Sunday, June 14, 2015

HIPOKALEMIA



HIPOKALEMIA
BATASAN
Keadaan apabila kadar K darah < 3,5 mEq/L
ETIOLOGI
Masukan cairan yang kurang dalam jangka waktu lama Peningkatan ekskresi renal seperti pada
  • Penggunaan diuretik
  • Kerusakan tubuler ginjal
  • Ketidakseimbangan asam basa
  • Gangguan endokrin: Gushing syndrome, aldosteronism primer,tirotoksikosis, diabetes ketoasidosis
Defisiensi Mg Ekstrarenal
  • Gangguan saluran cerna (diare, muntah, fistula enterokutaneus)
  • Pengeluaran keringat banyak
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis/Pemeriksaan fisis
Terdapat kelemahan pada sistem otot skelet, serabut otot halus, dan otot jantung. Kelemahan otot ini dimulai pada otot ekstremitas bawah sebelurn berlanjut pada otot leher dan otot pernafasan. Ileus paralitik dan refleks dilatasi gaster terjadi karena kelemahan serabut otot halus Bila hipokalemia terjadi lama → gangguan ginjal yang hampir sama dengan gejala pielonefritis kronik Laboratorium
Kadar K darah < 3,5 mEq/L
EKG: Depresi gelombang T, depresi segmen ST. gelombang U

PENYULIT
Ileus paralitik
Takikardia ventrikular, fibrilasi

PENATALAKSANAAN
Terapi Farmakologi
Bila kadar K darah < 2,5 mEq/L (dengan atau tanpa gejala! → larutan KC1 3,75% i.v. dengan dosis 3-5 mEq/kgbb, maks. K 40 mEq L Apabila kadar K 2,5-3,5 mEq/L (dengan atau tanpa gejala), cukup diberikan K: 75 mg/kgbb/hr p.o. dibagi 3 dosis
PROGNOSIS
Bila  K < 2.7 mEq/L sudah mulai terdapat kelainan pada EKG dan dapat terjadi fibrilasi pada kadar yang lebih rendah

No comments:

Post a Comment