DefenisiPersalinan
Preterm
Persalinan preterm
adalah persalinan pada kehamilan antara 20-37 minggu dengan
angka kejadian mencapai 10-15 % kehamilan yang ada.
EpidemologiPersalinan
Preterm
Persalinan preterm dan kehamilan merupakan
bagian yang paling berat dalam dunia
obstetric dan ginekologi. Di Amerika Serikat, persalinan preterm memiliki
insidensi kasus yang cukup tinggi dimana hampir selalu ada untuk 1 dari 10
persalinan, dan menyebabkan sedikitnya 7% dari seluruh persalinan. Persalinan
preterm merupakan hal yang berbahaya karena potensial meningkatkan kematian
perinatal sebesar 65-75%, umumnya berkaitan dengan berat lahir rendah. Berat
lahir rendah dapat disebabkan oleh kelahiran preterm dan pertumbuhan janin yang
terhambat.
EtiologiPersalinan
Preterm
Etiologi
yang paling sering menyebakan terjadinya persalinan preterm adalah:
Komplikasi medis
dan Obstetric. Sebanyak 28% persalinan preterm kehamilan tunggal disebabkan
oleh beberapa hal (sperti pre-eklamsia (50%), gawat janin Komplikasi medis dan obstetric. Sebanyak 28%
persalinan preterm kehamilan tunggal disebabkan oleh beberapa hal (seperti
pre eklampsia (50%), gawat janin (25%), akibat IUGR, solution plasenta atau
kematian janin), dan sebanyak 72% persalinan preterm dengan atau tanpa disertai
ketuban pecah dini.
Abortus imminens. Perdarahan
pervaginam pada awal kehamilan sering kali berkaitan dengan meningkatnya perubahan pada akhir kehamilan. Weiss dkk
(2002) melaporkan adanya kaitan antara perdarahan per vaginam pada kehamilan 6-13
minggu, dengan kejadian meningkatnya persalinan sebelum kehamilan 24 minggu,
persalinan preterm dan solusio plasenta.
Gaya Hidup.
Merokok, kenaikan BB selama kehamilan yang tidak memadai serta penggunaan
obat-obatan tertentu memilki peranan penting dalam angka kejadian persalinan
dan outcome BBLR. Cassaenuva 2005 menyimpulkan bahwa faktor maternal lain yang
berkaitan dengan persalinan preterm adalah kehamilan remaja atau usia tua,
tubuh pendek, kemiskinan, defisiensi Vitamin C, dan faktor pekerjaan.
Faktor Genetik. Perkiraan bahwa terdapat hubungan antarafaktor
genetik dengan persalina preterm adalah sifat persalinan yang berulang, menurun
dalam keluarga dan banyak pada ras tertentu.
Chorio Amnioniti. Infeksi selaput ketuban dan cairan
amnion yang disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme dapat menjelaskan
peristiwa ketuban pecah dini atau persalinan preterm. Diduga karena endotoksin
sebagai produk dari bakteri yang dapat merangsang monosit desidua untuk menghasilkan
cytokine yang selanjutnya dapat merangsang asam arachidonat dan produksi prostaglandin.
Prostaglandin E-2 dan F-2α bekerja
dengan modus parakrin untuk merangsang terjadinya kontraksi miometrium.
No comments:
Post a Comment