Sunday, June 14, 2015

DERMATITIS ATOPIK



DERMATITIS ATOPIK

BATASAN
            Dermatitis Atopik (DA) merupakan kelainan kulit yang sering terjadi pada bayi dan anak, ditandai oleh rasa gatal, penyakit sering kambuh, dan distribusi lesi yang khas. Penyebab DA adalah multifaktorial, termasuk di antaranya faktor genetik, emosi, trauma, keringat, dan faktor imunologis.

MANIFESTASI KLINIK
            Pada umumnya DA mulai timbul selitar usia 6 bulan, jarang sebelum usia 8 minggu. Umumnya DA sering mengalami kekambuhan, jarang sembuh 100%. Sebagian besar DA dapat sembuh dengan bertambahnya umur, tetapi dapat juga berlanjut hingga dewasa.
            Terdapat 3 bentuk klinis DA :
  1. Bentuk infantil, berbentuk akut eksudatif dengan predileksi daerah muka terutama pipi, dan daerah ekstensor ekstremitas. Berlangsung sampai usia 2 tahun. Gatal merupakan gejala yang mencolok.
  2. Bentuk anak, merupakan kelanjutan dari bentuk infantil. Kulit tampak lebih kering (xerosis) yang bersifat kronik dan mengenai daerah fleksura antekubiti, poplitea, tangan, kaki, dan periorbita.
  3. Bentuk dewasa.

KRITERIA DIAGNOSTIK
            Kriteria mayor (harus terdapat tiga) :
  • Pruritus
  • Morfologi dan distribusi lesi : wajah dan ekstensor pada bayi, likenifikasi fleksural pada dewasa
  • Dermatitis kronik atau kronik residif
  • Stigmata atopi pada pasien DA atau keluarganya (asma, rinitis alergi, dermatitis atopik)
Kriteria minor (tiga atau lebih) :
  • Xerosis, fisura periaurikular
  • Hiperlinearis palmaris, garis Dennie-Morgan
  • IgE reaktif (peningkatan kadar di serum, RAST dan uji kulit positif)
  • Dermatitis di daerah palmo-plantar, kulit kepala, puting susu
  • Kheilitis, keratosis pilaris, ptiriasis alba
  • Kemudahan mendapat infeksi S. Aureus dan herpes simpleks
  • White dermographism
  • Katarak dan keratokonus
  • Kemerahan atau pucat di wajah
  • Perjalanan penyakit dipengaruhi faktor lingungan dan emosi
  • Gatal bila berkeringat
  • Intoleransi terhadap bahan wol dan lipid solven
  • Intoleransi makanan
Pemeriksaan Penunjang
            Pada umumnya tidak diperlukan pemeriksaan penun jang untuk menegakkan diagnosis, tetapi diperlukan untuk mencari faktor atopi dengan melakukan uji kulit alergen atau uji IgE spesifik.

Komplikasi
  • Sebagian anak dengan DA akan mempunyai alergi saluran nafas di kemudian hari
  • Sebagian besar anak dengan DA akan mendapat infeksi kulit dengan kuman S. Aureus dan H. Simpleks

PENATALAKSANAAN

Terapi Non Farmakologi
1.      Mencegah kekeringan kulit dengan menjaga hidrasi dan peradangan kulit
2.      Jangan memakai sabun yang bersifat alkalis
3.      Kortikosteroid lokal, pemberian sistemik hanya pada kasus yang berat, dan harus diperhatikan efek sampingnya, pemberian jangka pendek, 4 hari dalam seminggu

Terapi Farmakologi

1.      Antihistamin diberikan untuk menghilangkan rasa gatal
2.      Antibiotika bila terdapat infeksi sekunder
                                     

No comments:

Post a Comment