HIPOGLIKEMIA
BATASAN
Pada bayi kurang bulan (BKB) dan berat
badan lahir rendah (BBLR)mempunyai kadar glukosa darah < 20 mg/dl dan bayi
cukup bulan < 30 mg/dl pada umur 72 jam pertama atau < 40 mg/dl setelah
umur 72 jam kehidupan.
KLASIFIKASI
1. Hipoglikemia asimtomatik
2. Hipoglikemia simtomatik
3. Hipoglikemia persisten
ETIOLOGI
1. Penggunaan glukosa , misalnya bayi
dari ibu diabetes mellitus (DM) dan eritroblastosis
2. Cadangan glukosa , misalnya premature dan pertumbuhan intra
uterin yang terlambat
3. Penggunaan glukosa dan atau produksi atau sebab lain, misalnya stress perinatal, defisiensi
endokrin dan tranfusi ganti
FAKTOR RESIKO
1. Cadangan glikogen yang terbatas
¨ Prematur
¨ Stres perinatal
¨ Starvation
¨ Glycogen
storage disease
2. Hiperinsulinism
¨ Bayi dengan ibu DM
¨ Sindroma Beckwith-Wiedemann
¨ Penggunaan obat pada ibu
¨ Eritroblastosis fetalis
3. Produksi glukosa
¨ Bayi kecil masa kehamilan (KMK)
¨ Gangguan metabolisme
4. Lain-lain
¨ Hipotermia
¨ Sepsis
¨ Gangguan hipotalamus
¨ Insufisiensi adrenal
¨ Polisitemia
PATOFISIOLOGI
1. Pada bayi dengan ibu DM terjadi
hiperinsulinism à
perubahan pertumbuhan sel langerhans berupa hyperplasia sel β dan hipoplasia sel α à hipoglikemia
2. Eritroblastosis : Rhesus à hipertrofi dan hyperplasia sel β à hiperinsulinism relatif
3. Penggunaan obat pada ibu seperti
tokolitik akan menghambat kerja sel β adrenergic à
hipoglikemia yang kemungkinan karena glikogen hati , respons terhadap insulin , hiperglikemia sekunder dan hyperplasia
sel β langerhans
yang disebabkan hiperinsulinism sekunder
4. Ibu dengan pre-eklamasidan hipertensi à gangguan pertumbuhan intrauterin
KRITERIA DIAGNOSIS
1.
Dapat tanpa / dengan gejala :
¨
Letargi, apati
¨
Tremor atau jitteriness
¨
Apnea
¨
Sianosis
¨
Kejang, koma
¨
Menangis lemah atau high-pitched cry
¨
Poor
feeding
2.
Laboratorium :
¨ Kadar gula darah sesuai dengan batasan
¨ Hipoglikemi
3. WHO : kadar GD < 47 mg/dL
4. Prematur : cadangan glikogen rendah,
asupan tidak adekuat, hipotermi, asfiksia
5.
Gejala : letargis, refleks hisap kurang, poor feeding, muntah, jitteriness,
kejang, apne, takipne, sinosis, hipotoni
6.
Hipoglikemia asimtomatik → cedera SSP
DIAGNOSIS BANDING
1.
Insufisiensi adrenal
2.
Obat yang dimakan ibu
3.
Penyakit jantung
4.
Gagal ginjal
5.
Gagal hepar
6.
Kelainan metabolisme
¨
Hipokalsemia
¨
Hipo/hipernatremia
¨
Hipomagnesemia
¨
Defisiensi piridoksin
7.
Sepsis
8.
Asfiksia
9.
Penyakit SSP
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : Gula darah (dekstrostik
atau kadar glukosa serum)
1.
Asimtomatik
Kadar
glukosa dekstrostik < 25 mg/dl atau serum < 20 mg/dl à
infuse glukosa kecepatan 6mg/kgBB/menit dan ulang glukosa setiap 30 menit
sampai kadarnya stabil. Kecepatan infuse dapat dinaikkan sampai kadar glukosa
normal (sesuai definisi)
Kadar
glukosa dekstrostik 25-45 mg/dl atau serum 20-40 mg/dl, jika keadaan bayi
stabil dan tidak mempunyai resiko untuk hipoglikemia à early feeding dengan Dekstrosa 5% atau susu formula. Pemeriksaan
glukosa ulang setiap 30 menit sampai kadarnya stabi, kemudian diperiksa setiap
4 jam. Jika kadar glukosa tetap rendah à infus glukosa,
kecepatan 6 mg/kgBB/menit
2.
Simtomatik
Infus
glukosa 10% kecepatan 2-4 mL/kgBB, selama 2-3 menit, lanjutkan dengan 6-8
mg/kgBB/menit, kecepatan dapat dinaikkan lagi sampai kadar glukosa 40 mg/dl.
Pemeriksaan kadar glukosa ulang dilakukan setiap 30 menit sampai stabil.
3.
Hipoglikemia persisten
Jika
pemberian infuse glukosa sampai 16-20 mg/kgBB/menit, kadar glukosa darah tetap
rendah, harus dicari penyebabnya. Terapi selanjutnya tergantung etiologi.
No comments:
Post a Comment