Saturday, June 20, 2015

efusi pleura



EFUSI PLEURA

No. ICD-10 : A 15.0, A 16.0, J 90-91

I
Batasan
Adalah terdapatnya cairan dalam rongga pleura yang terjadi akibat proses radang, keganasan, gangguan nutrisi maupun pemyakit jantung. Di Indonesia efusi pleura sering terjadi akibat tuberkulosis dan pada orang tua akibat keganasan.
 
II
Patofisiologi

Terdapatnya cairan dalam rongga pleura yang dapat disebabkan oleh :
·           Tuberkulosis
·           Infeksi non tuberkulosis
·           Keganasan primer / metastasis
·           Reaksi radang ikutan proses lain

III
Gejala Klinis



Gejala klinis yang sering dijumpai adalah :
·           Sesak nafas
·           Batuk-batuk

IV
Pemeriksaan dan Diagnosis
Pemeriksaan fisik, pada sisi yang sakit
·           Dada sisi yang sakit lebih cembung dan pergerakan tertinggal pada pernafasan
·           Fremitus melemah
·           Perkusi pekak
·           Suara nafas menghilang

Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum
·           Foto toraks PA dan lateral (sesuai letak cairan)
·           Analisa cairan pleura : kimia, hitung jenis sel
·           Mikrobiologi
·           Sitologi

4.2. Khusus
·           Punksi cairan pleura dan biopsi pleura
·           Torakoskopi atas indikasi, bila ada sarana
·           Bila dicurigai keganasan, dilakukan pemeriksaan yang sesuai

V
Diagnosis Banding
·           Pleuropneumonia
·           Schwarte (penebalan pleura)
·           Atelektasis

VI
Penyulit / Komplikasi
6.1. Karena penyakit



6.2. Karena tindakan

·           Empiema
·           Penekanan paru dan organ-organ mediastinum
·           Schwarte (penebalan pleura)

·           Pneumotoraks
·           Perdarahan

VII
Penatalaksanaan
7.1    Non-Farmakologi

7.2    Farmakologi




7.3    Terapi khusus





-

Sesuai dengan penyebab efusi pleura.
Bila penyebabnya belum diketahui, dapat dipertimbangkan pengobatan anti tuberkulosis, terutama pada usia muda.


·           Punksi cairan pleura
·           Bila cairan cukup banyak dilakukan pemasangan WSD
·           Pada efusi pleura ganas dan masif, dapat dipertimbangkan pleurodesis
·           Analetik kalau perlu :
asam mefenamat 3 x 500 mg/hari, oral
tramadol 2 x 1 tablet/hari, oral atau suppositoria
ketotifen suppositoria

VIII
Catatan Tambahan
-

IX
Daftar Pustaka
1.       Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Cabang Jakarta. Standard Pelayanan Medik Paru. Jakarta: PDPI Cabang Jakarta: 1998
2.       Light RW. Pneumothoraks. In: Pleural dissease. Third ed. Baltimore: Williams & Wilkins: 1995. p.242-277


No comments:

Post a Comment