DIARE AKUT
BATASAN
Buang
air besar dengan konsistensi lebih
encer/cair dari biasanya, < 3x/hr, (dapat/tidak disertai dengan lendir/darah
yang timbul secara mendadak dan berlangsung
< 2 mgg.
ETIOLOGI
Infeksi : Bakteri
: E. coli, Shigela, Salmonela, Vibrio, Yersinia
campylobacter,
Virus
: Kotavirus,
Norwalk virus, Adenovirus
Parasit : Ameba, Giardia lamblia, Kriptosporidium
Alergi :
Protein air susu sapi
Intoleransi : Karbohidrat
Malabsorpsi : Karbohidrat, lemak, protein
Zat kimia beracun
Toksin mikroorganisme : clostridium perfringens,
stafilokokus
Imunodefisiensi
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis
BAB lebih cair/encer dari biasanya, frekuensi
> 3x hr Apabila disertai darah disebut disentri (diare akuf disentri) Muntah +/-, nyeri
perut, panas
Punioriksaan fisis
Tanda dan
gejala dehidrasi (-) atau
Tanda dan dehidrasi
ringan-sedang atau
Tanda dan gejala dehidrasi berat dengan/tanpa
syck (renjatan)
Dapat disertai atau tidak
tanda dan gejala gangguar1 keseimbangan elektrolit
+/- dan/atau gangguan
keseimbangan asam basa
Laboratorium
Feses: Dapat disertai darah/lendir
pH asam
diare osmotik
Clinitest dapat
(+)
Leukosit > 5 /LPB (birumetilen) -> disentri
< Biakan dan les sensitivitas untuk etiologi
bakteri/terapi ELISA (bila memungkinkan, untuk etiologi virus) Darah: Dapat
terjadi gangguan elektrolit dan atau gangguan asam basa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Feses
Darah :
Elektrolit
TABEL CARA MENILAI DERAJAT DEHIDRASI
PENILAIAN A B C
1. Lihat :
Keadaan umum Baik Gelisah, rewel Lesu, lunglai, atau Tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung dan kering
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan lidah basah
Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa
- Haus, ingin - Malas
minun atau
tidak haus Minum banyak tidak bisa minum
2. Periksa turgor
kulit
Kembali cepat - Kembali lambat
- Kembali sangat
Lambat
3. Derajat
dehidrasi Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/ Dehidrasi berat
Sedang bila ada tanda
Bila ada 1 tanda ditambah 1 atau
Di tambah atau lebih tanda lain
Lebih tanda lain
4. Terapi Rencana terapi A Rencana Terapi B Rencana Terapi C
PENYULIT
Dehidrasi
Gangguan keseimbangan asam-basa
Gangguan keseimbangan elektrolit
Gangguan sirkulasi
Gagal ginjal akut
Hipoglikemia
Gangguan gizi
Kausal
PENATALAKSANAAN
Terapi Farmakologi
Antibiotik hanya
untuk :
1. dengan
penyebab diare)
2. Intoleransi karbohidrat → Susu rendah sampai bebas laktosa Alergi
protein susu sapi
3. Diare
disentri:
a. Kotrimoksazol
50 mg/kgbb/hr, dibagi 2 dosis selama 5 hr atau
b.
Kloramfenikol/tiamfenikol 50 mg/kgbb/hr, dibagi 3
dosis
4. Kolera:
Tetrasiklin 50 mg/kgbb/hr, diberikan dalam 4 dosis selama 2-3 hr
5. Ameba,
Giardia, Kriptosporidium:
a. Metronidazol
30-50 mg/kgbb/hr, dibagi 3 dosis selama 5 hr (10 hr untuk kasus berat).
b.
Anti diare jangan diberikan
c. Diet
(sesuai )→ Susu kedelai
d. Malabsorbsi
lemak → Susu yang mengandung medium chain
e.
trigliceride (MCT)
f. Apabila
dengan terapi dietetik diatas tidak ada respons, gunakan susu protein hidrolisat
6. Penyulit
Dehidrasi
a.
Tanpa dehidrasi :
Rencana Terapi A (6.2)
b. Dehidrasi
ringan-sedang : Rencana Terapi B
{6.4)
c. Dehidrasi berat : Rencana Terapi C (6,5)
7.
Gangguan elektrolit
a.
