Sunday, June 21, 2015

ileus obstruksi



Ileus Obstruksi
Definisi
Obstruksi usus didefinisikan sebagai sumbatan bagi jalan distal isi usus. Mungkin ada dasar mekanis, tempat sumbatan fisik terletak melewati usus atau ia bisa karena suatu ileus. Ileus juga didefinisikan sebagai jenis obstruksi apapun, tetapi istilah ini umumnya telah berarti ketidakmampuan isi usus menuju ke distal sekunder terhadap kelainan sementara dalam motilitas
Etiologi
Ada empat sebab utama obstruksi usus :
  • Obstruksi mekanik lumen
  • Lesi dinding usus
  • Lesi ekstrinsik terhadap usus
  • Motilitas tak adekuat
Ileus dapat disebabkan oleh gangguan peristaltic usus akibat pemakaian obat-obatan atau kelainan sistemik seperti gagal ginjal dengan uremia sehingga terjadi paralysis. Penyabab lain adalah adanya sumbatan/hambatan lumen usus akibat pelekatan atau massa tumor. Akan terjadi peningkatan peristaltic usus sebagai usaha untuk mengatasi hambatan.
Menurut letak sumbatannya maka ileus obstruktif dibagi menjadi :
1. Obstruksi tinggi, bila mengenai usus halus
Pada obstruksi sederhana yang terlihat hanya lumen usus, sedangkan pada strangulasi peredaran darah juga terganggu dan dapat mengakibatkan nekrosis dinding usus.
Obstruksi usus halus dapat pula disebabkan oleh perlekatan usus, hernia neoplasma, intususepsi, volvulus, benda asing, batu empedu yang masuk ke usus melalui fistula kolesisenterik, penyakit radang usus (inflammatory bowel disease), striktur, fibrokistik, dan hematoma.
Manifestasi klinik
1.      obstruksi sederhana
Pada obstruksi usus halus proksimal akan timbul gejala muntah yang banyak, yang jarang menjadi muntah fekal walaupun obstruksi berlangsung lama. Nyeri abdomen bervariasi dan sering dirasakan sebagai perasaan tidak enak di perut bagian atas.
Obstruksi bagian tengah atau distal menyebabkan kejang di daerah periumbilikal atau nyeri yang sulit dijelaskan lokasinya. Kejang hilang timbul dengan adanya fase bebas keluhan. Muntah akan timbul kemudian, waktunya bervariasi tergantung letak sumbatan. Semakin distal sumbatan, maka muntah yang dihasilkan semakain fekulen. Obstipasi selalu terjadi terutama pada obstruksi komplit.
Pada pemeriksaan radiologist, dengan posisi tegak dan telentang dan lateral dekubitus menunjukkan gambaran anaka tangga dari usus kecil yang mengalami dilatasi dengan air-fluis level. Pemberian kontras akan menunjukkan adanya obstruksi mekanis dan letaknya.
2.      Obstruksi Disertai Proses Strangulasi
Kira-kira sepertiga obstruksi dengan strangulasi tidak diperkirakan sebelum dilakukan operasi. Gejalanya seperti obstruksi sederhana tetapi lebih nyata dan disertai dengan nyeri hebat. Hal yang perlu diperhatikan adalah adanya skar bekas operasi atau hernia. Bila dijumpai tanda-tanda strangulasi maka diperlukan tindakan operasi segera untuk mencegah terjadinya nekrosis usus.
Diagnosis banding
Pada ileus paralitik nyari yang timbul lebih ringan tetapi konstan dan difus, dan terjadi distensi abdomen. Bila ileus disebabkan oleh proses inflamasi akut (misalnya aperndisitis), akan ada tanda dan gejala dari penyebab primer ileus tersebut.
Obstruksi usus besar ditandai dengan obstipasi dan distensi abdomen, kolik lebih jarang terjadi, dan muntah juga tidak selalu terjadi. Dengan foto akan tampak kolon yang dilatasi sampai ke letak sumbatan.
Gastroenteritis akut, apendisitis akut, dan pankreatitis akut juga dapat menyerupai obstruksi usus sederhana. Strangulasi dapat dikacaukan oleh pankreatitis hemoragik atau oklusi vascular mesenteric.
2. Obstruksi rendah, bila mengenai usus besar
Obstruksi dapat terjadi di setiap bagian kolon tetapi paling sering di sigmoid. Penyebabnya adalah karsinoma, volvulus, kelainan divertikular, inflamasi, tumor jinak, impaksi fekal, dan lain-lain.
Manifestasi klinis
Obstruksi mekanis di kolon timbul perlahan-lahan dengan nyeri akibat sumbatan biasanya terasa di daerah epigastrium. Nyeri yang hebat dan terus-menerus menunjukkan adanya iskemia atau peritonitis. Borborygmus dapat keras dan timbul sesuai dengan nyeri. Konstipasi atau obstipasi adalah gambaran umum obstruksi komplet. Muntah timbul kemudian dan tidak terjadi bila katup ileosaekal mampu mencegah refluks. Bila akibat refluks isi kolon terdorong ke dalam usus halus, kana tampak ada gangguan pada usus halus. Muntah fekal akan terjadi.
Pada keadaan valvula Bauchini yang paten, terjadi distensi hebat dan seing mengakibatkan perforasi sekum Karena tekanannya paling tinggi dan dindingnya yang lebih tipis.
Pada pemeriksaan fisis akan menunjukkan distensi abdomen dan timpani, gerakan usus akan tampak pada pasien yang kurus, dana akan terdengar metallic sound pada auskultasi. Nyeri yang terlokalisasi, dan terabanya massa menunjukkan adanya strangulasi. Peritonitis mengarah pada terjadinya gangrene atau rupture dinding usus.
Pada gambaran radiology, kolon yang mengalami distensi menunjukkan gambaran seperti”pigura” dari dinding abdomen


