Saturday, June 20, 2015

bronkitis akut



 BRONKITIS AKUT


 No. ICD-10 : J 20

I
Batasan
Adalah proses radang akut pada saluran nafas bawah. Tidak dijumpai kelainan radiologi. Penyebab tersering adalah virus. Bila berlangsung lebih dari 5 – 7 hari dan terjadi perubahan warna sputum perlu dipikirkan infeksi bakteri.
 
II
Patofisiologi


III
Gejala Klinis



·           Demam
·           Batuk-batuk (dari batuk kering sampai berdahak)
·           Kadang-kadang disertai sesak nafas
·           Kadang-kadang nyeri dada

IV
Pemeriksaan dan Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum
·           Foto toraks PA dan Lateral
·           Laboraturium darah rutin
o      Hitung leukosit mungkin meningkat
o      Hitung jenis, terdapat dominasi sel leukosit PMN
·           Pemeriksaan bakteriologi sputum atas indikasi

4.2. Khusus
Sesuai komplikasi
V
Diagnosis Banding
·           Infeksi saluran nafas bagian atas
·           Bronkopneumonia
·           TB paru

VI
Penyulit / Komplikasi
6.1. Karena penyakit




6.2. Karena tindakan

·           Pneumonia
·           Abses paru
·           Empiema
·           Septikemis

-
VII
Penatalaksnaan
7.1    Non-Farmasi



7.2    Farmasi












7.3    Terapi khusus



·         Istirahat
·         O2
·         Hidrasi (terapi cairan)

1.             Mukolitik / Ekspektoran :
o      Ambroksol 3 x1 tablet, p.o atau sirup 3 x cth1
o      Bromheksin 3 x 1 tablet , p.o atau sirup 3 x cth 1 atau injeksi 3 x 1 ampul
o      N-asetilsistein 3 x 1 kapsul, p.o atau 3 x 1 sache
2.         Antitusif bila perlu
3.         Antibiotika
·               Awal terapi bersifat empirik
o   Oral :
Ko-amoksiklav, 3 x  625 mg
Ciprofloksasin, 2 x 500 mg
Levofloksasin, 1 x 500 mg
Azitromisin, 1 x 500 mg hari I, dilanjutkan
                   1 x 250 mg hari berikutnya
Eritromisin, 4 x 500 mg
Metronidazol, 3 x 500 mg

o   Injeksi :
Ko-amoksiklav, 3 x  625 mg IV
Ciprofloksasin, 2 x 200 – 400 mg IV
Levofloksasin, 1 x 500 mg IV
Ceftriakson, 2 x 1 gr IV
Amoksisilin, 3 x 500 mg IV
Metronidazol, 3 x 500 mg IV
·               Setelah keluar hasil kultur, antibiotika diberikan sesuai kultur

4.         Terapi inhalasi bila perlu
1.         Sesuai komplikasi
VIII
Catatan Tambahan


IX
Daftar Pustaka
1.         Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Cabang Jakarta. Standard Pelayanan Medik Paru. Jakarta: PDPI Cabang Jakarta: 1998
2.         Vanderschueren R. Pneumotoraks. In: Albert RK, Spiro SG, Jett JR ed. Clinical Respiratory Medicine. 2and ed. Pennsylvania: Mosby, Inc; 2004. p.719 – 722



No comments:

Post a Comment