GENITALIA
AMBIGUS
Batasan
- Genitalia ambigus (GA) atau interseks adalah gambaran genitalia eksterna yang tidak jelas antara jenis kelamin lelaki atau perempuan.
- Faktor penentu kelainan genitalia eksterna adalah kromosom, gonad (ovarium/testes), hormon, genitalia interna dan eksterna.
Tabel 1. Klasifikasi Genitalia Ambigus
Klasifikasi
|
Kromosom
|
Gonad
|
Hormon
|
Genitalia
Interna
|
Genitalia
Eksterna
|
True
hermaphroditism
|
46XX, 46XY,mosaik
|
Ovotestes
|
Bervariasi
|
Bervariasi
|
Ambigus-
Non ambigus
|
Gonadal
dysgenesis
|
45XO,46XY
46XX,mosaik
|
Streak
Gonad
|
Bervariasi
|
Bervariasi
|
Ambigus-
Non ambigus
|
Female
pseudohermaphroditism
|
46XX
|
Ovarium
|
Virilisasi
|
Perempuan
|
Ambigus-
Non ambigus
|
Male pseudohermaphroditism
|
46XY
|
Testes
|
Underviri
lised
|
Lelaki
|
Ambigus-
Non ambigus
|
Etiologi
GA seringkali diketahui oleh orang tua pada
masa neonatus terutama pada kelainan genitalia yang sangat nyata yang mengarah
ke jenis kelamin berlawanan, namun untuk kelainan genitalia sangat ringan tidak
jarang diagnosis baru ditegakkan pada masa anak atau dewasa.
Tabel 2. Etiologi GA pada neonatus
True hermaphroditism
|
|
Gonadal dysgenesis
|
1.
Sindrom
(Denny-Drash, Frasier, Smith-Lemli-Opitz)
2.
Camptomelic dwarfism
|
Female pseudohermaphroditism
|
1.
Hiperplasia adrenal kongenital (HAK)
2.
Defisiensi aromatase
3.
Obat progestin selama hamil
|
Male pseudohermaphroditism
|
1.
Hipoplasia sel Leydig
2.
Defisiensi 5-alfa-reduktase
3.
Defek sintesis testis
4.
Androgen insensitivity syndrome (AIS)
|
Manifestasi Klinis
Anamnesis
- Riwayat keluarga dengan GA (sebagian besar GA diturunkan secara autosomal resesif atau X linked resesif), hipospadia, kriptokismus, infertilitas dan ovarium polikistik pada saudara sekandung orangtua pasien.
- Riwayat kehamilan (pemakaian obat-obatan pada kehamilan seperti androgen, progestin, fenitoin, alkohol dan aminoglutetimoda serta riwayat insufisiensi plasenta/gawat janin)
- Riwayat kematian neonatal dini pada anak sebelumnya (krisis adrenal akibat HAK seperti GE berat atau pseudohipertropi pilorik stenosis pada lelaki)
- Penampilan fisis ibu: akne, suara kelelakian, hirsustisme
- Kosanguitas
Pemeriksaan Fisik
- Ada tidakya dismorfisme
- Berat ringannya virilisasi (akne, hirsustisme)
- Tanda syok (terutama krisis adrenal)
- Tanda asidosis metabolik (pernafasan kussmaul),
- Ada tidaknya hipertensi,
- Status pubertas, gagal tumbuh, hiperpigmentasi, kelainan kongenital lain,
- Struktur anomali genitalia eksterna (mikropenis, hipospadia, letak meatus uretra eksterna, ada tidaknya chordae, bentuk skrotum berupa rugae cukup atau tidak, fusi lengkap atau tidak, ada tidaknya kriptorkismus)
Pemeriksaan genitalia eksterna pada GA dengan skor Prader yaitu:
- Hanya hipertropi klitoris, genitalia eksterna lain normal, fenotip genitalia perempuan
- Hipertropi klitoris + jarak sinus urogenital, vagina dan uretra berdekatan
- Hipertropi klitoris + sinus urogenital dangkal
- Balus dengan meatus urogenital kecil
- Fenotip genitalia lelaki
Bimanual
rectal toucher (RT) dapat menilai uterus pada garis tengah
Pemeriksaan Penunjang
1. Analisis
kromosom
- Normal 46XX : virilisasi (+) à pikirkan HAK, periksa kembali riwayat hiperandrogenemia pada ibu:
-
Bila
tidak ada à periksa 17-OHP, natrium dan kalium darah:
konsul subbagian endokrinologi anak.
-
Bila
ada : kemungkinan pemakaian progestin selama kehamilan ibu, analisis kromosom
- Normal 46XY : virilisasi tidak lengkap à periksa testosteron dan DHT : konsul subbagian endokrinologi anak
2. Pemeriksaan penunjang lain sesuai dengan
kelainan yang diduga (lihat protokol
yang sesuai) seperti gonadotropin, androtenedion, DHEA, 17-ketosteroid
urin,USG genitalia interna, genitografi, laparoskopi, biopsi gonad dll.
Kriteria Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pada gejala
klinis dan pemeriksaan penunjang. Penentuan ada tidaknya HAK pada neonatus
dengan GA harus dilakukan segera (konsul Subbagian Endokrinologi Anak)
No comments:
Post a Comment