HIPERTENSI
BATASAN
1. Bila rata-rata tekanan sistolik dan atau
diastolik ≥ persentil ke-95 untuk umur dan jenis kelamin.
2. Hipertensi krisis
Tekanan darah (TD) ↑ mendadak pada seseorang yang
sebelumnya normotensi atau yang sebelumnya hipertensi (TD systole > 180 mmHg
dan TD diastole > 120 mmHg).
3. Hipertensi ensafalopati
Tekanan darah ↑ mendadak yang disertai tanda
tekanan intrakranial ↑ (sakit kepala hebat, gangguan virus, muntah, kejang),
gejala akibat terkenanya organ lain dan kesadaran ↓
KLASIFIKASI
1. Hipertensi ringan
Bila tekanan darah baik sistolik maupun diastolik
10 mmHg diatas persentil ke-95 (khusus remaja 140/90-149/99 mmHg)
2. Hipertensi sedang
Bila tekanan darah baik sistolik maupun diastolik
diantara 10-20 mmHg diatas persentil ke-95 (khusus remaja 150/100-159/109 mmHg)
3. Hipertensi berat
Bila tekanan darah baik sistolik maupun
diastolik lebih besar 20 mmHg diatas persentil ke-95 (khusus remaja >
160/110 mmHg)
ETIOLOGI
1. Hipertensi primer
Bila tidak ditemukan penyakit yang
mendasari. Faktor yang berperan antara lain keturunan, masukan garam, stress
dan obesitas
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi
yang diakibatkan penyakit yang mendasari (pada anak 80%)
PATOFISIOLOGI
1. Hipertensi primer
Faktor berperan adalah :
·
Kerusakan
sistem transport Na dalam tubulus
·
Defisiensi
zat vasodilator ginjal (kalikrein, bradikinin)
2. Hipertensi sekunder
Tergantung penyakit yang mendasarinya
KRITERIA
DIAGNOSIS
1.
Hipertensi: Sistole ≥ persentil ke-95
Diastole ≥
persentil ke-95
2.
Syarat pemeriksaan tekanan darah
¨
Keadaan penderita harus tenang dan nyaman
¨
Ukuran manset ¾ dari lengan bagian atas
¨
Sistolik sesuai bunyi korotkoff I
¨
Diastolik sesuai bunyi korotkoff IV
¨
Dilakukan beberapa kali pengukuran
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Untuk mencari etiologi dan penyulit
PENYULIT
1.
Hipertensi retinopati
2. Fungsi ginjal ↓ dengan berbagai derajat
3. Payah jantung kongestif
KONSULTASI
Bagian mata
PENATALAKSANAAN
Hipertensi ringan:
Non farmakologis :
1.
Dietetik
2.
Menurunkan BB bagi yang overweight
3.
Oleh raga
Farmakologis (jika
cara diatas tidak menunjukkan perbaikan)
1.
Diuretik
2.
Anti hipertensi lain (Bila diuretik tidak berhasil)
Hipertensi sedang dan Hipertensi berat
Diuretik, dilanjutkan dengan obat antihipertensi lain bila tidak berhasil (lihat
tabel 5)
Krisis hipertensi
1.
Klonidin drip/katapres
a.
0,002 mg/kgBB/8 jam + 100 ml Dekstrosa 5% (mikro drip).
Tetesan awal 12 mikrodrip/menit.
b.
Bila tekanan darah belum turun, tetesan dinaikkan 6
mikrodrip/menit tiap 30 menit (maks. 36 mikrodrip/menit).
c.
Bila 30 menit setelah tetesan 36 mikrodrip tekanan
darah belum turun, ditambah kaptopril (kapoten) dosis awal 0,3 mg/kgBB/kali,
diberikan 2-3 kali sehari (maks. 2 mg/kgBB/kali)
2.
Furosemid/Lasix
1-5 mg/kgBB i.v. diulang tiap 6-12 jam kecepatan
maks. 4 mg/menit.
3.
Nifedipin sublingual
0,25-0,5
mg/kgBB (kemasan kapsul 5 mg dan 10 mg)
¨
Anak > 5 tahun
Dosis sesuai
dengan BB, diambil dengan alat suntik tanpa jarum dan disemprotkan
perlahan-lahan di bawah lidah.
Bila dosis
sesuai dengan 1 kapsul, dapat dipecah diantara gigi, lalu dihisap dibawah
lidah.
¨
Anak < 5 tahun
Sebaiknya
melalui alat suntik dan diletakkan atau disemprotkan dibawah lidah. Bila belum
berhasil, ulangi setelah 6 jam dengan cara yang sama.
4.
Diazoksid
2-5 mg/kgBB.
Bila dalam 30 menit respons (-) à diulang (lama respons 4-24 jam).
Berhasil bila
tekanan sistolik turun 20 mmHg diastolik < 100 mmHg
Hipertensi ensefalopati :
Prinsip
penanganan hipertensi
Bila Kejang :
·
Diazepam 0,25-0,5 mg/kgBB/kali i.v.
·
Diazepam 5-10 mg/kgBB/kali per rectal
·
Fenobarbital 8-10 mg/kgBB/kali p.o.
PROGNOSIS
Tergantung penyakit yang mendasarinya
Table 5. Daftar Obat
Anti Hipertensi
JENIS OBAT
|
DOSIS
(mg/kgBB)
|
PEMBERIAN /HARI
|
RUTE
|
Diuretik
Hidroklorotiazid
Klortalidon
Furosemia
Triamteren
Adrenergic Inhibitor
Antagonis aoregenik
Metoprolol (Lopresor)
Atenolol (Tenomin)
Probanolol (Inderal)
Inhibitor sentral adrenergic
Metal dopa (Aldomef)
Klonidin (Setapres)
Guanabenz
α 1 Antagonis andrenergik
Prazosin Hcl
(Minipres)
Vasolidator
Hidralazin (Apresofin)
Minoksidil
Diazoksid
Niroprusid
Angiofensino converting enzyme
inhibitor
|
1-2
0,5-2
0,5-2
1-2
1-2
1-4
1-2
1-3
5-10
0,05-0,4
0,03-0,08
0,5-7
1-5
0,1-,
3-5
1-8
0,5-3,0
|
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2 atau 3
2
3
|
P0
P0
P0,i.v.
P0
P0
P0
P0
P0
P0
P0
P0
P0
P.0/i.m/i.v.
P0
i.v (bolus)
i.v (drip)
P0
|
No comments:
Post a Comment