Sunday, June 14, 2015

apnea



 APNEA
BATASAN
Tidak adanya aliran udara pernafasan selama 20 detik dengan atau tanpa bradikardia atau sianosis.

KLASIFIKASI
1.      Apnea sentral
2.      Apnea obstruktif
3.      Apnea campuran

ETIOLOGI
1.                  Penyakit/kelainan organ
2.                  Kepala dan sistem syaraf pusat
¨      Asliksia perinatal
¨      Perdarahan intraventrikular
¨      Meningitis
¨      Hidrosefalus dengan tekanan intrakranial ↑
¨      Kejang
3.                  Sistem respirasi
¨      Hipoksida
¨      Obstruktif jalan nafas
¨      Penyakit paru
¨      Ventilasi tidak adekuat atau ekstubasi terlalu dini
4.                  Sistem kardiovaskuler
¨      Gagal jantung kongestif
¨      PDA
¨      Penyakit jantung kongenital
¨      Saluran cerna
¨      EKN
¨      Refluks gastroesofageal
5.                  Sistem hematologi
¨      Anemia
¨      Polisitemia
6.                  Penyakit dan kelainan lainnya
¨      Suhu tidak stabil (hipotermia, hipertermia)
¨      Infeksi ( sepsis )
¨      Kelainan metabolik/elektrolit (hipoglikemia/hiponatremia)
¨      Refleks vagal (efek sekunder tube nasogastik)
¨      Obat (dosis tinggi fenobarbital, diazepam dan pengaruh obat ibu
¨      Misalnya MgSO4 dan Anestesia umum)
7.                  Umur kehamilan.

Umur postnatal
1.      Terjadi beberapa jam setelah lahir :        pengaruh obat ibu, asfiksia, kejang, PMH.
2.      Terjadi  < 1 minggu : PDA, perdarahan intra/peri-ventrikular
3.      Terjadi  > 1 minggu : Hidrosefalus post-perdarahan, kejang
4.      Terjadi 6-10 minggu : Anemia karena prematuritas.
5.      Terjadi dalam waktu yang bervariasi : Sepsis, EKN, meningitis.

PATOFISIOLOGI
1.      Ketidakmatangan pusat pernafasan
2.      Keutuhan/obstruksi jalan nafas
3.      Pompa pernafasan

FAKTOR PREDISPOSISI
1.      BKB
2.      Saudara dengan riwayat  suddent infant death syndrome (SIDS)
3.      Kelainan neurologik

KRITERIA DIAGNOSIS
1.      Anamnesis
Bayi dengan faktor risiko (kurang bulan, kelainan neurologik)
2.      Gejala klinis
a.       Letargi
b.      Hipotermia
c.       Tanda tekanan tinggi intra kranial
d.      Distensi abdomen
3.      Laboratorium
a.       Gambaran darah tepi/hitung jenis/trombosit (DD/sepsis)
b.      Analisa gas : mengetahui hipoksia.
c.       Glukosa, elektrolit darah : Mengetahui gangguan metabolik
4.      Radiologi
a.       Foto toraks            :           Atelektasis, pneumonia
b.      Foto abdomen       :           Tanda EKN
c.       USG kepala           :           Perdarahan intrakranial/kelainan SSP
d.      CT Scan                :           Infark serebri

DIAGNOSIS BANDING
Berdasarkan etiologi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.       Laboratorium
Darah : Morfologi, hitung jenis, elektrolit, glukosa, analisis gas
b.      Radiologi
Foto toraks, abdomen, USGdan CT Scan kepala.


PENATALAKSANAAN

Terapi Non-Farmakologi
1.      Pencegahan
a.       Manipulasi yang minimal
b.      Pengaturan suhu lingkungan
c.       Jika memungkinkan, letakkan bayi dalam posisi tengkurap
d.      Monitoring pernafasan dan denyut jantung.
2.      Umum
a.       Oksigen per nasal
b.      Stimulasi taktil
c.       Perhatikan posisi leher (tidak boleh terlalu fleksi/ekstensi)
d.      Nasal CPAP : dengan tekanan 3-4 cm H2O dapat ditingkatkan s/d 10 cm H2O dan kecepatan aliran O2 51/menit.
3.      Khusus
Tergantung etiologi.

Terapi Farmakologi
Medikamentosa (jika usaha diatas gagal)
1.      Teofilin i.v/p.o. : 1,5 – 2 mg/kgBB/6 jam)
a.       Jika serangan apnea ↑ dan berat → aminofilin, dosis awal 5-6 mg/kgBB, i.v perlahan dalam 15-30 menit, 12 jam kemudian dilanjutkan dosis rumatan 4-8 mg/kgBB/hari (dibagi 2-3 dosis).
b.      Kafein sitrat i.v/p.o, dosis awal 20 mg/kgBB, 24 jam kemudian dilanjutkan dosis rumatan 2,5-5 mg/kgBB/hr, dosis tunggal.
2.      Doksapram.
Jika dengan pemberian teofilin/kafein, apne tidak berkurang → infus/drip, kecepatan 0,5-1,5 mg/kgBB/jam. Pada penderita yang tetap apnea, dosis ↑ sampai maksimal 2,5 mg/kgBB/jam.
3.      Ventilasi mekanik, jika semua usaha diatas semua gagal.

PROGNOSIS
Pada umumnya baik, tanpa disertai gejala sisa.
                                                                            

No comments:

Post a Comment