MIKROPENIS
Batasan
·
Bentuk
penis yang normal tanpa disertai kelainan diferensiasi seksual, tetapi
ukurannya sangat kecil yaitu kurang dari -2,5 simpang baku (SB) ukuran normal
menurut usia.
·
Merupakan
suatu kelainan tunggal (isolated) atau bagian penyakit kelainan suatu sistem
dan sindrom tertentu.
Etiologi
- Kelainan SSP
Hipogonadotropik
hipogonadisme, hipergonatropik hipogonadisme, gangguan hipofise, anesefal, midline defect, sindrom Kalman, sindrom
Prader Willi, defisiendi GH,
sindrom Rotnow dan sindrom lain
- Kelainan gonad
- Disgenesis gonad, sindrom Klinefelter, sindrom insensitivitas parsial, sindrom Bjoreson
- Idiopatik
Manifestasi Klinik
Anamnesis
Riwayat keluarga : adanya riwayat lahir mati
atau hipospadia, kriptorkismus, infertilitas atau kelainan kongenital ke arah
kelainan genetik yang diturunkan.
Riwayat obstetri : berupa penurunan gerakan
janin atau otot bayi yang lemas waktu dilahirkan (sindrom Prader-Wilii)
Pemeriksaan fisik
Mencari adanya dismorfik yang merupakan tanda
sindrom malformasi
Ukuran penis kurang dari 2,5 SB ukuran normal menurut usia tanpa ditemukan
kelainan diferensiasi seksual
Tabel 1. Ukuran penis berdasarkan usia
Usia
|
Rerata ± SB
|
Rerat -2,5 SB
|
Gestasi 30 minggu
Gestasi 34 minggu
Cukup bulan
0-5 bulan
6-12 bulan
1-2 tahun
2-3 tahun
3-4 tahun
4-5 tahun
5-6 tahun
6-7 tahun
7-8 tahun
8-9 tahun
9-10 tahun
10-11 tahun
Dewasa
|
2,5 ± 0,4
3,0 ± 0,4
3,5 ± 0,4
3,9 ± 0,8
4,3 ± 0,8
4,7 ± 0,8
5,1 ± 0,9
5,5 ± 0,9
5,7 ± 0,9
6,0 ± 1,0
6,1 ± 1,0
6,2 ± 1,0
6,3 ± 1,0
6,4 ± 1,0
6,4 ± 1,0
13,3 ± 1,6
|
1,5
2,0
2,5
1,9
2,3
2,6
2,9
3,3
3,5
3,8
3,9
3,7
3,8
3,8
3,7
9,3
|
Pemerikasaan
penunjang
·
Hormonal (LH, FSH, testosteron) à dicurigai adanya
pan-hipopituitarisme
·
Analisis
kromosom dilakukan atas indikasi, misalnya pada kasus mikropenis dengan
congenital anomaly lainnya
PENATALAKSANAAN
Terapi Farmakologi
- Testosterone enanthate 25-50 mg im setiap 3 mgg,4 kali dengan memperhatikan respon yang didapat sampai tercapainya target ukuran penis normal. Waktu yang tepat untuk terapi ini pada masa bayi dan pre pubertas. Pemberian terapi hormonal ini harus hati-hati karena bila dosisnya berlebih dapat terjadi pubertas prekok
- Terapi dari penyakit primer, bila merupakan bagian dari kelainan sistemik, penyakit atau sindrom tertentu
No comments:
Post a Comment