Wednesday, June 10, 2015

PERSALINAN PRETERM




DefenisiPersalinan Preterm
Persalinan preterm adalah persalinan pada kehamilan antara 20-37 minggu dengan angka kejadian mencapai 10-15 % kehamilan yang ada.
EpidemologiPersalinan Preterm
Persalinan preterm dan kehamilan merupakan bagian yang paling berat dalam dunia obstetric dan ginekologi. Di Amerika Serikat, persalinan preterm memiliki insidensi kasus yang cukup tinggi dimana hampir selalu ada untuk 1 dari 10 persalinan, dan menyebabkan sedikitnya 7% dari seluruh persalinan. Persalinan preterm merupakan hal yang berbahaya karena potensial meningkatkan kematian perinatal sebesar 65-75%, umumnya berkaitan dengan berat lahir rendah. Berat lahir rendah dapat disebabkan oleh kelahiran preterm dan pertumbuhan janin yang terhambat.
EtiologiPersalinan Preterm
Etiologi yang paling sering menyebakan terjadinya persalinan preterm adalah:
*      Komplikasi medis dan Obstetric. Sebanyak 28% persalinan preterm kehamilan tunggal disebabkan oleh beberapa hal (sperti pre-eklamsia (50%), gawat janin Komplikasi medis dan obstetric. Sebanyak 28% persalinan preterm kehamilan tunggal disebabkan oleh beberapa hal (seperti pre eklampsia (50%), gawat janin (25%), akibat IUGR, solution plasenta atau kematian janin), dan sebanyak 72% persalinan preterm dengan atau tanpa disertai ketuban pecah dini.
*      Abortus imminens. Perdarahan pervaginam pada awal kehamilan sering kali berkaitan dengan meningkatnya perubahan pada akhir kehamilan. Weiss dkk (2002) melaporkan adanya kaitan antara perdarahan per vaginam pada kehamilan 6-13 minggu, dengan kejadian meningkatnya persalinan sebelum kehamilan 24 minggu, persalinan preterm dan solusio plasenta.
*      Gaya Hidup. Merokok, kenaikan BB selama kehamilan yang tidak memadai serta penggunaan obat-obatan tertentu memilki peranan penting dalam angka kejadian persalinan dan outcome BBLR. Cassaenuva 2005 menyimpulkan bahwa faktor maternal lain yang berkaitan dengan persalinan preterm adalah kehamilan remaja atau usia tua, tubuh pendek, kemiskinan, defisiensi Vitamin C, dan faktor pekerjaan.
*      Faktor Genetik. Perkiraan bahwa terdapat hubungan antarafaktor genetik dengan persalina preterm adalah sifat persalinan yang berulang, menurun dalam keluarga dan banyak pada ras tertentu.
*      Chorio Amnioniti. Infeksi selaput ketuban dan cairan amnion yang disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme dapat menjelaskan peristiwa ketuban pecah dini atau persalinan preterm. Diduga karena endotoksin sebagai produk dari bakteri yang dapat merangsang monosit desidua untuk menghasilkan cytokine yang selanjutnya dapat merangsang asam arachidonat dan produksi prostaglandin. Prostaglandin E-2 dan F-2α bekerja dengan modus parakrin untuk merangsang terjadinya kontraksi miometrium.

No comments:

Post a Comment