Thursday, June 18, 2015

KANKER PARU



KANKER PARU

No. ICD-10 : C. 34

I
Batasan
Dalam pengertian sehari-hari, kanker paru adalah tumor ganas primer yang berasal dari epitel bronkus (karsinoma bronkogenik)
 
II
Patofisiologi
-

III
Gejala Klinik


























Klasifikasi diagnosis
Faktor resiko
·           Laki-laki
·           Usia > 40 tahun
·           Perokok
·           Paparan industri tertentu dengan satu atau lebih gejala : batuk darah, batuk kronik, sesak nafas, nyeri dada dan berat badan menurun

Gejala klinis
·           Batuk-batuk dengan / tanpa dahak (dahak putih, dapat pula purulen)
·           Batuk darah
·           Sesak nafas
·           Suara serak
·           Sakit dada
·           Sulit / sakit menelan
·           Benjolan di pangkal leher
·           Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang hebat
·           Gejala dan keluhan tidak khas seperti :
o      Berat badan menurun
o      Nafsu makan menurun
o      Demam hilang timbul
o      Sindroma paraneoplastik, seperti hypertrohic pulmonary osteoartheopathy, trombosis vena perifer dan neuropati

1.         Histopatologi
a.             Kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK)
b.             Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK)
·               Karsinoma sel skuamosa (KSS)
·               Adenokarsinoma
·               Karsinoma sel besar (KSB)
2.         Staging
a.             KPKSK à limited & extensive
b.             KPKBSK à sistem TNM
3.         Performan status à menurut Indeks Karnoffsky

IV
Pemerksaan dan Diagnosis
 Pemeriksaan fisik : bervariasi tergantung berat penyakit
1.         Normal, tumor paru ukuran kecil dan di perifer
2.         Kelainan, tergantung ukuran dan akibat yang ditimbulkan oleh masa tumor, misalnya atelektasis, efusi pleura atau penekanan vena cava superior

Foto toraks PA / Lateral, kelainan dapat dilihat bila masa tumor > 1 cm. Curiga kanker paru
·               Tepi ireguler
·               Indentasi pleura
·               Tumor satelit
·               Invasi ke dinding dada
·               Efusi pleura
·               Efusi perikard
·               Metastase intrapulmoner

Pemeriksaan penunjang

4.1. Umum
·               Foto toraks PA dan Lateral (sesuai letak lesi)
·               Sitologi sputum

4.2. Khusus
·               Bronkoskopi
·               Biopsi aspirasi jarum halus tumor intrabronkial*
·               Transbronchial needle aspirasi (TBNA)*
·               Transbronchial lung biopsy (TBLB)*
·               Transthorasic Needle Aspiration (TTNA)**
·               Transthorasic Biopsy (TTB)**
·               Aspirasi Jarum halus (AJH)
·               Biopsi lain, seperti biopsi pleura, biopsi KGB perifer (bila Tak berhasil dengan AJH)
·               Torakoskopi / video assisted thoracoscopy surgery (VATS)**
Catatan *  Bila sarana tersedia dan tumor tak mudah berdarah
             ** Bila sarana tersedia

V
Diagnosis Banding
·           TB Paru
·           Tumor mediastinum
·           Abses paru
·           Tuberkuloma
·           Pneumonia

Karena keluhan & temuan amat mirip dengan TB paru atau pneumonia, diagnosis seringkali terlambat, setelah pengobatan untuk TB / pneumonia gagal. Hal ini amat sering terjadi pada orang tua dan BTA sputum (-)

VI
Penyulit / Komplikasi
6.1. Karena penyakit







6.2. Karena tindakan

·           Sindroma vena kava superior
·           Gawat nafas (penekanan bronkus besar)
·           Batuk darah
·           Infeksi sekunder
·           Nyeri akibat metastasis
·           Hiperkalsemia
·           Berbagai gangguan hormonal