Hiponatremia (lihat bab hiponatremia)
b. Hipernatremia
(lihat bab hipernatremia)
c. Hipokalemia
(lihat bab hipokalemia)
d.
Hiperkalemia (lihat bab hiperkalemia)
8. Gangguan keseimbangan asam-basa
a. Asidosis
metabolik
b.
Apabila kadar bikarbonat < 22 mEq/L dan kadar bcfe excess (BE) tidak diketahui → larutan bikarbonat
8,4% (1 mEq = I mL) atau 7,5%
(0,9 mEq = 1 mL) sebanyak 2-4 mEq/kgbb
c.
Bila BE diketahui
|
d.
Alkalosis metabolik
Tergantung derajat dehidrasi berikan →
NaCl 0,9% 1(K20 mL/kgbb dalam 1 jam. Bila telah diuresis, dilanjutkan dengan cairan
0,45% NaCl atau 2,5% dekstrosa (2A) 40-80
mL/kgbb + KC1 38 mEq/L dalam 8 jam.
Rencana Terapi A
RENCANA TERAPI A
UNTUK MENGOBATI
DIARE DI RUMAH
GUNAKAN CARA INI UNTUK MENGAJARKAN
IBU
- Teruskan mengobati anak di rumah
- Berikan terapi awal bila terkena diare
MENERANGKAN TIGA CARA TERAPI DIARE DI RUMAH
1.
Berikan Anak Lebih Banyak Cairan Dari Pada
Biasanya Untuk Mencegah Dehidrasi
·
Gunakan
caiaran rumah tangga yang di anjurkan seperti, larutan aralit, makanan yang
cair (seperti sup, air tajin) dan kalau tidak ada air matang, gunakan oralit
untuk anak seperti di jelaskan dalam kotak di bawah ini (cacatan jika anak usia
kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberikan oralit
dan air matang dari pada makanan cair).
·
Berikan
larutan ini sebanyak anak mau. Berikan jumlah larutan oralit seperti di bawah
sebagai penuntun.
·
Teruskan
pemberian larutan ini hingga diare berhenti
2. Berikan Makanan Untuk Mencegah Kurang Gizi
·
Teruskan asi
·
Bila
anak tidak mendapatkan asi berikan susu yang biasa diberikan. Untuk anak kurang
dari 6 bulan dan belum mendapat makanan padat dapat diberikan susu yang
diencerkan dengan air yang sebanding selama 2 hari.
·
Bila anak 6 bulan atau telah mendapatkan makana
padat
a.
Berikan bubur atau campuran tepung lainnya, bila
mungkin di campur dengan kacang-kacangan, sayur, daging, atau ikan.
b. Berikan sari buah segar atau pisang haluskana atau tumbuk makanan dengan baik.
c. Dorong anak makan, berikan makanan sedikit
6 x sehari.
d. Berikan makanan yang sama setelah diare berhentu
dan berikan makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu.
3.
Anak Harus Diberikan Oralit Di Rumah
·
Setelah
mendapat rencana terapi B atau C
·
Tidak
dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburuk
·
Memberikan
oralit kepada semua anak dengan diare yang datang ke petugas kesehatan
merupakan kebijakan pemerintah
4.
Bawa Anak Kepada Petugas Kesehatan Bila Anak Tidak Membaik
Dalam 3 Hari Atau Lebih
·
Buang
air besar cair sering sekali
·
Muntah
berulang-ulang
·
Sangat
haus
·
Makan
atau minum sedikit
·
Demam
·
Tinja
berdarah
ANAK HARUS DIBERI ORALIT DI RUMAH BILA
- Setelah mendapat rencana terapi B atau C
- Tidak dapat kemlai kepada petugas kesehatan bila diare memburuk
- Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang datang ke petugas kesehatan merupakan kebijakan peemrintah.
