ASPIRASI
MEKONIUM
BATASAN
Terhisapnya cairan
amnion yang tercemar mekanium kedalam paru pada bayi yang mengalami stres
intrauterin, yang dapat terjadi pada saat intrauterin dan persalinan.
KLASIFIKASI
1. Obstruksi
2. Infeksi
ETIOLOGI
Adanya cairan mekonium dalam mulut atau
saluran nafas atas.
FAKTOR RISIKO
1.
Hamil
lebih bulan
2.
Ibu
pre-eklamsi/eklamsi
3.
Ibu
hipertensi
4.
Ibu
DM
5.
Ibu
perokok berat, penyakit saluran nafas kronik, kelainan jantung.
6.
Bunyi
jantung anak abnormal
7.
Bayi
KMK
KRITERIA DIAGNOSIS
- Anamnesis : Adanya faktor risiko (lihat diatas(
- Cairan amnion tercemar mekonium.
- Gawat janin.
- Bayi mengalami asfiksia dan setelah lahir menunjukkan sindroma gawat nafas.
- Biasanya disertai tanda bayi lebih bulan (BLB).
- Analisis gas → asidosis metabolik, asidosis respiratorik, hipoksemia dan hiperkapnia.
- Radiologi foto toraks : Hiperinflasi, atelektasis, pneumonia atau pneumomediastinum.
DIAGNOSIS BANDING
1. Takipnea sementara pada neonatus.
2. Pneumonia.
3. Penyakit membran hialin (PMH)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Darah
: Analisis gas
2.
Radiologi
PENYULIT
Pneumotoraks
Hipertensi pulmonal
Sepsis
PROGNOSIS
Bervariasi tergantung berat ringannya penyakit.
Terapi Non-Farmakologi
Umum
1. Optimalisasi
suhu tubuh
2.
Koreksi jika ada kelainan, metabolik, misalnya
hipokalsemia, hipoglikemia, asidosis metabolik.
3.
Monitoring fungsi ginjal dan kardiopulmonal.
4. Terapi cairan (retriksi)
5. Antibiotik (tergantung keadaan)
6.
Pencegahan penyulit karena asfiksia.
Oksigen
1.
Mempertahankan oksigenasi adekuat, PaO2
antara 50-80 mmHg (jika memungkinkan ) untuk memenuhi kebutuhan normal fungsi
jaringan dan mencegah asidosis (laktat), syok serta pirau dari kanan kekiri
(misalnya patent ductus arteriosus/PDA)
2.
Untuk mempertahankan keadaan tersebut, dapat dicapai
melalui pemberian O2 dengan menggunakan head box atau continues
positive airway pressure/ CPAP atau pernafasan buatan, tergantung hasil
abalisa gas.
No comments:
Post a Comment