Sunday, June 14, 2015

PEDOMAN TERAPI DIARE AKUT


DIARE AKUT

BATASAN
Buang air besar dengan konsistensi lebih encer/cair dari biasanya, < 3x/hr, (dapat/tidak disertai dengan lendir/darah yang timbul secara mendadak dan berlangsung < 2 mgg.

ETIOLOGI

Infeksi             :  Bakteri   :   E. coli, Shigela, Salmonela, Vibrio, Yersinia
campylobacter,  
   Virus      :    Kotavirus, Norwalk virus, Adenovirus  
   Parasit : Ameba, Giardia lamblia, Kriptosporidium
Alergi              :  Protein air susu sapi
Intoleransi       :  Karbohidrat
Malabsorpsi     :  Karbohidrat, lemak, protein
Zat kimia beracun
Toksin mikroorganisme : clostridium perfringens, stafilokokus
Imunodefisiensi
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis
BAB lebih cair/encer dari biasanya, frekuensi > 3x hr Apabila disertai darah disebut disentri  (diare akuf disentri) Muntah +/-, nyeri perut, panas
Punioriksaan fisis
Tanda dan gejala dehidrasi (-) atau               
Tanda dan dehidrasi ringan-sedang atau      
Tanda dan gejala dehidrasi berat dengan/tanpa syck (renjatan)
Dapat disertai atau tidak tanda dan gejala gangguar1 keseimbangan   elektrolit
+/- dan/atau gangguan keseimbangan asam basa   
Laboratorium
      Feses: Dapat disertai darah/lendir
pH asam
diare osmotik
Clinitest dapat (+)
 Leukosit > 5 /LPB (birumetilen) -> disentri < Biakan dan les sensitivitas untuk etiologi bakteri/terapi ELISA (bila memungkinkan, untuk etiologi virus) Darah: Dapat terjadi gangguan elektrolit dan atau gangguan asam basa

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Feses
Darah  : Elektrolit

TABEL CARA MENILAI DERAJAT DEHIDRASI       

PENILAIAN                     A                          B                                 C
1. Lihat :
   Keadaan umum             Baik                 Gelisah, rewel        Lesu, lunglai, atau Tidak sadar     
Mata                            Normal              Cekung                   Sangat cekung dan kering
Air mata                       Ada                  Tidak ada               Tidak ada
Mulut dan lidah           basah                Kering                     Sangat kering
Rasa haus                     Minum biasa  - Haus, ingin           - Malas minun atau
                                     tidak haus         Minum banyak        tidak bisa minum
2. Periksa turgor kulit      Kembali cepat - Kembali lambat    - Kembali sangat
                                                                                                   Lambat
3. Derajat dehidrasi        Tanpa dehidrasi   Dehidrasi ringan/   Dehidrasi berat 
Sedang                   bila ada tanda
Bila ada 1 tanda     ditambah 1 atau
Di tambah atau       lebih tanda lain
Lebih tanda lain               
                 
4. Terapi                         Rencana terapi A  Rencana Terapi B  Rencana Terapi C

PENYULIT
     Dehidrasi
     Gangguan keseimbangan asam-basa
Gangguan keseimbangan elektrolit
Gangguan sirkulasi
Gagal ginjal akut
Hipoglikemia
Gangguan gizi
Kausal

PENATALAKSANAAN

Terapi Farmakologi
Antibiotik hanya untuk :
1.      dengan penyebab diare)
2.      Intoleransi karbohidrat  → Susu rendah sampai bebas laktosa Alergi protein susu sapi       
3.      Diare disentri: 
a.       Kotrimoksazol 50 mg/kgbb/hr, dibagi 2 dosis selama 5 hr atau
b.      Kloramfenikol/tiamfenikol 50 mg/kgbb/hr, dibagi 3 dosis
4.      Kolera: Tetrasiklin 50 mg/kgbb/hr, diberikan dalam 4 dosis selama 2-3 hr
5.      Ameba, Giardia, Kriptosporidium:
a.       Metronidazol 30-50 mg/kgbb/hr, dibagi 3 dosis selama 5 hr (10 hr untuk kasus berat).
b.      Anti diare jangan diberikan
c.       Diet (sesuai )→  Susu kedelai
d.      Malabsorbsi lemak        Susu yang mengandung medium chain
e.       trigliceride (MCT)
f.       Apabila dengan terapi dietetik diatas tidak ada respons, gunakan susu protein hidrolisat
6.      Penyulit Dehidrasi
a.       Tanpa dehidrasi                       : Rencana Terapi A (6.2)
b.      Dehidrasi ringan-sedang         : Rencana Terapi B {6.4)
c.       Dehidrasi berat                        : Rencana Terapi C (6,5)
7.      Gangguan elektrolit
a.       Hiponatremia (lihat bab hiponatremia)                  
b.      Hipernatremia (lihat bab hipernatremia)
c.       Hipokalemia (lihat bab hipokalemia)
d.      Hiperkalemia (lihat bab hiperkalemia)
8.      Gangguan keseimbangan asam-basa
a.       Asidosis metabolik
b.      Apabila kadar bikarbonat < 22 mEq/L dan kadar bcfe excess (BE) tidak diketahui → larutan bikarbonat 8,4% (1 mEq = I mL) atau 7,5% (0,9 mEq = 1 mL) sebanyak 2-4 mEq/kgbb

