Sunday, June 21, 2015

radang selaput rongga perut



Peritonitis Diffuse (radang selaput rongga perut)
Definisi
Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga perut (peritoneum).  Peritoneum adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus organ perut dan dinding perut sebelah dalam.
Penyebab
Peritonitis biasanya disebabkan oleh :
  1. Penyebaran infeksi dari organ perut yang terinfeksi.
    Yang sering menyebabkan peritonitis adalah perforasi lambung, usus, kandung empedu atau usus buntu. Sebenarnya peritoneum sangat kebal terhadap infeksi. Jika pemaparan tidak berlangsung terus menerus, tidak akan terjadi peritonitis, dan peritoneum cenderung mengalami penyembuhan bila diobati.
  2. Penyakit radang panggul pada wanita yang masih aktif melakukan kegiatan seksual
  3. Infeksi dari rahim dan saluran telur, yang mungkin disebabkan oleh beberapa jenis kuman (termasuk yang menyebabkan gonore dan infeksi chlamidia)
  4. Kelainan hati atau gagal jantung, dimana cairan bisa berkumpul di perut (asites) dan mengalami infeksi
  5. Peritonitis dapat terjadi setelah suatu pembedahan.  Cedera pada kandung empedu, ureter, kandung kemih atau usus selama pembedahan dapat memindahkan bakteri ke dalam perut. Kebocoran juga dapat terjadi selama pembedahan untuk menyambungkan bagian usus.
  6. Dialisa peritoneal (pengobatan gagal ginjal) sering mengakibatkan peritonitis.
    Penyebabnya biasanya adalah infeksi pada pipa saluran yang ditempatkan di dalam perut.
  7. Iritasi tanpa infeksi.  Misalnya peradangan pankreas (pankreatitis akut) atau bubuk bedak pada sarung tangan dokter bedah juga dapat menyebabkan peritonitis tanpa infeksi.
Gejala
Gejala peritonitis tergantung pada jenis dan penyebaran infeksinya. Biasanya penderita muntah, demam tinggi dan merasakan nyeri tumpul di perutnya.
Bisa terbentuk satu atau beberapa abses.  Infeksi dapat meninggalkan jaringan parut dalam bentuk pita jaringan (perlengketan, adhesi) yang akhirnya bisa menyumbat usus.

Bila peritonitis tidak diobati dengan seksama, komplikasi bisa berkembang dengan cepat.  Gerakan peristaltik usus akan menghilang dan cairan tertahan di usus halus dan usus besar. Cairan juga akan merembes dari peredaran darah ke dalam rongga peritoneum. Terjadi dehidrasi berat dan darah kehilangan elektrolit.
Selanjutnya bisa terjadi komplikasi utama, seperti kegagalan paru-paru, ginjal atau hati dan bekuan darah yang menyebar.

Diagnosa
Foto rontgen diambil dalam posisi berbaring dan berdiri.  Gas bebas yang terdapat dalam perut dapat terlihat pada foto rontgen dan merupakan petunjuk adanya perforasi.

Kadang-kadang sebuah jarum digunakan untuk mengeluarkan cairan dari rongga perut, yang akan diperiksa di laboratorium, untuk mengidentifikasi kuman penyebab infeksi dan memeriksa kepekaannya terhadap berbagai antibiotika.
 Pembedahan eksplorasi merupakan teknik diagnostik yang paling dapat dipercaya.

Pengobatan
Biasanya yang pertama dilakukan adalah pembedahan eksplorasi darurat, terutama bila terdapat apendisitis, ulkus peptikum yang mengalami perforasi atau divertikulitis.
Pada peradangan pankreas (pankreatitis akut) atau penyakit radang panggul pada wanita, pembedahan darurat biasanya tidak dilakukan.
Diberikan antibiotik yang tepat, bila perlu beberapa macam antibiotik diberikan bersamaan. antibiotik yang diberikan seperti
  • Golongan sefalosporin : Cefotiam , Ceftriaxone , Ceftazidime , Cefotaxime , Cefepime
  • Golongan aminoglikosida :Gentamicin ,Ampicillin , Tobramycin
  • Golongan kuinolon :Norfloxacin , Ofloksacin , Levofloxacin , Ciprofloxacin
  • Golongan beta laktam :  Meropenem , imipenem
Cairan dan elektrolit bisa diberikan melalui infus.




B.     Apendiksitis
Appendix adalah tabung yang ujungnya tertutup dan sempit yang panjangnya sampai beberapa inches yang melekat pada cecum (bagian pertama dari colon) seperti cacing.
Appendicitis berarti peradangan dari appendix.Diperkirakan bahwa appendicitis mulai ketika bukaan (mulut) dari appendix kedalam cecum menjadi terhalangi.Halangan (rintangan) mungkin disebabkan oleh pembentukan lendir yang kental didalam appendix atau oleh feces yang memasuki appendix dari cecum.Lendir atau feces mengeras, menjadi seperti batu, dan menghalangi bukaan (mulut).Batu ini disebut fecalith (secara harafiah, batu dari feces atau tinja). Pada saat-saat lain, jaringan lymphatic dalam appendix mungkin membengkak dan menghalangi appendix. Setelah rintangan terjadi, bakteri-bakteri yang normalmya ditemukan didalam appendix mulai menyerang (menginfeksi) dinding dari appendix.Tubuh merespon pada serangan dengan memasang serangan pada bakteri-bakteri, serangan yang disebut peradangan.
Etiologi
Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti.Di antaranya faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan struktur.

