KELAINAN
JANTUNG BAWAAN
TIPE
SIANOTIK TETRALOGI FALLOT (ToF)
BATASAN
Klinis
menunjukkan 4 kelainan anatomis berupa : defek septum ventrikel, stenosis
pulmonal berat, overriding aorta dan hipertrofi ventrikel kanan.
Hemodinamika
Perubahan hemodinamika
tergantung beratnya obstruksi outflow ventrikel kanan. Jarang sekali menunjukkan gagal jantung. Arah dan
volume pirau menunjukkan beratnya stenosis pulmonal. Stenosis yang tak terlalu
berat memungkinkan pirau kiri ke kanan dengan arterial unsaturation sistemik
minimal ( precyanotic atau pink fallot )
KRITERIA DIAGNOSIS
- Lk 1/3 bayi sangat sinotik segera setelah lahir
Kadang-kadang
sianotik baru timbul setelah umur 6 bulan
Sianotik serta gejala dispnea dan hipernea baru timbul pada
akhir umur 1 tahun yang makin
bertambah jelas dengan bertambahnya umur
- Jari tubuh
- Tanda hypoxic spell
- Failure to thrive
PENATALAKSANAAN
Terapi Farmakologi
1. Bila ditemukan hypoxic spell yang
merupakan keadaan emergenci, segera O2 melalui masker 5-8 L/menit
2. Posisi knee-chest pada tempat tidur atau
bahu ibunya dan anak diusahakan untuk ditenangkan Bila ditemukan hypoxic spell
yang merupakan keadaan emergenci, segera O2 melalui masker 5-8 L/menit
3. Bila ada anemia ( absolut atau relatif ) koreksi dengan
transfusi darah
4. Bila uraian tindakan tersebut diatas tidak
berhasil, perlu tindakan untuk mempertahankan Hb 16 - 18 g/dl ( Ht 55-60% )
dengan cara :
Flebotomi :
mengeluarkan darah vena lebih kurang ± 10% dari volume darah total
5. Transfusi tukar parsial ( dengan plasma )
:
( volume darah
penderita ) x (Ht penderita-Ht yang diharapakan )
Ht penderita
6.
Operasi
7. Asimptomatik / tanpa sianosis à
pada umur 8-12 tahun
8. Asimtomatik dengan sinotik ringan à bila mungkin pada umur 6 - 8 tahun
Terapi Farmakologi
1. Morfin sulfat 0,1 - 0,2 mg/kgBB/dosis/sk,
dapat diulang dengan dosis dan cara yang sama setelah 4 jam
2. Na bikarbonat 3 mEq/kgBB iv
3. Invus cairan rumatan ( bila berat )
4. Propanolol mulai dengan iv dalam infus (
dosis 0,01-0,015 mg/kgBB, dapat diulang dengan dosis dan cara yang sama setelah
6-8 jam ), selanjutnya po ( dosis 0,2 - 0,5 mg/kgBB/dosis dalam 3-4 dosis, maks
1,5 mg/kgBB/hari
No comments:
Post a Comment