Diagnosa banding
    • obstruksi usus halus
    • ileus paralitik
    • pseudoobstruksi
Gejala klinis
  1. subyektif
Pasien dating dengan keluhan perut kembung, muntah, tidak bisa flatus dan buang air besar. Adanya riwayat laparatomi sebelumnya dapat menjadi penyebab sumbatan karena adhesi pasca laparatomi. Riwayat gangguan pola defekasi, bab darah/lender, berat badan yang menurun atau anemia dipikirkan kemungkinan sumbatan oleh neoplasma. Riwayat pemakaian obat-obatan atau penyakit ginjal kronis.
2.      obyektif
Abdomen membuncit,adanya gambaran usus atau gerakan peristaltic pada dinding usus. Bising usus yang meninggi sampai metallic sound atau bising usus yang negative.
Pemeriksaan penunjang
Gangguan pasase menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa. Pemeriksaan Hb/Ht dapat memperlihatkan adanya hemokonsentrasi akibat deficit cairan. Analisis gas darah dan pemeriksaan elektrolit untuk menilai gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa.
Foto polos abdomen 3 posisi sangat membantu menentukan ada tidaknya sumbatan. Pelebaran usus dengan tanda-tanda air fluid level dan bagian distal kolon tidak terisi udara menunjukkan adanya sumbatan.


Tindakan yang segera dilakukan
  • Pemasangan infuse untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit/asam-basa segera dilakukan. Keteter urin attau tekanan vena sentral (CVP) dipasang sebagai pemantau.
  • Pemasangan pipa lambung sangat membantu mengurangi takanan intara abdominal yang menekan diafragma, sehingga mengganggu pernafasan. Pipa lambung juga mencegah muntah sehingga tidak terjadi aspirasi.
  • Paralysis usus bukan kasus bedah, harus dicari penyebabnya dan pengobatan ditujukan oada penyebabnya. Puasa, pemasangan pipa lambung dan pemberian cairan parenteral dapat mengatasi masalah akibat paralysis sampai usus dapat berfungsi kembali. Pemberian obat-obtan yang merangsang peristaltic tidak dianjurkan.
Bila jelas disebabkan oleh obstruksi penanganan selanjutnya adalah dengan tindakan laparatomi utnuk menghilangkan penyebab sumbatan atau melakukan tindakan by pass bila tidak mungkin untuk diangkat penyebabnya

No comments:

Post a Comment