Diantara beberapa faktor diatas, maka yang paling sering ditemukan dan kuat dugaannya sebagai penyebab adalah faktor penyumbatan oleh tinja/feces dan hyperplasia jaringan limfoid. Penyumbatan atau pembesaran inilah yang menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak. Perlu diketahui bahwa dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali telah tercemari oleh bakteri/kuman Escherichia Coli, inilah yang sering kali mengakibatkan infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu.

Makan cabai bersama bijinya atau jambu klutuk beserta bijinya sering kali tak tercerna dalam tinja dan menyelinap kesaluran appendiks sebagai benda asin, Begitu pula terjadinya pengerasan tinja/feces (konstipasi) dalam waktu lama sangat mungkin ada bagiannya yang terselip masuk kesaluran appendiks yang pada akhirnya menjadi media kuman/bakteri bersarang dan berkembang biak sebagai infeksi yang menimbulkan peradangan usus buntu tersebut.

Seseorang yang mengalami penyakit cacing (cacingan), apabila cacing yang beternak didalam usus besar lalu tersasar memasuki usus buntu maka dapat menimbulkan penyakit radang usus buntu.
Patofisiologi
Peradangan atau pembengkakaan yang terjadi pada usus buntu menyebabkan aliran cairan limfe dan darah tidak sempurna pada usus buntu (appendiks) akibat adanya tekanan, akhirnya usus buntu mengalami kerusakan dan terjadi pembusukan (gangren) karena sudah tak mendapatkan makanan lagi. Pembusukan usus buntu ini menghasilkan cairan bernanah, apabila tidak segera ditangani maka akibatnya usus buntu akan pecah (perforasi/robek) dan nanah tersebut yang berisi bakteri menyebar ke rongga perut. Dampaknya adalah infeksi yang semakin meluas, yaitu infeksi dinding rongga perut (Peritonitis).
Tanda dan Gejala
  1. Penyakit Radang Usus Buntu akut (mendadak). Pada kondisi ini gejala yang ditimbulkan tubuh akan panas tinggi, mual-muntah, nyeri perut kanan bawah, buat berjalan jadi sakit sehingga agak terbongkok, namun tidak semua orang akan menunjukkan gejala seperti ini, bisa juga hanya bersifat meriang, atau mual-muntah saja.
  2. Penyakit Radang Usus Buntu kronik. Pada stadium ini gejala yang timbul sedikit mirip dengan sakit maag dimana terjadi nyeri samar (tumpul) di daerah sekitar pusar dan terkadang demam yang hilang timbul. Seringkali disertai dengan rasa mual, bahkan kadang muntah, kemudian nyeri itu akan berpindah ke perut kanan bawah dengan tanda-tanda yang khas pada apendisitis akut yaitu nyeri pd titik Mc Burney (istilah kesehatannya).
Pengobatan
Bila diagnosis yang dihasilkan sudah pasti menunjukkan penyakit radang usus buntu, maka pengobatan standarnya adalah dengan melakukan operasi. Namun, apabila kalian berobat sedini mungkin maka dokter bisa saja akan memberikan obat antibiotik untuk penyembuhan, akan tetapi radang usus buntu tersebut bisa kambuh kembali dan tingkat kekambuhannya mencapai sekitar 35%.
Setelah dilakukan operasi biasanya pasien harus diberikan antibiotika selama 7 – 10 hari.Selanjutnya adalah perawatan luka operasi yang harus terhindar dari kemungkinan infeksi sekunder dari alat yang terkontaminasi dll.

1 comment:

  1. pertanda Ejakulasi Dini

    isyarat dan pertanda ejakulasi dini yakni ejakulasi yg berjalan sebelum kamu dan pasangan kamu harapkan, mempersiapkan permasalahan atau stress. Bagaimanapun, perkara bisa berjalan guna seluruh keadaan seksual, sampai-sampai disaat masturbasi.

    Dokter rata rata mengklasifikasikan ejakulasi dini pada ejakulasi dini mendasar dan sekunder.

    simptom Ejakulasi dini kardinal ditandai bersama :

    Ejakulasi yg senantiasa atau nyaris senantiasa berjalan pada tunggal menit atau sedeng buat disaat penetrasi.Ketidakmampuan menangguhkan ejakulasi kala atau saat baru saja jalankan penetrasi.Konsekuensi negatif, seperti stress, frustasi atau menghindari jalinan seksual.
    pertanda Ejakulasi dini Sekunder jarak lain :

    Ditandai bersama ejakulasi yg berulang menerus atau terus dgn rangsangan yg minimal diawal mulanya, atau sekilas sesudah penetrasi, dan sebelum kamu mengharapkannya.Menyebabkan stress dan kasus pada hubungan.Terjadi sesudah pada awal mulanya kamu mengantongi kepuasan dekat pertalian seksual tidak dengan penyakit ejakulasi.

    Penyebab dan hal persen Ejakulasi dini

    Penyebab ejakulai dini teramat erat kaitannya dgn hal Psikologis dan disfungsi ereksi.

    Penyebab tentu ejakulasi dini tak didapati. walau yg didapati pada awal mulanya keadaan ini yaitu urusan psikologis, waktu ini kita mengerti ejakulasi dini lebih ruwet dan tentang dgn perihal psikologis dan biologis yg kompleks.

    Apabila pertanyaan masih belum sanggup terpecahkan serta-merta menghubungi dokter spesialis Klinik apollo pada wawancara lebih lanjut di Hotline No. (021)-62303060.

    Obat kulup panjang | Kulup panjang

    Cara atasi Ejakulasi dini | Klinik sunat jakarta

    Konsultasi Online Gratis | Free Chat

    ReplyDelete