c.       Bila BE diketahui 


mEq NaHCO3 = BE x BB x 0,3
 
 



d.      Alkalosis metabolik
Tergantung derajat dehidrasi berikan →  NaCl 0,9% 1(K20 mL/kgbb dalam 1 jam. Bila telah diuresis, dilanjutkan dengan cairan 0,45% NaCl atau 2,5% dekstrosa (2A) 40-80 mL/kgbb + KC1 38 mEq/L dalam 8 jam.
Rencana Terapi A
RENCANA TERAPI A
UNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
GUNAKAN CARA INI UNTUK MENGAJARKAN IBU
 

  • Teruskan mengobati anak di rumah
  • Berikan terapi awal bila terkena diare
 


MENERANGKAN TIGA CARA TERAPI DIARE DI RUMAH

1.      Berikan Anak Lebih Banyak Cairan Dari Pada Biasanya Untuk Mencegah Dehidrasi
·         Gunakan caiaran rumah tangga yang di anjurkan seperti, larutan aralit, makanan yang cair (seperti sup, air tajin) dan kalau tidak ada air matang, gunakan oralit untuk anak seperti di jelaskan dalam kotak di bawah ini (cacatan jika anak usia kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberikan oralit dan air matang dari pada makanan cair).
·         Berikan larutan ini sebanyak anak mau. Berikan jumlah larutan oralit seperti di bawah sebagai penuntun.
·         Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti

2.      Berikan Makanan Untuk Mencegah Kurang Gizi
·         Teruskan asi
·         Bila anak tidak mendapatkan asi berikan susu yang biasa diberikan. Untuk anak kurang dari 6 bulan dan belum mendapat makanan padat dapat diberikan susu yang diencerkan dengan air yang sebanding selama 2 hari.
·         Bila anak 6 bulan atau telah mendapatkan makana padat
a.       Berikan bubur atau campuran tepung lainnya, bila mungkin di campur dengan kacang-kacangan, sayur, daging, atau ikan.
b.      Berikan sari buah segar atau  pisang haluskana atau tumbuk  makanan dengan baik.
c.       Dorong anak makan, berikan makanan sedikit 6 x sehari.
d.      Berikan makanan yang sama setelah diare berhentu dan berikan makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu.

3.      Anak Harus Diberikan Oralit Di Rumah
·         Setelah mendapat rencana terapi B atau C
·         Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburuk
·         Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang datang ke petugas kesehatan merupakan kebijakan pemerintah

4.      Bawa Anak Kepada  Petugas Kesehatan Bila Anak Tidak Membaik Dalam 3 Hari Atau Lebih
·         Buang air besar cair sering sekali
·         Muntah berulang-ulang
·         Sangat haus
·         Makan atau minum sedikit
·         Demam
·         Tinja berdarah
ANAK HARUS DIBERI ORALIT DI RUMAH BILA
  • Setelah mendapat rencana terapi B atau C
  • Tidak dapat kemlai kepada petugas kesehatan bila diare memburuk
  • Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang datang  ke petugas kesehatan merupakan kebijakan peemrintah.
 