Tergantung tindakan yang dilakukan

VII
Penatalaksanaan














Pilihan terapi tergantung
1.         Jenis histopatologi
2.         Stage klinik
3.         Performan status
4.         Kemampuan ekonomi
a.       Pembedahan
Indikasi :
·               KPKBSK stage I dan II
·               Bagian dari combined modality therapy
·               Kanker paru dengan kegawatan, misalnya dengan SVCS
Syarat :
·               Faal paru :
-                resiko ringan untuk pneumektomi : bila KVP paru kontralateral baik dan VEP1 > 60%
-                resiko sedang untuk pneumektomi, bila KVP paru kontralateral ≥ 35% dan VEP1 > 60%
·               Bila tak memungkinkan, nilai dari analisa gas darah

b.       Radiotrapi
Kuratif :
Kemoterapi neoadjuvant untuk KPKBSK stage III A

Paliatif :
Sindroma vena cava superior (SVCS)
Nyeri tulang akibat invasi tumor ke dinding dada
Metastase tumor ke tulang dan otak

Syarat :
Hb > 10 g%
Trombosit > 100.000 / dl
Leukosit > 3.000 / dl

c.       Kemoterapi
Indikasi : semua kasus kanker paru
Syarat :
o   Performan status ≥ 70 – 80. Bila < 70 atau usia lanjut, dapat diberikan obat anti kanker dengan regimen tertentu dan/atau jadwal tertentu
o   HB ≥ 10 gr%, pada penderita anemia ringan tanpa perdarahan akut, meski Hb < 10 g% tidak perlu tranfusi segera, cukup diberi terapi sesuai dengan penyebab anemi
o   Granulosit ≥ 1.500 / mm3
o   Trombosit ≥ 100.000 / mm3
o   Fungsi hati baik
o   Fungsi ginjal baik (creatini clearance > 70 ml/menit)

Regimen kemoterapi untuk KPKSK
·               CAV  ( Siklofosfamid, Adriamisin, Vinkristin )
·               EP     ( Etoposit, Sisplatin )
·               CDE  ( Siklofosfamid, Doksorubisin, Etoposit )
·               EC     ( Etoposit, Karboplatin )

Regimen kemoterapi untuk KPKBSK ;
·               CAP II (Sisplatin, Adriamisin, Siklofosfamid)
·               PE (Sisplatin atau karboplatin, Etoposit)
·               Paklitaksel + Sisplatin atau Karboplatin
·               Gemsitabin + Sisplatin atau Karboplatin (bila tersedia)
·               Dosetaksel + Sisplatin atau Karboplatin (bila tersedia)
·               Gefinitib oral (digunakan sebagai terapi adjuvant, bila tersedia)

c.       Terapi paliatif, suportif
·               Analgetik : asam mefenamat, tramadol, ketotifen, parasetamol+codein, Mst
·               Radioterapi pada SVCS dan metastase ke tulang, bila tak mempan dengan analgetik
·               Punksi cairan pleura
·               WSD pada efusi pleura masif
·               Pleurodesis pada efusi plura masif

d.       Rehabilitasi medis

VIII
Catatan Tambahan



Perhatian khusus
Pencegahan :
Menghindari faktor-faktor seperti polusi udara, rokok, pekerjaan tertentu, infeksi

Untuk diagnosis yang lebih dini, setiap penderita dengan gejala-gejala respiratorik, umur ≥ 50 tahun, perokok berat, BTA sputum   (-), dengan dugaan tuberkulosis atau pneumonia berulang, harus dicurigai menderita kanker paru, bila respon klinik pengobatan tidak memadai setelah 1-2 minggu. Pada kasus-kasus seperti ini, pemeriksaan yang menjurus ke arah kanker paru harus dilaksanakan.

IX

1.       Carney DN, Shepherd FA, In: Hansen HH ed. Textbook of lung cancer. Treatment of SCLC: Chemotherapy. London: Martin Dunitz Ltd; 2000. p.261 – 272
2.       Levasseur P. Thymomas. Aisner J, Arriagada R, Green MR, Martini N, Peny MC, Eds. Comprehensive Textbook of Thoracic Oncology. Baltimore Maryland: Williams and Wilkins; 1996. p.653 – 667
3.       Jusuf A. Kontribusi Pengembangan Pelayanan, Penelitian dan Pendidikan di Bidang Onkologi Paru untuk Menghadapi Tantangan Kesehatan Respirasi di Masa Depan. Pidato pada pengukuhan sebagai guru tetap dalam bidang Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi pad Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta; 22 Mei 2004
4.       Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK): Pedoman Praktis Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia. PDPI. Jakarta: 2005


No comments:

Post a Comment