Friday, June 12, 2015

anemia aplastik



ANEMIA APLASTIK

BATASAN
Anemia refrakter yang ditandai adanya anemia yang berat, leukopenia, trombositopenia dan disertai sumsum tulang yang aplastik atau hipoplastik

KLASIFIKASI
            Didapat
            Kongenital
                        
ETIOLOGI
1.      Didapat
2.      Idiopatik
3.      Obat : Kloramfenikol, anti kanker, sulfa, fenilbutazon dll
4.      Radiasi
5.      Infeksi : hepatitis, mononukleosus infeksiosa

KRITERIA DIAGNOSIS
·         Anamnesis
Riwayat pucat, lemah, lesu dan perdarahan
Panas badan ( infeksi )

·         Pemeriksaan fisis
Purpura, petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan saluran cerna
Tanpa limpadenopati dan hepatosplenomegali

·         Laboratorium
Darah tepi ditemukan trias : anemia, leukopenia, trombositopenia ( pansitopenia )
Retikulosit menurun
Morfologi eritrosit : normokrom normositer
Sumsum tulang : hiposeluler ( aplasia/ hipoplasia )

DIAGNOSIS BANDING
            Preleukemia

PEMERIKSAAN PENUNJANG
            Darah tepi : Hb, leukosit, trombosit, retikulosit, morfologi darah
            Pungsi sumsum tulang

PENYULIT
            Infeksi
            Perdarahan hebat

PENATALAKSANAAN

Non- Farmakologi
1.      Mencari dan menghindarkan bahan yang mungkin menjadi penyebab
2.      Mencegah perdarahan dengan cara menghindari trauma dengan istirahat dan pembatasan aktivitas
3.      Mencegah infeksi dengan menghindari kontak
4.      Makanan gizi seimbang ( mulai makanan lunak )
5.      Transplantasi sumsum tulang (pada tempat yang telah tersedia sarana  yang         memungkinkan)
6.      Transfusi darah
·         PRC 10-15 ml/kgBB, untuk mengatasi anemia.
Fresh whole blood 10-15ml/kgBB bila anemia disebabkan oleh perdarahan hebat
·         Suspensi trombosit 1 unit/5 kgBB pada perdarahan akibat trombositopenia
( tiap unit diharapkan dapat menaikkan jumlah trombosit 50.000-100.000/mm) 

Terapi Farmakologi
1.      Androgen
·         Hanya efektif untuk anemia aplastik ringan
·         Oksimetolon ( dihidrotestosteron ) 2,0-6,5 mg/kgBB/hari atau metandrostenolon ( dianabol ) 0,25-0,5 mg/kgBB/hari atau sejenisnya
·         Bila 4 bulan respon (-)à pengobatan harus dihentikan
2.      Kortikosteroid
·         Prednison 1 mg/kgBB/hari pada penderita yang mendapat androgen > 4 bulan untuk menghambat kecepatan pematangan umur tulang yang distimulasi oleh androgen
·         Anemia aplastik berat à diberikan metilprednisolon dosis tinggi ( 20 mg/kgBB/hari ) selama 5 hari
3.      Antithymocyte globulin ( ATG )
               Dosis 15 mg/kgBB/hari selama 10 hari
4.      Siklosporin A
Dosis 8 mg/kgBB/hari p.o. selama 14 hari, selanjutnya 15 mg/kgBB/hari  p.o. selama 14 hari
5.      Antibiotik spekrum luas yang tidak mendepresi sumsum tulang ( misalnya ampisilin 100 mg/kgBB/hari dan garamisin 5 mg/kgBB/hari, sampai 3 hari bebas panas ) untuk mengatasi infeksi

PROGNOSIS
1.      Tergantung dari respon terapi      
2.      Infeksi dan perdarahan sering → kematian setelah 6-12 bulan diagnosis ditegakkan
3.      Bila transplantasi sumsum tulang berhasil → survival rate 80%

No comments:

Post a Comment