Sunday, June 14, 2015

PERSISTEN DUKTUS ARTERIOSUS



PERSISTEN DUKTUS ARTERIOSUS

BATASAN
            Terjadi hubungan antara a. pulmonalis dan aorta dibawah a. subklavia sinistra melalui duktus arteriosus yang tetap terbuka.
Hemodinamik
            Karena tekanan pada aorta lebih tinggi, maka terjadi aliran darah dari aorta  ke a. pulmonalis baik pada waktu sistole maupun diastole.

KRITERIA DIAGNOSIS
  • Ditentukan oleh besar/kecilnya ukuran duktus dan resistensi pembuluh darah paru
  • Duktus kecil umumnya asimtomatik, tekanan nadi lebar, bising kontinu
  • Duktus besar dengan resistensi pembuluh darah  paru normal : takipnea, cepat lelah, poor feeding, banyak keringat, sering infeksi saluran nafas, failure to thrive, gagal jantung, tekanan nadi lebar.
  • Duktus besar dengan resisten pembuluh darah paru tinggi : takipnea, dispnea, sianosis, bunyi jantung II keras dan tunggal.

PENATALAKSANAAN
Terapi Farmakologi
Bayi premature
1.      Indometasin, dosis :       0,1 – 0,3 mg/kgBB iv, tiap 8 – 24 jam
                                  0,1 – 0,3 mg/kgBB iv, tiap 12 jam
  • diberikan bila fungsi ginjal, hepar dan hematologik baik
  • tidak diberikan bila ditemukan : hiperbilirubinemia, dengan bilirubin > 12 mg%, gagal ginjal, syok, EKN, perdarahan intra cranial,  penyakit perdarahan
2.      Ibuprofen , dosis :       hari ke-1                         : 10 mg/kgBB iv
                               hari ke-2 dan ke-3          :   5 mg/kgBB iv

Terapi Non-Farmakologi
Operasi
1.      Bila indometasin/ibuprofen, retriksi cairan dengan/tanpa diuretik gagal à operasi (ligasi)
2.      Bila tidak ditemukan obstruksi pembuluh darah pulmonal
3.      Pada duktus arteriosus persisten sederhana, operasi dilakukan pada umur 1 tahun.
4.      Operasi dilakukan bila rasio tahanan pulmonal : sistemik > 1,2.

No comments:

Post a Comment