MALNUTRISI
ENERGI PROTEIN
Batasan dan uraian umum
Malnutrisi
energhi protein adalah penyakit/keadaan klinis yang diakibatkan tidak
terpenuhinya kebutuhan nutrisi, dapat karena asupan nutrisi yang kurang atau
kebutuhan/keluaran yang meningkat atau keduanya secara bersama-sama.
Gambaran klinis
yang terjadi mulai dari derajat ringan sampai berat. Bergantung pada gangguan
keseimbangan energi dan nutrien yang terjadi.
MEP berat secara
klinis terdapat dalam 3 bentuk, yaitu kwasiorkor, marasmus dan marasmus kwasiorkor.
Manifestasi klinis
Anamnesis
v
Sejak
kapan tubuh makin kurus dan atau kapan
timbulnya edema
v
Apakah
nafsu makan menurun atau hilang, sejak kapan
v
Riwayat
makan dan minum sebelum sakit
v
Riwayat
pemberian ASI dan MP-ASI
v
Penyakit
lain yang menyertai
v
Apakah
terdapat kelainan pada kulit
v
Apakah
terdapat kelaina pada mata, adakah mata cekung yang baru terjadi
v
Kapan
diuresis terakhir
v
Apakah
ada kematian pada saudara kandung
v
Berat
lahir
v
Riwayat
perkembangan psikomotor
v
Riwayat
imunisasi
Pemeriksaan fisik
v
BB, PB
atau TB → BB/TB <-3 SD
v
Kesadaran
/status mental : sadar, apatis, cengeng
v
Suhu
tubuh : hipotermia (<36oC, aksila)
v
Tanda
vital alin: nadi, tekanan darah., tanda kegagal;an sirkulasi
v
Pucat/anemia
v
Tanda
dehidrasi : Turgor kulit, mata cekung, mukosa bibir dan lidah kering
v
Mata
: tanda defisiensi vitamin A
v
Mulut
: tanda defisiensi vitamin B( Kheilosis, atropi papil)
v
Rambut
: perubahan warna (pirang) tekstur (kasar), mudah patah, dicabut atau rontok
v
Jaringan
lemak subkutis tipis atau hilang
v
Dada
: iga gambang
v
Paru ; Adakah kelaina tau kemungkinan TBC
v
Adakah bising ( PJB atau anemia)
v
Abdomen
: pembesaran hepar/asites
v
Ekstremitas
: hipotropi sampai atropi otot
v
Edema
: lokasi di bagian tubuh mana
v
Kulit
: dermatosis
Pemeriksaan penunjang
v
Darah
perifer lengkap dan LED
v
Fungsi
hati
v
Gula
darah sewaktu
v
Elektrolit
: Na, K, Cl
v
Analisa
gas darah
v
Rontgen foto torak
v
Urinalisa ( rutin ph, berat jenis)
v
Tinja ( rutin, parasit)
v
Atas
indikasi : anlisis tinja, analisis gas darah
PENATALAKSANAAN
Terapi Farmakologi
Terdiri atas 3
fase :
1 Fase inisial
(resusitasi)
v Atasi : dehidrasi, hipotermia dan
hipoglikemia
v Antibiotik :
·
Indikasi
tidak nyata : kotrinmoksazol
·
Indikasi
nyata : ampisilin iv 100 mg/kg/hari, dibagi 4 dosis, selama 2 hari, dilanjutkan peroral (
ampisilin/amoksisilin) dan gentamisisn IM : -5mg/kg/hari, dibagi 2 dosis selama
5 hari.
Nutrisi :
·
Energi
80-100 kkal/kgbb/hari, cairan 130 ml/kgbb/hari berupa F75 setiap 2 jam
siang-malam ( kalau perlu personde)
·
Vitamin
dan mineral :
§ Vitamin A : hari 1 dan 2 : 100.000 si/im
atau 200 000 si/oral kemudian diulang dengan dosis yang sama pada hari ke 14,
atau bila terjadi perburukan klinis, atau pasien pulang sebelum hari ke 14
§ Aam folat : 5 mg pada hari pertama,
selanjutnya 1 mg/hari
§ MgSO4 40% : 0,25 ml/kgbb/hari maksimal 2
ml, im, 10 hari
§ Seng (seng sulfat0
§ Preparat besi ( sulfas ferosus) baru
diberikan pada fase
rehabilitasi
§ Pengobatan penyakit penyerta
2. fase Inisial
v
Peralihan
ke energi lebih tinggi sampai 150 kkal/kgbb/hari berupa F100, dilakukan secar
bertahap
3. Fase
Rehabilitasi
v
Pemberian
makanan tinggi kalori (150-220 kkal/kgbb/hari)
v
Suplementasi
zat besi ( FeSO4 10 mg/kg/kali, 3 x sehari)
v
Atasi
penyebab ( kemiskinan, penyakit, dsb)
No comments:
Post a Comment