Sunday, June 14, 2015

MALNUTRISI PROTEIN



MALNUTRISI ENERGI PROTEIN

Batasan dan uraian umum

Malnutrisi energhi protein adalah penyakit/keadaan klinis yang diakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi, dapat karena asupan nutrisi yang kurang atau kebutuhan/keluaran yang meningkat atau keduanya secara bersama-sama.
Gambaran klinis yang terjadi mulai dari derajat ringan sampai berat. Bergantung pada gangguan keseimbangan energi dan nutrien yang terjadi.
MEP berat secara klinis terdapat dalam 3 bentuk, yaitu kwasiorkor, marasmus dan marasmus kwasiorkor.

Manifestasi klinis
Anamnesis
v  Sejak kapan tubuh  makin kurus dan atau kapan timbulnya edema
v  Apakah nafsu makan menurun atau hilang, sejak kapan
v  Riwayat makan dan minum sebelum sakit
v  Riwayat pemberian ASI dan MP-ASI
v  Penyakit lain yang menyertai
v  Apakah terdapat kelainan pada kulit
v  Apakah terdapat kelaina pada mata, adakah mata cekung yang baru terjadi
v  Kapan diuresis terakhir
v  Apakah ada kematian pada saudara kandung
v  Berat lahir
v  Riwayat perkembangan psikomotor
v  Riwayat imunisasi


Pemeriksaan fisik
v  BB, PB atau TB → BB/TB <-3 SD
v  Kesadaran /status mental : sadar, apatis, cengeng
v  Suhu tubuh : hipotermia (<36oC, aksila)
v  Tanda vital alin: nadi, tekanan darah., tanda kegagal;an sirkulasi
v  Pucat/anemia
v  Tanda dehidrasi : Turgor kulit, mata cekung, mukosa bibir dan lidah kering
v  Mata : tanda defisiensi vitamin A
v  Mulut : tanda defisiensi vitamin B( Kheilosis, atropi papil)
v  Rambut : perubahan warna (pirang) tekstur (kasar), mudah patah, dicabut atau rontok
v  Jaringan lemak subkutis tipis atau hilang
v  Dada : iga gambang
v   Paru ; Adakah kelaina tau kemungkinan TBC
v  Adakah  bising ( PJB atau anemia)
v  Abdomen : pembesaran hepar/asites
v  Ekstremitas : hipotropi sampai atropi otot
v  Edema : lokasi di bagian tubuh mana
v  Kulit : dermatosis



Pemeriksaan penunjang
v  Darah perifer lengkap dan LED
v  Fungsi hati
v  Gula darah sewaktu
v  Elektrolit : Na, K, Cl
v  Analisa gas darah
v   Rontgen foto torak
v   Urinalisa ( rutin ph, berat jenis)
v   Tinja ( rutin, parasit)
v  Atas indikasi : anlisis tinja, analisis gas darah

PENATALAKSANAAN
Terapi Farmakologi
Terdiri atas 3 fase :
1 Fase inisial (resusitasi)
v  Atasi : dehidrasi, hipotermia dan hipoglikemia
v  Antibiotik :
·         Indikasi tidak nyata : kotrinmoksazol
·         Indikasi nyata : ampisilin iv 100 mg/kg/hari, dibagi 4 dosis, selama 2   hari, dilanjutkan peroral ( ampisilin/amoksisilin) dan gentamisisn IM : -5mg/kg/hari, dibagi 2 dosis selama 5 hari.
       Nutrisi :
·         Energi 80-100 kkal/kgbb/hari, cairan 130 ml/kgbb/hari berupa F75 setiap 2 jam siang-malam ( kalau perlu personde)
·         Vitamin dan mineral :
§  Vitamin A : hari 1 dan 2 : 100.000 si/im atau 200 000 si/oral kemudian diulang dengan dosis yang sama pada hari ke 14, atau bila terjadi perburukan klinis, atau pasien pulang sebelum hari ke 14
§  Aam folat : 5 mg pada hari pertama, selanjutnya 1 mg/hari
§  MgSO4 40% : 0,25 ml/kgbb/hari maksimal 2 ml, im, 10 hari
§  Seng (seng sulfat0
§  Preparat besi ( sulfas ferosus) baru diberikan pada fase                                                                                           rehabilitasi
§  Pengobatan penyakit penyerta
2. fase Inisial
v  Peralihan ke energi lebih tinggi sampai 150 kkal/kgbb/hari berupa F100, dilakukan secar bertahap

3. Fase Rehabilitasi
v  Pemberian makanan tinggi kalori (150-220 kkal/kgbb/hari)
v  Suplementasi zat besi ( FeSO4 10 mg/kg/kali, 3 x sehari)
v  Atasi penyebab ( kemiskinan, penyakit, dsb)
v  Pendidikan tentang gizi dan kesehatan.

No comments:

Post a Comment