Tuesday, June 16, 2015

meningitis virus



MENINGITIS VIRUS
                                                 
ICD = G.02* dan A.87.9

SINONIM : Aseptic Meningitis, Lymphocitic Choriomeningitis, Aseptic Meningitis asso
                      ciated with herpes simplex type 2.

DEFINISI :
Meningitis Virus adalah infeksi selaput otak yang disebabkan oleh virus  Herpes Simplex atau virus para-influenza.

ETIOLOGI :
1.            Entero-virus nonpolio                          
2.            Coxsackievirus.
3.            Echo-virus.                                            
4.            Mumps virus.
5.            Virus Herpes Simplex.                      
6.            Arborvirus.
7.            Measles virus.                                    
8.            Varicella-zoster virus.
9.            Adenovirus.                                  
10.        HIV
11.        Epstein Barr virus.                             
12.        Cytomegalovirus.

PATOGENESIS / PATOFISIOLOGI :
1.            Patogenesa setiap jenis virus menyebabkan meningitis virus dapat bermacam-macam. Namun terjadinya meningitis virus adalah merupakan komplikasi yang jarang dari infeksi sistemik.
2.            Virus mula mula masuk melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan atau saluran kencing, atau dapat juga melalui kulit yang terluka.
3.            Ditempat ia masuk telah terjadi replikasi primer, kemudian melalui lintasan saraf perifer atau hematogen mencapai susunan saraf pusat.
4.            Sesudah replikasi primer, virus menyebar kesaluran limfe, kemudian ke-aliran
5.            darah dan menyebabkan 'viremia primer'. Kemudian virus masuk lagi ke SSP setelah terjadi 'viremia sekunder', setelah mengalami replikasi di-otot, kulit, organinternal dan lemak.
6.            Kemudian virus masuk ke-pleksus choroideus dan terus ke-SSP atau melalui infeksi sel endotel. Virus yang telah mencapai pleksus choroideus inilah yang sering menimbulkan ensefalitis atau mielitis.
7.            Peradangan terdiri dari sel mononuklear dengan destruksi fokal dari dinding ependim, fibrotik leptomening basal dan inflamasi pleksus choroideus.
8.            Kombinasi destruksi sel ependim dan meningen serta akibat respon radang berikutnya menimbulkan gejala berupa demam, kaku kuduk, nyeri kepala dan fotofobia.
GAMBARAN KLINIK :
1.               Onset terjadi secara tiba tiba. Pada sebagian kasus gejala awal disangka suatu 'flu' atau 'influenza like illness' selama beberapa hari.
2.               Kemudian disusul dengan keluhan nyeri kepala, demam, kaku kuduk, dan nyeri.
3.               Nyeri kepala biasanya intens, dan lokasinya dibagian frontal-retro-orbital.
4.               Manifestasi yang jarang berupa fotofobia, malaise, mialgia, mual, muntah, kerongkongan kering, menggigil dan mengantuk.
5.               Pada pemeriksaan terlihat penderita tidak begitu sakit seperti pada meningitis bakterialis.
6.               Suhu antara 38-40 derajat Celcius.
7.               Kaku kuduk ditemui pada separoh kasus terutama pada awal perjalanan penyakit.
8.               Tanda Kernig dan Brudzinski ditemukan pada sebagian kecil penderita.
9.               Tanda ekstraneural memberi petunjuk akan terjadinya infeksi virus ini, seperti adanya 'rash diffus' atau 'hand-foot and mouth disease' dan herpangina, pleurodinia, serta miokarditis dan perikarditis, atau konjunktivitis dan miopati.
10.           Parotitis terjadi pada mumps virus meningitis.
11.           Setelah beberapa hari, terlihat gejala gejala secara progresive membaik, dan dapat mencapai beberapa minggu.

DIAGNOSIS dan PEMERIKSAAN :
1.                                                                               Pemeriksaan CSS adalah paling penting dalam menegakkan diagnosa.
·         Warna CSS jernih, dengan tekanan dapat meninggi.
·         Hitung sel : 10 - 1000 se/mm3, tapi umumnya kurang dari 300.
·         Sel yang dominan adalah Limfositik mononuklear, namun setelah hari ke 2 sel  -
·         yang dominan adalah Leukosit Polimorfonuklear.
·         Glukosa normal dan bahkan dapat menurun sampai 5-15% kasus.
·         Protein biasanya normal dan dapat meningkat sampai 50-100 mg%.
Pemeriksaan Darah : Didapatkan Hitung sel darah normal sampai meningkat.
·         Dapat dijumpai pergeseran kekiri (shift to the left).
·         Test faal hepar abnormal selama infeksi karena limfositik choriomeningitis.
·         Meningkatnya amilase dan lipase serta thrombositopenia.
3.         EEG didapatkan perlambatan difus, tapi tidak spesifik.
4.         CT - Scan dan MRI biasanya normal.
5.         Untuk membedakan jenis virus penyebab, maka dianjurkan dilakukannya :
  • Kultur dengan isolasi virus dari usapan tenggorokan, urine dan feses.
  • Pemeriksaan antigen dan antibodididalam serum konvalesen.
  • Deteksi RNA atau DNA dalam CSS dengan menggunakan 'polymerase change reaction'.

DIAGNOSIS BANDING :
1.         Perdarahan Sub-arachnoidea, karena dijumpai adanya nyeri kepala, kaku kuduk dan demam.
2.         Meningitis bakterialis yang diobati secara tidak adekuat, dapat menyerupai penyakit ini.
3.         Infeksi spirochaetta (sifilis, leptospirosis, lyme disease) pada SSP, meningitis parameningeal, meningitis tbc dan meningitis kriptokokus, dapat diragukan dengan kasus ini, karena glukosa juga menurun.
4.         Meningeal carcinomatosis, chemical meningitis, sarkoid, colagen vascular disease serta vasculitis.
5.         Pemberian obat obatan seperti NSAID, antineoplastic agents, immunosuppressant (OKT-3), trimethoprim dan immunoglobulin intravena.

PENATALAKSANAAN

Medikamentosa :
1.         Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk kebanyak infeksi virus ini, kecvuali karena infeksi virus herpes.
2.         Diperlukan hospitalisasi untuk perawatan suportive, terutama karena nyeri kepala hebat, dehidrasi karena mual dan muntah.
3.         Hospitalisasi juga diperlukan untuk pencegahan terjadinya infeksi sekunder yang menjurus kepada meningitis bakterialis.
4.         Pemberian antibiotika spektrum luas diperlukan sampai CSS dan kultur darah menjadi negative (-).
b.         Drug of choice :
Nama Obat       :  .............................................            (nama generik)
Dosis satu kali :  ..............................................
Dosis sehari     :  ..............................................
Lama terapi      :  ..............................................
c.          Obat pengganti (jika alergi atau kontra indikasi )
Nama Obat       :  .............................................            (nama generik)
Dosis satu kali :  ..............................................
Dosis sehari     :  ..............................................
Lama terapi      :  ..............................................

PROGNOSIS dan KOMPLIKASI :
1.         Umumnya meningitis virus akan sembuh dalam waktu 1-2 minggu, tanpa memerlukan hospitalisasi.
2.         5% penderita dapat terjadi defisit residual, dengan sisa gejala berupa 'lingering', malaise dan fatigue, gangguan intelektual ringan dan gangguan berbicara (terutama pada bayi), kejang , dan paralisis nervus kranialis.
3.         Komplikasi yang paling berat adalah meluasnya infeksi menjadi 'ensefalitis', terjadinya infeksi sistemik yang berat seperti nekrosis hepar dan bahkan kematian. 

No comments:

Post a Comment