FRAKTUR
(PATAH TULANG)
DEFINISI
Terputusnya kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan dan empeng
pertumbuhan tulang. Fraktur tertutup bila tidak ada hubungan antara daerah
fraktur dengan udara luar dan disebut terbuka untuk keadaan sebaliknya. Fraktur
patologis adalah fraktur yang terjadi pada tulang yang sebelum fraktur sudah
menderita / patologi.
KRITERIA DIAGNOSIS
Adanya riwayat trauma yang adekwat ( bukan
fraktur patologis ). Karena fraktur
merupakan akibat dari trauma maka perlu diperiksa kemungkinan cedera
pada organ atau bagian tubuh yang lain ( Primary ssurvey ATLS ).
Pada status generalis diperiksa apakah pasien
mengalami syok atau pendarahan, trauma pada kepala, medulla spinalis atau organ
visera serta ditentukan apakah ada faktor yang menyebabkan fraktur mudah
terjadi
Pada status lokalis (secondary survey) diperiksa
adanya tanda tanda fraktur secara sistematis ( look, feel, move) seperti
bengkak, luka pada kulit ( fraktur terbuka atau tertutup ), deformitas, nyeri
tekan, kondisi neurovaskular distal, adanya gerakan abnormal pada daerah yang
diduga fraktur
DIAGNOSIS BANDING
Terutama pada fraktur yang dekat dengan
sendi; fraktur dislokasi atau fraktur dan dislokasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(X-ray) untuk menetukan diagnosis pasti dan
penting untuk perencanaan penatalaksanaan.
Pada
pemeriksaan radiologi tentukan tulang yang fraktur, bagiannya, ekstensi ke
sendi, jenis garis fraktur.
Dibuat
minimal dengan dua proyeksi (AP dan lateral) mencakup dua sendi (distal dan
proksilillal).
Pada
pasien anak dibuat juga x-ray dari sisi yang sehat (untuk perbandingan).
Pemeriksaan
radiologis khusus seperti tomografi, penggunaan zat kontras, CT Scan, MRI,
radio isotope scanning, USG dll.
Pemeriksaan
laboratorium : darah dan urine.
PENATALAKSANAAN
Tujuan :
Menyelamatkan penderita dari bahaya yang mengancam
jiwa pasien akibat dari trauma yang dialami.
Mendapatkan penyambungan tu
lang dengan kedudukan yang dapat diterima ( memenuhi syarat, mendapatkan
kembali fungsi anggota gerak yang cedera).
Penanganan secara umum :
Tindakan
penyelamatan jiwa sesuai dengan prosedur ATLS ( Advanced Trauma life Support) .
Penanganan
terhadap frakturnya : pada pertolongan patah pertama, dilakukan pemasangan
bidai pada anggota gerak yang diduga/dislokasi untuk mengurangi pergerakkan
antar fragmen tulang sehingga dapa1 mengurangi nyeri , perdarahan dan
menghindari kerusakan jaringan lebih lanjut serta memudahkan transportasi.
Pada prinsipnya penanganan yang dilakukan adalah
sebagai berikut : ( 4 R )
Recognition (diagnosis klinis dan keadaan sosial pasien:
Reduction (bila terjadi pergeseran fragmen, dapat di lakukan secara terbuka
maupun tertutup)
Retention (mempertahankan kedudukan hasi I reduksi, dapat bersifat internal
ataupun eksternal)
Rehabilitation (anggota gerak bawah penting untuk mobilisasi dan untuk
anggota gerak atas, ketrampilan lebih dipentingkan).
Terapi Farmakologi
Pada patah tulang terbuka perlu tindakan
debridemer dan disertai dengan pemberian antibiotik profilaksis Cefotaksim 2
gram perhari selama 1 – 2 hari
PENYULIT
1. Dapat timbul secara sistemik maupun pada
lokal anggota, gerak yang cedera.
2. Penyulit yang timbul segera : syok,
perdarahan/ cedera, vaskuler, cedera syaraf, cedera organ, dll. Penyulit yang
timbul kemudian : infeksi, kekakuan sendi, atrofi otot
PROGNOSIS
Dubia (tergantung bagian tulang yang fraktur,
penanganan yang dipilih serta adanya penyulit).
PATOLOGI ANATOMI
Pemeriksaan ini dilakukan bila ada keeurigaan adanya fraktur patologis.
No comments:
Post a Comment