HIPERTIROID
Batasan
·
Keadaan klinis akibat kelainan yang menyebabkan
hipersekresi kelenjar tiroid, yang ditandai dengan goiter, ophtalmopati dan dermatopati.
·
Hipertiroid
pada anak dan remaja terutama disebabkan oleh penyakit Grave, penyakit ini
lebih sering di derita anak wanita. Kejadiannya meningkat dengan bertambahnya
usia.
Klasifikasi penyakit
grave
Penyakit grave anak
Penyakit grave neonatus
Etiologi
- Penyakit grave
- Penyakit grave neonatus
- Tiroiditis
- Iodine induce hyperthyroid
- Sindrom Mc Cune Albright
- Neoplasma tiroid
- Hipersekresi TSH
Manifestasi Klinis
Anamnesis
Emosi labil, mudah lelah,
intoleransi terhadap panas, otot lemah, tremor, nafsu makan meningkat tetapi BB
menurun dan buang air besar sering.
Pameriksaan fisik
·
Gelisah,
emosi labil, banyak keringat
·
Gangguan
kardiovaskular : takikardi, palpitasi, tekanan darah tinggi, bising sistolik di
apeks.
·
Optalmopati
: proptosis, mata merah, lid-lag dan lid retraction
·
Pembesarn
kelenjar tiroid : goiter difus, simetris tidak nyeri
·
Refleks
tendon meningkat
·
Anak
tampak tinggi, sering mengalami keterlambatan pubertas.
Pemeriksaan
penunjang
·
Kadar
T3 dan T4 total/bebas, TSH
T3 dan T4 meningkat ( peningkatan T3 lebih bermakna
dibandingkan dengan T4) TSH menurun
·
Antibodi
antitiroid (atas indikasi)
·
EKG
: right axis deviation, takikardia
·
Radiologi:
umur tulang lebih dari umur kronologi
dan foto thoraks
·
Sidik
tiroid
·
USG
·
MRI
·
Biopsi
PENATALAKSANAAN
Terapi Non-Farmakologi
Tujuan:
- menghentikan sintesis hormon tiroid (obat anti tiroid)
- merusak kelenjar tiroid (Iodium 131)
- mengangkat kelenjar tiroid ( tiroidektomi subtotal)
Umum
Sebaiknya dirawat untuk pemeriksaan penunjang
diagnosis, menentukan derajat penyakit dan menilai kemampuan pengertian
penderita/orangtuanya sehubungan dengan penyakit kronik
Terapi Farmakologi
Khusus
- Obat anti tiroid
·
Propiltiourasil (PTU), 5-7 mg/kgbb/hr dibagi 3
dosis (maks 300 mg/hr)
·
Metimazol (MMI) atau karbimazol (CBI) 0,5-0,7
mg/kgbb/hr dibagi 3 dosis (maks 30 mg/hr)
·
Dosis rumatan ½ dosis terapeutik à
bila kadar T3, T4 dan TSH normal stabil. Terapi dilanjutkan sampai 1-2 tahun
setelah remisi (biasanya 2-3 tahun)
Indikator remisi:
-
kelenjar
tiroid mengecil
-
T3,
T4 dan TSH normal
- Iodium 131 (sebaiknya dihindarkan pada anak)
- Tiroidektomi dilakukan apabila:
-
gagal
dengan terapi antitiroid
-
terjadi
toksisitas dari anti tiroid
-
ketidakpatuhan
pengobatan
- Kebutuhan nutrisi ditingkatkan
- Jika toksik : propanolol 80 mg/m2/hari atau
0,5-2 mg/kgbb/hr dibagi dalam 3-4 dosis
(kontraindikasi : asma dan blokade jantung)
- Digitalis apabila terjadi gagal jantung
Pemantauan
- T3, T4 dan TSH ( tiap 1,3 dan 6 bulan)
- Refleksogram (tiap 1, 3 dan 6 bulan)
- Umur tulang (tiap 1,3 dan 6 bulan)
- Efek samping obat terutam agranulositosis
Penyulit
Krisis tiroid
Pengaturan dosis
insulin pada saat KAD
- Dosis insulin (reguler insulin) 0,1 U/kg/jam yang didripkan dengan NaCL 0,9 % (tiap 10 U insulin dalam 100 cc NaCl 0,9% atau 50 U dalam 500 cc NaCl 0,9%). Pada anak yang sangat muda bisa diberikan dosis 0,05 U /kg/jam.
- Sasaran penurunan gula darah 72 – 90 mg% tiap jam, tapi pada awal pemberian cairan dehidrasi gula darah turun akan turun lebih banyak dan penurunan kadar ini akan tercapai pada setelah beberapa jam kemudian.
- Kadar insulin ini diberikan sampai teratasi keadaan ketoasidosis dengan kriteria pH > 7,30, HCO3 > 15 mmo/L dan atau anion gap tertutup.
- Saat gula darah 270 mg%, maka cairan intravena diganti dengan cairan 2a (NaCL 0,45% dan Dekstrose 5%). Bila terjadi hiponatremi bisa digunakan NaCL 0,9%.
- Kadar gula darah dipertahankan antata 90-180 mg% dengan menambah atau mengurangi tetesan insulin dan dektrose.
- Tetesan insulin diturunkan bila kadar gula darah dibawah kadar target meskipun telah diberikan glukosa.
- Jangan menghentikan drip insulin atau menurunkan sampai dibawah 0,05 U/kg?jam, karena drip insulin dan pemberian glukosa berguna untuk anabolisme dan mengurangi ketosis.
- Bila pemberian cairan intra vena telah berlangsung selama 24 jam, berupa cairan NaC0 0,225% dan 3,75% dekstrose atau NaCl 0,45% maka Dekstrose 5% harus diberikan. Bila parametes ketoasidosis (pH, anion gap) tidak ada perbaikan, nilai kembali pasien, insulin dan keadaan yang bisa membuat gangguan respon insulin ( seperti infeksi, persiapan insulin yang salah, pengenceran insulin yang salah seperti terlalu encer .
- Bila pemberian drip tidak memungkin, pemberian im atau sk telah dibuktikan cukup efektif dan aman. Tapi harus diingat bahwa gangguan perfusi akan menganggu absorpsi insulin.
No comments:
Post a Comment