ABSES PARU
BATASAN
Adanya rongga yang berbatas tegas berdinding tebal pada jaringan paru,
berisi cairan purulen yang berasal dari supurasi dan nekrosis parenkim paru.
KLASIFIKASI
Abses primer
Abses sekunder
ETIOLOGI
Hampir semua jenis mikroorganisme yaitu bakteri,
virus, protozoa dan fungi dapat menyebabkan abses. Penyeba tersering
baik abses primer maupun sekunder adalah : S. aureus dan biasanya resisten
terhadap penisilin.
KRITERIA DIAGNOSIS
- Gejala utama pada abses primer maupun sekunder yaitu panas tinggi mencapai 40oC disertai lemah, muntah dan berat badan.
- Gejala yang berhubungan dengan saluran nafas berupa batuk berdahak, nyeri dada, dispnea, pernafasan berbau dan hemoptisis
- Pemeriksaan fisis daerah toraks bervariasi dari tidak ditemukan apa-apa sampai menunjukkan takipnea, tarikan dinding dada, pergerakan toraks ¯, pekak pada perkusi, serta suara pernapasan ¯, ronki, dapat ditemukan clubbing jari.
- Radiologi
Sebaiknya dibuat foto toraks posisi PA, Lateral,
Oblik dan Dekubitus Tampak rongga berdinding tebal di paru, bisa soliter atau
multipel. Abses primer hampir selalu soliter, sering pada lobus atas dan bawah paru kanan, sedangkan abses
sekunder bisa soliter atau multipel. Bisa unilokuler dan multilokuler
Tampak
gambaran radio opak bila tidak ada hubungan antara rongga abses dengan cabang
bronkus. Bila terdapat hubungan dengan
bronkus tampak gambaran rongga abses dengan air fluid level bila
absesnya besar akan tampak atelektasis alveoli sekitarnya USG dan CT toraks
bila diperlukan.
- Laboratorium
Peninggian jumlah leukosit dengan PMN yang dominan
Kultur darah jarang ditemukan organisme penyebab
terutama pada abses primer.
DIAGNOSIS BANDING
Empiema dengan fistula bronkopleural
Kista paru kongenital
Neoplasma
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto toraks PA, Lateral tegak, Oblik dan Lateral
dekubitus
USG toraks bila dengan foto toraks tidak jelas
CT scan toraks bila ingin mengetahui lokalisasi
yang pasti.
PENYULIT
Pneumotoraks
Ekspansi abses dengan pergeseran mediastinum
KONSULTASI
Bedah toraks
PENATALAKSANAAN
Terapi Non-Farmakologi
Umum
1.
Makanan dan cairan yang cukup
3. Operasi : Bila
antibiotik yang optimal tidak berhasil
Lobektomi
jarang diperlukan kecuali bila terjadi
4. Ekspansi masif abses yang mengakibatkan
kompresi jaringan sekitarnya.
5. Postural drainage
Khusus
1.
Antibiotik harus segera diberikan. Karena penyebab
terbanyak S. aureus ®
antibiotik penghasil penisilinase (flukloksasilin). Bila diduga kemungkinan
bakteri anaerob, ditambahkan penisilin atau penisilin semisintesis atau
sefalosporin (lihat label 34) Lama pemberian antibiotik 2-4 mg
2.
Vitamin
PROGNOSIS
Abses primer
umumnya baik, rongga biasanya menghilang bila pus sudah keluar karena
dibatukkan (melalui bronkus). Abses sekunder bervariasi bergantung pada
penyakit yang mendasarinya.
SURAT PERSETUJUAN
Diperlukan
No comments:
Post a Comment