil ujicoba didapatkan suspek atau tidak dapat diuji, maka dipikirkan untuk dirujuk (referal consideration) 

No comments:

Post a Comment