Cara
Kerja
1. Siapkan
kondisi ruang produksi pada white area/kelas IA (daerah kritis dibawah laminar
air flow). Syarat: jumlah cemaran partikel/m3 ≥ 0,5µm, maksimal sebanyak 3500,
cemaran partikel/m3 ≥ 5µm sebanyak 1, jumlah cemaran mikroba/m3 maksimal ≤ 1,
efisiensi saringan 99,99%, pertukaran udara 20-40 kali/jam, humidity 45-55%
pada 16-250C
2. Apabila
akan mengerjakan produk diruang white area /kelas IA maka harus melewati buffer
area daerah kritis, syaratnya: jumlah cemaran partikel /m3 ≥ 0,5 µm , maksimal
sebanyak 3500, cemaran partikel/m3 ≥ 5µm sebanyak 5, jumlah cemaran mikroba/m3
maksimal ≤ 1, efisiensi saringan 99,99%, pertukaran udara 20-40 kali/jam,
humidity 45-55% pada 16-250C
3. Siapkan
peralatan, alat sudah dibersihkan dengan aqua typol 0,1%, etanol 75% dan
terakhir bilas dengan aqua kembali. Beri label “telah dibersihkan”. Set
peralatan sesuai dengan master formula untuk produk yang akan diproduksi. Beri
label “siap digunakan”
4. Alat
yang disterilkan secara sterilisasi desinfektan permukaan dengan menggunakan
larutan2% ammonium quartener 1:1000 atau larutan 1-2%. Gramisida fenolik untuk
permukaan keras dan licin. Untuk alat dengan permukaan logam 0,2% natrium
nitrit dalam larutan ammonium quartener dan 0,5% natrium bikarbonat ke dalam
gramisida fenolik untuk mencegah timbulnya karat
5. Karet
vial, logam ataupun seal plastic disterilisasi secara sterilitas gas
menggunakan gas etilen oksida dalam ruangan dengan kelembapan 98% selama 60
menit dan sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 550C dan vakum awal sekitar 27
inci HG konsentrasi etilen oksida 450 mg/L dengan tekanan 28 dan waktu
pemaparan minimum 6 jam.
6. Ruangan
(lantai dan dinding) secara sterilisasi desinfektan permukaan disterilkan
dengan menggunakan larutan 2% ammonium quartener 1:1000 atau larutan 1-2%
gramisida fenolik untuk permukaan keras dan licin.
7. Karyawan
daerah steril harus sehat dan berpenyakit menular. Diruang ganti pakaian,
karyawan harus melepas sepatu, mencuci tangan dengan menggunakan cairan
antiseptic khusus. Keringkan, lalu ganti pakaian rumah dengan pakaian khusus
produksi, kenakan tutup kepala, sarung tangan, dan sepatu khusus.karyawan masuk
keruang produksi melalui air lock khusus karyawan yang telah dilengkapi dengan
air sower. Hal ini untuk mencegah perpindahan mikroba dari luar ke dalam ruang
produksi. Masuk ke ruang produksi, sebelah ujung tidak boleh dalam keadaan
terbuka untuk mencegah aliran udara luar masuk ke ruang produksi.
8. Sebelum
memasuki white area / Kelas II maka karyawan di ruang ganti pakaian gray area
harus melepaskan pakaian grey area dan mengganti dengan bahan Dacron, sarung
tangan, masker dan sepatu steril khusus ruangan white area. Lalu di air lock
akan di semprotkan (sterilisasi gas) dengan menggunakan etilen oksida. Setelah
itu baru aman dan steril untuk masuk ke white area.
9. Botol
vial tahan pemanasan, disterilkan secara pemanasan kering di oven suhu 180oC
selama 2 jam atau suhu 260oC selama 45 menit. (Lachman 1263).
1. Bahan
baku diambil dari gudang bahan baku. Kirim ke ruang penimbangan kelas III
mellalui airlock. Timbang sesuai dengan master formula. Selesai penimbangan
bahan baku disterilkan sesuai dengan cara sterilisasi beri label sterilisasi
pada master formula.
2. Cek
oleh kepala. Air untuk
injeksi dibuat dengan system reverse osmosis dengan tekanan 200-400 psi
membrane filter dari ester selulosa/poliamida. Efektif menahan semua
makromolekul hingga 85% ion. Pirogen merupakan makromolekul maka air untuk
injeksi langsung bebas pirogen. Air disimpan dan disalurkan dalam system pipa
khusus uap panas. (Lachman 1337).
3. Bahan
pengemas sekunder diambil dari gudang bahan kemas, desuai dengan master
formula CPB produk yang akan diproduksi.