JIKA ANAK AKAN DIBERI ORALIT DI RUMAH
TUNJUKKAN KEPADA IBU JUMLAH ORALIT YANG DIBERIKAN SETIAP HABIS BUANG AIR BESAR DAN BERIKAN ORALIT YANG CUKUP UNTUK 2 HARI
 
Usia                       Jumlah oralit yang                         Jumlah oralit yang
diberikan tiap BAB (ml)             disediakan di rumah (ml/ hari)
< 1                          50 - 100                                    400 (2 bungkus)
1- 4                        100 - 200                                    600 - 800 (3 – 4 bungkus)
> 5                         200 - 300                                    800 – 1.000 (4-5 bungkus)
Dewasa                 300 – 400                                   1.200 – 2.800
TUNJUKKAN KEPADA IBU CARA MENCAMPUR ORALIT
  • Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk usia < 2 tahun
  • Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih tua
  • Bila anak muntah, tunggulah 20 menit. Kemudian berikan cairan lain seperti di jelaskan dalam cara pertama atau kembali kepada petugas kesehatan untuk mendapatkan tambahan oralit
Jenis oralit       : Formula WHO

Resomal
Komposisi Formula WHO (200 mL)
Na Klorida (garam)            :  0,7  g
Glukosa                              :  4     g
atau
Sukrosa (gula biasa)           :  8     g
Trisodium citrate, dihidrat : 0,51 g
atau
Na bikarbonat                    :  0,5  g
Kklorida                            :  0,3   g

Rencana Terapi B

RENCANA TERAPI B
UNTUK  TERAPI DEHIDRASI
 

JUMLAH ORALIT YANG DIBERIKAN DALAM 3 JAM PERTAMA
ORALIT  yang diberikan di hitung dengan mengalikan BERAT BADAN  penderita  (kg) dengan 75 ml
 
Bila berat badan anak tidak di ketahui dan atau untuk memudahkan di lapangan, berikan oralit ” paling sesuai ” tabel di bawah ini

Usia (th)                                < 1                          1-5                          > 5                          Dewasa
 

Jumlah oralit (ml)                    300                      600                         1.200                        2.400
 

·         Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikan
·         Dorong ibu untuk meneruskanASI
·        Untuk bayi di bawah 6 bulan yang tidak mendapat AS! berikan juga 100-200 mL air masak selama masa ini.

AMATI ANAK DENGAN SEKSAMA DAN BANTU IBU MEMBERIKAN ORALIT
  • Tunjukkan jumlah cairan yang haras diberikan
  • Tunjukkan cara memberikannya sesendok teh tiap 12 mnt untuk anak < 2 tahun, beberapa teguk dari cangkir untuk anak yang lebih tua
  • Periksa dari waktu ke waktu bila ada masalah
  • Bila anak muntah tunggu 10 mnt dan kemudian teruskan pemberian oralit tetapi lebih lambat, misalnya sesendok tiap 23 menit
  • Bila kelopak mata bengkak, hentikan pemberian  oralit dan berikan air masak atau ASI. Beri oralit sesuai rencana terapi A bila pembengkakan telah hilang.

SETELAH 34 JAM, NILAI KEMBALI ANAK MENGGUNAKAN BAGAN PENILAIAN, KEMUDIAN PILIH RENCANA TERAPI A, B, ATAU C UNTUK MELANJUTKAN TERAPI

Bila tidak ada dehidrasi, ganti ke Rencana Terapi A. Bila dehidrasi telah hilang, anakbiasanya kencing dan lelah kemudian mengantuk dan tidur.
  • Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang, ulangi Rencana Terapi B tetapi tawarkan makanan, susu dan sari buah seperti Rencana terapi A
  • Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat, ganti dengan Rencana Terapi C

BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM SELESAI RENCANATERAPI B
  • Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah
  • Berikan bungkus oralit untuk rehidrasi dan untuk 2 hr lagi seperti dijelaskan dalam Rencana Terapi A
  • Tunjukkan cara menyiapkan oralit . 
  • Jelaskan 3 cara dalam Rencana Terapi A untuk mengobati anak di rumah
  • Memberikan oralit atau cairan lain hingga diare berhenti
  • Memberi makan anak
  • Membawa anak ke petugas kesehatan bila perlu

PROGNOSIS

Baik

PENCEGAHAN                                             
1.      Air minum yang bersih dari sumur/sumber air yang terjaga kebersihannya dan   dimasak.
2.      Pengolahan makanan yang dimasak dengan baik, untuk menghindari Kontaminasi.
3.      Cuci tangan dengan sabun setelah buang ait besar, sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan.
4.      Gunakan jamban untuk anak kecil atau yang sakit, buang cepat tinja dengan cara memasukkannya kedalam jamban atau menguburkan.
5.      Berikan hanya ASI selama 4-6 bl pertama, teruskan pemberian ASI paling sedikit untuk 1 th pertama.
6.      Berikan makanan sapihan yang bersih dan bergizi mulai usia 4-6 bl Anak usia > 9 bl yang tidak menderita campajc → imunisasi campak
                                                                  

No comments:

Post a Comment