Tuesday, June 16, 2015

abses paru



ABSES PARU


BATASAN

Adanya rongga yang berbatas  tegas berdinding tebal pada jaringan paru, berisi cairan purulen yang berasal dari supurasi dan nekrosis parenkim paru.

KLASIFIKASI

Abses primer
Abses sekunder


ETIOLOGI

Hampir semua jenis mikroorganisme yaitu bakteri, virus, protozoa dan fungi dapat menyebabkan abses. Penyeba tersering baik abses primer maupun sekunder adalah : S. aureus dan biasanya resisten terhadap penisilin.

KRITERIA DIAGNOSIS
  • Gejala utama pada abses primer maupun sekunder yaitu panas tinggi mencapai 40oC disertai lemah, muntah dan berat badan.
  • Gejala yang berhubungan dengan saluran nafas berupa batuk berdahak, nyeri dada, dispnea, pernafasan berbau dan hemoptisis
  • Pemeriksaan fisis daerah toraks bervariasi dari tidak ditemukan  apa-apa sampai menunjukkan takipnea, tarikan dinding dada, pergerakan toraks ¯, pekak pada perkusi, serta suara pernapasan ¯, ronki, dapat ditemukan clubbing jari.
  • Radiologi
Sebaiknya dibuat foto toraks posisi PA, Lateral, Oblik dan Dekubitus Tampak rongga berdinding tebal di paru, bisa soliter atau multipel. Abses primer hampir selalu soliter, sering pada lobus  atas dan bawah paru kanan, sedangkan abses sekunder bisa soliter atau multipel. Bisa unilokuler dan multilokuler
Tampak gambaran radio opak bila tidak ada hubungan antara rongga abses dengan cabang bronkus. Bila terdapat hubungan dengan  bronkus tampak gambaran rongga abses dengan air fluid level bila absesnya besar akan tampak atelektasis alveoli sekitarnya USG dan CT toraks bila diperlukan.
  • Laboratorium
Peninggian jumlah leukosit dengan PMN yang dominan
Kultur darah jarang ditemukan organisme penyebab terutama pada abses primer. 

DIAGNOSIS BANDING

Empiema dengan fistula bronkopleural
Kista paru kongenital
Emfisema kongenital                    pada bayi baru lahir
Neoplasma 

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto toraks PA, Lateral tegak, Oblik dan Lateral dekubitus
USG toraks bila dengan foto toraks tidak jelas
CT scan toraks bila ingin mengetahui lokalisasi yang pasti.

PENYULIT
Pneumotoraks
Ekspansi abses dengan pergeseran mediastinum

KONSULTASI
Bedah toraks

PENATALAKSANAAN
Terapi Non-Farmakologi
Umum
1.      Makanan dan cairan yang cukup
2.      O2 bila sesak nafas
3.      Operasi : Bila antibiotik yang optimal tidak berhasil
Lobektomi jarang diperlukan kecuali bila terjadi
4.      Ekspansi masif abses yang mengakibatkan kompresi jaringan sekitarnya.
5.      Postural drainage
Khusus
1.      Antibiotik harus segera diberikan. Karena penyebab terbanyak S. aureus ® antibiotik penghasil penisilinase (flukloksasilin). Bila diduga kemungkinan bakteri anaerob, ditambahkan penisilin atau penisilin semisintesis atau sefalosporin (lihat label 34) Lama pemberian antibiotik 2-4 mg
2.      Vitamin

PROGNOSIS

Abses primer umumnya baik, rongga biasanya menghilang bila pus sudah keluar karena dibatukkan (melalui bronkus). Abses sekunder bervariasi bergantung pada penyakit yang mendasarinya.

SURAT PERSETUJUAN

Diperlukan


No comments:

Post a Comment