JIKA ANAK AKAN DIBERI ORALIT DI RUMAH
TUNJUKKAN KEPADA IBU JUMLAH ORALIT YANG DIBERIKAN
SETIAP HABIS BUANG AIR BESAR DAN BERIKAN ORALIT YANG CUKUP UNTUK 2 HARI
diberikan tiap BAB (ml) disediakan di rumah (ml/ hari)
< 1 50 - 100 400 (2 bungkus)
1- 4 100 - 200 600 - 800 (3 – 4 bungkus)
> 5 200 - 300 800 – 1.000 (4-5 bungkus)
Dewasa 300 – 400 1.200 – 2.800
TUNJUKKAN KEPADA IBU CARA MENCAMPUR
ORALIT
- Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk usia < 2 tahun
- Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih tua
- Bila anak muntah, tunggulah 20 menit. Kemudian berikan cairan lain seperti di jelaskan dalam cara pertama atau kembali kepada petugas kesehatan untuk mendapatkan tambahan oralit
Jenis oralit : Formula WHO
Resomal
Komposisi Formula WHO (200 mL)
Na Klorida (garam) : 0,7 g
Glukosa : 4 g
Na Klorida (garam) : 0,7 g
Glukosa : 4 g
atau
Sukrosa (gula biasa) : 8 g
Trisodium citrate, dihidrat : 0,51 g
Trisodium citrate, dihidrat : 0,51 g
atau
Na bikarbonat
: 0,5
g
Kklorida : 0,3 g
Kklorida : 0,3 g
Rencana Terapi B
RENCANA TERAPI B
UNTUK TERAPI
DEHIDRASI
JUMLAH ORALIT YANG DIBERIKAN DALAM 3 JAM PERTAMA
|
Usia (th) < 1 1-5 > 5 Dewasa
Jumlah oralit (ml) 300 600 1.200 2.400
·
Bila anak menginginkan
lebih banyak oralit, berikan
·
Dorong
ibu untuk meneruskanASI
· Untuk
bayi di bawah 6 bulan yang tidak mendapat AS! berikan juga 100-200 mL air masak selama masa ini.
AMATI ANAK DENGAN SEKSAMA DAN BANTU
IBU MEMBERIKAN ORALIT
- Tunjukkan jumlah cairan yang haras diberikan
- Tunjukkan cara memberikannya sesendok teh tiap 12 mnt untuk anak < 2 tahun, beberapa teguk dari cangkir untuk anak yang lebih tua
- Periksa dari waktu ke waktu bila ada masalah
- Bila anak muntah tunggu 10 mnt dan kemudian teruskan pemberian oralit tetapi lebih lambat, misalnya sesendok tiap 23 menit
- Bila kelopak mata bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air masak atau ASI. Beri oralit sesuai rencana terapi A bila pembengkakan telah hilang.
SETELAH 34 JAM, NILAI KEMBALI ANAK
MENGGUNAKAN BAGAN PENILAIAN, KEMUDIAN PILIH RENCANA TERAPI A, B, ATAU C UNTUK
MELANJUTKAN TERAPI
Bila
tidak ada dehidrasi, ganti ke Rencana Terapi A. Bila dehidrasi telah hilang,
anakbiasanya kencing dan lelah kemudian mengantuk dan tidur.
- Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang, ulangi Rencana Terapi B tetapi tawarkan makanan, susu dan sari buah seperti Rencana terapi A
- Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat, ganti dengan Rencana Terapi C
BILA IBU HARUS PULANG SEBELUM
SELESAI RENCANATERAPI B
- Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah
- Berikan bungkus oralit untuk rehidrasi dan untuk 2 hr lagi seperti dijelaskan dalam Rencana Terapi A
- Tunjukkan cara menyiapkan oralit .
- Jelaskan 3 cara dalam Rencana Terapi A untuk mengobati anak di rumah
- Memberikan oralit atau cairan lain hingga diare berhenti
- Memberi makan anak
- Membawa anak ke petugas kesehatan bila perlu
PROGNOSIS
Baik
PENCEGAHAN
1. Air minum yang bersih
dari sumur/sumber air yang terjaga kebersihannya dan dimasak.
2. Pengolahan makanan yang
dimasak dengan baik, untuk menghindari Kontaminasi.
3. Cuci tangan dengan sabun
setelah buang ait besar, sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan.
4. Gunakan jamban untuk anak
kecil atau yang sakit, buang cepat tinja dengan cara memasukkannya kedalam
jamban atau menguburkan.
5. Berikan hanya ASI selama
4-6 bl pertama, teruskan pemberian ASI paling sedikit untuk 1 th pertama.
6. Berikan makanan sapihan
yang bersih dan bergizi mulai usia 4-6 bl Anak usia > 9 bl yang tidak
menderita campajc → imunisasi campak
No comments:
Post a Comment