Kirim ke ruang packing sekunder (black area). Cetak no batch dan tanggal ED
sesuai master formula. Cek oleh kepala regu dan kepala unit. Kalau sudah OK
baru siap untuk dipakai mengemas produk
4. Semua
bahan baku dan bahan pengemas yang diambil dari gudang penyimpanan
masing-masing telah mengalami QC terlebih dahulu pada masa karantina. Bahan
yang dipakai adalah yang telah lulus QC. Bila tidak memenuhi spesifikasi
standar, maka bahan harus direject, dimusnahakan langsung atau dirusak terlebih
dahulu. Setelah OK kirim ke ruang produksi melalui air lock khusus bahan baku.
5. Diruang
produksi
·
11 L aqua pro injection
pada wadah stainless stell dan panaskan hingga suhu 400C pastikan
untuk tetap dialiri gas nitrogen.
·
buat larutan dapar
dengan cara 748,5 gr KH2PO4 yang
dilarutkan dalam 2750 mL WPI, NaOH 17,2 mg dalam 2150 mL. larutan dapar.
·
Ke dalam mixing tang
masukkan 1,1, kg Natrium tiosulfat dan 1,1 Kg natrium bikarbonat yang akan dilarutkan dalam WPI, lalu
tambahkan dapar pospat dan putar dengan kecepatan 100 rpm selama 30 menit
hingga diperoleh disperse yang homogen panaskan pada suhu 400C.
·
Cek pH berkisar 7 – 7,4
·
Dibawah aliran gas
nitrogen alirkan langsung ke storage tank melalui vakum. Beri label ”karantina”
6. IPC
·
Penetapan kadar
Dilakukan dengan metode HPLC
7. Bila
telah lulus QC, produk ruahan pada storage tank divakum dan dilakukan pengisian
dengan one filling machine. Dalam pengisian injeksi vial, penutupan (sealing)
vial, labeling dan sterilisasi dilakukan dalam ketentuan mesin hanya diawasi
oleh dua orang operator di ruang pengisian (white area kelas II atau IA /
aseptis). Karyawan hanya bekerja pada white area (kelas II) yang disekat dengan
lembar plastic khusus pada conveyer (ban berjalan untuk memindahkan vial yang
sudah diisi) white area kelas IB atau kelas II ke rak khusus.
8. Sterilisasi
produk akhir dilakukan secara UV dari lampu kabut merkuri yang dipancarkan
secara eksklusif pada panjang gelombang 2537 Angstrom dengan intensitas radiasi
20 μWatt tiap cm2 dengan waktu pemaparan 1100 detik.
9. Selesai
pengisian dan sterilisasi, produk yang sudah disusun pada rak khusus
dikarantina, beri label “Quarantin”. Lakukan IPC
·
Sterilisasi
Ambil isi aseptis dalam jumlah tertentu,
lalu inokulasikan dalam 40ml media tioglukolat cair (pada suhu 20-25oC).
inkubasi tidak kurang dari 14 hari. Amati ada pertumbuhan mikroba atau tidak.
Sterilisasi assurance level (SAL) 10-4 (aseptis) 10-6 (sterilisasi akhir).
·
Uji kebocoran
Sediaan dimasukkan kedalam larutan
metilen blue 0,1% jika ada wadah yang bocor maka larutan metilen blue akan
masuk kedalam wadah karena tekanan diluar wadah dan didalam wadah tersebut
berbeda.
·
Uji kejernihan dan
warna
Secara visual dengan menyinari wadah
dari samping dan latar belakang warna hitam (untuk kotoran berwarna muda) dan
putih (untuk kotoran berwarna gelap).
·
Uji keseragaman volume
Pilih 5 wadah / lebih. Ambil isi tiap
wadah dengan alat suntik hipodermik, dengan ukuran tidak lebih dari 3x volume
yang akan diukur dan dilengkapi dengan jarum suntik no. 21 panjang 2,5 cm.
pindahkan isi alat suntik kegelas piala yang sudah ditara. Volume tidak kurang
dari volume yang tertera pada wadah bila diuji satu per satu.
·
Bahan partikulat dalam
injeksi
Larutan disaring dengan penyaring
membrane lalu amati dibawah mikroskop. Micrometer dan hitung partikel pada
penyaring untuk melihat jumlah partikel dengan ukuran lebih dari 10000/wadah.
10. Bila
lulus uji, produk yang tersusun pada rak khusus dikirimke packing sekunder.
Vial dimasukkan ke inner box. Lalu masukkan ke outlet box (dus/karton). Beri
No. register, batch dan ED pada out box checking akhir.
11. Kirim
ke gudang produk jadi. Lakukan serah terima dari bagian produksi ke bagian
logistic.
No comments:
Post a Comment