PENILAIAN PERTUMBUHAN ANAK
BATASAN
Setiap perubahan tubuh yang berhubungan dengan bertambahnya
ukuran tubuh, baik fisik (anatomis) maupun struktural dalam arti sebagian atau
keseluruhan.
INDIKATOR
Berat Badan (BB)
Berat badan
lahir rata-rata 3,4 kg ( 2,7 – 4,1 kg )
Bayi yang dilahirkan cukup bulan akan kehilangan
BB selama 3-4 hr pertama dan akan kembali sama dengan BBL pada hari ke 8-9.
BB
usia 5 bl → 2 x
BBL
BB usia 1 th → 3 x BBL
BB usia 2½ th → 4 x BBL
Tinggi Badan ( TB )
Rata-rata tinggi (panjang) badan lahir ± 50 cm
PB usia 1 th
1½ PB lahir
Pertambahan PB
Usia 6 bl ke-1: 2,5 cm/bl
6 bl
ke-2: 1,25 cm/bl
1-7 th : 7,5 cm/th
Tabel 1.1 Formula Praktis untuk Menentukan Tinggi Badan
Normal pada Bayi dan Anak
Panjang/Tinggi Badan
|
Sentimeter (cm)
|
Lahir
1 th
2 – 12 th
|
50
75
(Usia (th) x 6) + 77
|
Sumber: Needlman, 1996
Lingkar Kepala (LK)
Rata-rata lingkar kepala lahir 33,0-35,6 cm
Pada th ke-1 lingkar kepala menjadi 44,4-46,9 cm (↑ ± 10 cm )
Pada th ke-2 menjadi 46,9-49,5 cm (↑ ± 2,5 cm)
Pada th ke-3 menjadi 47,7-50,8 cm (↑ ± 1,25 cm)
Erupsi Gigi
Gigi susu berjumlah 20 bh dan biasanya telah
tumbuh seluruhnya pada usia 2,5 th.
Tabel 1.2 Usia rata-rata erupsi gigi susu dan gigi
tetap pada anak
Gigi susu
Usia (bl)
2 insisor sentral bawah 5-10
4 insisor atas
8-12
2 insisor lateral bawah 12-15
4 molar ke -1
12-16
4 kuspid
16-20
4 molar ke-2
20-30
Gigi tetap
4 molar ke-1 5-7
8 insisor
7-9
8 premolar
10-12
4 kaninus
11-12
4 molar ke-2 13
4 molar ke-3
16-21
|
Sumber: Wasserman, 1981
Pusat Osifikasi
Pada akhir bulan ke-2 kehidupan
janin, kerangka tulang rawan embrio telah terdiferensiasi menjadi sejumlah
segmen yang merupakan cikal bakal tulang kerangka.
Osifikasi pertama tampak pada
klavikula dan bagian membranosa tulang tengkorak, kemudian dengan cepat diikuti
pada tulang panjang dan vertebra.
Dikenal 2 pusat osifikasi, yaitu
pusat osifikasi primer umumnya dibentuk pada masa janin, sedangkan pusat osifikasi
sekunder dibentuk setelah lahir, kecuali pada epifisis distal femur dan
proksimal tibia.
Pada waktu lahir biasanya
ditemukan pusat osifikasi di kalkaneus, kuboideus, tibia proksimal, talus, dan
fémur distal. Setelah usia 6 bl pergelangan tangan dan tangan baru bisa
memberikan informasi untuk menentukan usia tulang.
PENILAIAN
Untuk
mengetahui ukuran pertumbuhan seorang
anak apakah normal atau tidak, maka ukuran anak tersebut harus dibandingkan
dengan ukuran normal populasi sebaya. Berbagai nilai baku antropometri dapat dipergunakan untuk
menilai pertumbuhan fisik seorang anak, namun yang paling sering dipakai adalah
ukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala.
Salah satu baku standar yang ada yaitu CDC 2000.
Langkah pemantauan pertumbuhan
menggunakan CDC 2000
1.
Hitung usia anak
Cara menghitung usia anak adalah dengan cara
mengurangi tanggal pemeriksaan terhadap tanggal lahir.
Menghitung usia anak yang lahir prematur
Untuk bayi prematur dalam mengukur BB, PB dan LK
harus ditentukan usia koreksi sampai anak berusia 2 th. Cara menghitung usia koreksi adalah dengan cara mengurangi
usia kronologis terhadap jumlah minggu prematur.
Contoh :
Bayi Ani lahir pada tanggal 20 Desember 2002,
lahir dengan usia gestasi 33 mg, dengan berat lahir 2000 g.
Tanggal pemeriksaan 5 Juli 2004 2004
07 05
Tanggal lahir 20 Desember 2002 2002
12 20
Usia kronologis : 1 06
15
Prematur 7 mgg 01 21
Usia koreksi
1 04 24
Usia anak adalah 1 th, 4 bl, 24 hr dan diplot pada
161/2 bl.
2. Plot hasil pengukuran ke dalam kurva
pertumbuhan
CDC menyediakan 2 macam kurva, yaitu kurva
individual dan kurva klinik. Kurva klinik di gunakan oleh petugas kesehatan yang merupakan gabungan beberapa
kurva individual.
Kurva klinik:
Usia
0-36 bl: BB/U; TB/U; BB/TB; LK/U
Usia
2-20 th : BB/U; TB/U; IMT/U
Tabel 1.3 Kurva Klinik CDC 2000
Jenis kelamin dan usia
|
Kurva
|
Laki-laki, 0-36 bl
Perempuan, 0-36 bl
Laki-laki, 2-20 th
Perempuan, 2-20 th
|
PB/U dan BB/U
BB/TB dan LK/U
PB/U dan BB/U
BB/TB dan LK/U
TB/U dan BB/U
IMT/U
TB/U dan BB/U
IMT/U
|
2.
Menilai hasil pertumbuhan
Dalam menilai pertumbuhan diperlukan beberapa kali pengukuran, untuk
melihat arah pertumbuhan. Pada neonatos sebaiknya dilakukan pada mgg ke-1, ke-2, ke-4, selanjutnya dianjurkan
melakukan pengukuran antrpometri 1x/bl.
Berikut dibawah ini beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa
terdapat masalah dalam pertumbuhan
Hasil pengukuran PB/U;
TB/U; BB/TB; IMT/U di bawah persentil 5 dari persentil 75 turun menjadi persentil 25 dalam beberapa bl pengamatan.
Tabel 1.4 Indikator Status Gizi
Index antropometri
|
Batasan (persentil)
|
Indikator status gizi
|
IMT/U
BB/PB, BB/TB
IMT/U, BB/PB
TB/U, PB/U
LK/U
|
>95
>95
≥85 dan <95
<5
<5
<5
>95
|
Overweight
Overweight
Risiko Overweight
Underweight
Short stature
Masalah perkembangan
|
TINDAK LANJUT
Sesuai dengan batasan , deteksi pertumbuhan
merupakan suatu upaya dalam skrining untuk menentukan suatu penyimpangan pertumbuhan. Bila hasil
skrining tersebut menunjukkan adanya masalah pertumbuhan maka harus dilakukan
tindak lanjut untuk menentukan diagnosis dan terapi. Kegiatan ini memerlukan
pengamatan yang lebih teliti, mulai dari
anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang. Di negara berkembang
gangguan pertumbuhan sebagian besar disebabkan faktor Gizi.
No comments:
Post a Comment