ENTEROKOLITIS NEKROLITIKANS
BATASAN
Kelainan saluran cerna yang didapat pada
BKB berupa kerusakan mukosa, iskemia, dan toksik yng diduga karena imaturitas
usus dan sistem imunologik yang belum matang.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Modofikasi Bell (1986)
Stadium I (tersangka)
1. Gejala sistemik : Tidak spesifik, yaitu suhu yang tidak stabil, apnea
Bradikardia dan letargi
2. Gejala intestinal : Retensi lambung, muntah (bercampur empedu atau darah), distensi abdomen ringan,
darah segar dalam feses
3. Gambaran radiologik : (foto polos abdomen, lateral dekubitus, cross table
lateral dan upper
X-ray
abdomen) : Distensi abdomen dengan
ileus ringan
Stadium II (diagnosis pasti)
1. Gejala sistemik : sama dengan di
atas
2. Gejala intestinal : sama dengan di atas, tetapi darah segarnya
persisten, distensi
abdomen yang jelas
3. Gambaran radiologik : Distensi intestinal dengan ileus, separasi usus halus (edema pada
dinding usus halus atau cairan peritoneum), gambaran usus yang kaku dan
persisten, pneumatosis intestinalis dan gas dalam vena porta
Stadium III (lanjut)
1. Gejala sistemik : sama dengan di atas, tetapi disertai dengan
memburuknya tanda vital dan
renjatan septik
2. Gambaran radiologik : sama dengan gambaran radiologik stadium II
disertai adanya pneumoperitoneum
ETIOLOGI
Belum diketahui secara pasti
Faktor resiko yang diduga berperan
1. Prematuritas
2. Asfiksia
3. Sindroma distress pernafasan
4. Polisitemia
5. Pemberian susu formula yang terlalu cepat
dan banyak
PATOFISIOLOGI
Sampai saat ini belum ada teori yang
memuaskan. Umumnya teori yang disetujui yaitu kehilangan integritas mukosa usus
yang merupakan mekanisme terpenting untuk terjadinya EKN, termasuk diantaranya
imaturitas saluran cerna/imunologi, iskemia, kolonisasi, invasi bakteri usus,
pertumbuhan bakteri usus yang berlebih dan toksin bakteri.
KRITERIA DIAGNOSIS
·
Gejala klinis
Intoleransi
makanan
Distensi
abdomen
Darah segar pada tinja/perubahan
bentuk tinja
Tidak spesifik : Apnea,
bradikardia dan letargi
·
Laboratorium
Darah : Neuropenia, trombositopenia, kultur
positif (tergantung etiologi), dapat terjadi gangguan keseimbangan
elektrolit dan asm-basa
Feses :Perubahan konsistensi, disertai darah, kultur
positif (tergantung etiologi)
·
Radiologi
Sesuai dengan klasifikasi Bell (lihat di
atas)
DIAGNOSIS BANDING
Volvulus
Malrotasi usus
Kolitis pseudomembran
Kolitis Hirschsprung
Perforasi usus spontan
Mekonium ileus
Sepsis dengan ileus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah : Hitung jenis sel, trombosit,
kultur, analisis gas dan elektrolit
Feses
: Rutin dan kultur
Radiologi
PENYULIT
Perforasi
Peritonitis
Sepsis
Short
bowel syndrome
Disseminated intravascular coagulation (DIC)
PENATALAKSANAAN
Terapi Non-Farmakologi
Pengelolaan Dasar
1. Menghentikan
nutrisi peroral
2. Dekompresi
saluran cerna dengan pipa nasogastrik
3. Monitoring tanda vital, perdarahan saluran
cerna, masukan/keluaran
4. Cairan, elektrolit dan tanda sepsis
Pengelolaan lanjut :
Pembedahan dilakukan bila :
1. Keadaan klinis memburuk
2. Tidak memberikan respon terhadap
pengobatan diatas.
3. Sentinel loop menetap selama 24 jam
4. Massa di abdomen kuadran bawah kanan.
5. Perforasi usus spontan
6. Eritema dinding abdomen (tanda
peritonitis)
Foto abdomen serial
(setiap 6-8 jam)
Terapi Farmakologi
1. Antibiotik kombinasi
a. Ampisilin diberikan p.o., l.m. atau i.v.
¨ Umur ≤ 7 hari 50 mg/kgBB/hari, dalam 2
dosis
¨ Umur > 7 hari, 75 mg/kgBB/hari, dalam 2
dosis
b. Gentamisin diberikan i.m. atau i.v.
Umur ≤ 7
hari
BB < 1.000 g dan umur kehamilan < 28
mgg,
2,5 mg/kgBB/hari, dosis tunggal
BB < 1.500 g dan umur kehamilan < 34
mgg,
2,5 mg/kgBB/dosis, diberikan setiap 18 jam
BB > 1.500 g dan umur kehamilan ≥
34 mgg,
Umur >
7 hari
BB <
1.200 g. 2,5 mg/kgBB/dosis, setiap 18-24 jam
BB ≥
1.200 G. 2,5 mg/kgBB/dosis, setiap 8 jam
2.
Stadium I
¨
Nutrisi p.o dihentikan dan pemberian minum dapat
diberikan setelah 3 hari perbaikan.
¨
Antibiotik diberikan selama 3 hari.
3.
Stadium II
¨ Nutrisi p.o dihentikan selama 2 minggu.
Pemberian minum dapat mulai diberikan 7-10 hari setelah pemeriksaan radiologik
tidak tampak pneumatosis.
¨ Nutrisi parenteral 90-110 kal/kgBB/hari
¨ Oksigen
¨ Antibiotik selama 7-10 hari
¨ Na bikarbonat 2 mEq/kgBB, jika terjadi
asidosis metabolik
¨ Dopamin 2-4 µg/kgBB/menit memperbaiki
sirkulasi darah usus.
4.
Stadium III
¨
Sesuai stadium II, disertai ventilator mekanik
jika dibutuhkan
¨ Jika terdapat syok, atasi sesuai penyebab.
No comments:
Post a Comment