Saturday, June 13, 2015

hipertensi



HIPERTENSI

BATASAN
1.      Bila rata-rata tekanan sistolik dan atau diastolik ≥ persentil ke-95 untuk umur dan jenis kelamin.
2.      Hipertensi krisis
Tekanan darah (TD) ↑ mendadak pada seseorang yang sebelumnya normotensi atau yang sebelumnya hipertensi (TD systole > 180 mmHg dan TD diastole > 120 mmHg).
3.      Hipertensi ensafalopati
Tekanan darah ↑ mendadak yang disertai tanda tekanan intrakranial ↑ (sakit kepala hebat, gangguan virus, muntah, kejang), gejala akibat terkenanya organ lain dan kesadaran ↓

KLASIFIKASI
1.      Hipertensi ringan
Bila tekanan darah baik sistolik maupun diastolik 10 mmHg diatas persentil ke-95 (khusus remaja 140/90-149/99 mmHg)
2.      Hipertensi sedang
Bila tekanan darah baik sistolik maupun diastolik diantara 10-20 mmHg diatas persentil ke-95 (khusus remaja  150/100-159/109 mmHg)
3.      Hipertensi berat
Bila tekanan darah baik sistolik maupun diastolik lebih besar 20 mmHg diatas persentil ke-95 (khusus remaja > 160/110 mmHg)

ETIOLOGI
1.      Hipertensi primer
      Bila tidak ditemukan penyakit yang mendasari. Faktor yang berperan antara lain keturunan, masukan garam, stress dan obesitas
2.      Hipertensi sekunder
         Hipertensi yang diakibatkan penyakit yang mendasari (pada anak 80%)

PATOFISIOLOGI
1.      Hipertensi primer
Faktor berperan adalah :
·         Kerusakan sistem transport Na dalam tubulus
·         Defisiensi zat vasodilator ginjal (kalikrein, bradikinin)
2.      Hipertensi sekunder
Tergantung penyakit yang mendasarinya

KRITERIA DIAGNOSIS
1.      Hipertensi: Sistole ≥ persentil ke-95
Diastole ≥ persentil ke-95
2.      Syarat pemeriksaan tekanan darah
¨      Keadaan penderita harus tenang dan nyaman
¨      Ukuran manset ¾ dari lengan bagian atas
¨      Sistolik sesuai bunyi korotkoff  I
¨      Diastolik sesuai bunyi korotkoff  IV
¨      Dilakukan beberapa kali pengukuran

PEMERIKSAAN PENUNJANG
      Untuk mencari etiologi dan penyulit

PENYULIT
1.      Hipertensi retinopati
2.      Fungsi ginjal ↓ dengan berbagai derajat
3.      Payah jantung kongestif

KONSULTASI
      Bagian mata
                               
PENATALAKSANAAN
Hipertensi ringan:
Non farmakologis :
1.      Dietetik
2.      Menurunkan BB bagi yang overweight
3.      Oleh raga

Farmakologis (jika cara diatas tidak menunjukkan perbaikan)
1.      Diuretik
2.      Anti hipertensi lain (Bila diuretik tidak berhasil)

Hipertensi sedang dan Hipertensi berat     
Diuretik, dilanjutkan dengan obat antihipertensi lain bila tidak berhasil (lihat tabel 5)

Krisis hipertensi
1.      Klonidin drip/katapres
a.       0,002 mg/kgBB/8 jam + 100 ml Dekstrosa 5% (mikro drip). Tetesan awal 12 mikrodrip/menit.
b.      Bila tekanan darah belum turun, tetesan dinaikkan 6 mikrodrip/menit tiap 30 menit (maks. 36 mikrodrip/menit).
c.       Bila 30 menit setelah tetesan 36 mikrodrip tekanan darah belum turun, ditambah kaptopril (kapoten) dosis awal 0,3 mg/kgBB/kali, diberikan 2-3 kali sehari (maks. 2 mg/kgBB/kali)
2.      Furosemid/Lasix
1-5 mg/kgBB i.v. diulang tiap 6-12 jam kecepatan maks. 4 mg/menit.
3.      Nifedipin sublingual
0,25-0,5 mg/kgBB (kemasan kapsul 5 mg dan 10 mg)
¨      Anak > 5 tahun
Dosis sesuai dengan BB, diambil dengan alat suntik tanpa jarum dan disemprotkan perlahan-lahan di bawah lidah.
Bila dosis sesuai dengan 1 kapsul, dapat dipecah diantara gigi, lalu dihisap dibawah lidah.
¨      Anak < 5 tahun
Sebaiknya melalui alat suntik dan diletakkan atau disemprotkan dibawah lidah. Bila belum berhasil, ulangi setelah 6 jam dengan cara yang sama.
4.      Diazoksid
2-5 mg/kgBB. Bila dalam 30 menit respons (-) à diulang (lama respons 4-24 jam).
Berhasil bila tekanan sistolik turun 20 mmHg diastolik < 100 mmHg

Hipertensi ensefalopati :
Prinsip penanganan hipertensi
Bila Kejang :
·         Diazepam 0,25-0,5 mg/kgBB/kali i.v.
·         Diazepam 5-10 mg/kgBB/kali per rectal
·         Fenobarbital 8-10 mg/kgBB/kali p.o.

PROGNOSIS
Tergantung penyakit yang mendasarinya

Table 5. Daftar Obat Anti Hipertensi

JENIS OBAT
DOSIS
(mg/kgBB)
PEMBERIAN /HARI
RUTE
Diuretik
Hidroklorotiazid
Klortalidon
Furosemia
Triamteren

Adrenergic Inhibitor
Antagonis aoregenik
Metoprolol (Lopresor)
Atenolol (Tenomin)
Probanolol (Inderal)
Inhibitor sentral adrenergic
Metal dopa (Aldomef)
Klonidin (Setapres)
Guanabenz
α 1 Antagonis andrenergik
Prazosin Hcl (Minipres)

Vasolidator
Hidralazin (Apresofin)
Minoksidil
Diazoksid
Niroprusid

Angiofensino converting enzyme
inhibitor

1-2
0,5-2
0,5-2
1-2
1-2


1-4
1-2
1-3

5-10
0,05-0,4
0,03-0,08

0,5-7


1-5
0,1-,
3-5
1-8


0,5-3,0

2
1
2
2
2


2
1
2

2
2
2

2 atau 3
2

3
P0
P0
P0,i.v.
P0
P0



P0
P0
P0

P0
P0
P0

P0


P.0/i.m/i.v.
P0
i.v (bolus)
i.v (drip)


P0

No comments:

Post a Comment