Thursday, June 11, 2015

PENILAIAN PERTUMBUHAN ANAK



PENILAIAN PERTUMBUHAN  ANAK

BATASAN
      Setiap perubahan tubuh yang berhubungan dengan bertambahnya ukuran tubuh, baik fisik (anatomis) maupun struktural dalam arti sebagian atau keseluruhan.

INDIKATOR
      Berat Badan (BB)
      Berat badan lahir rata-rata 3,4 kg ( 2,7 – 4,1 kg )
Bayi yang dilahirkan cukup bulan akan kehilangan BB selama 3-4 hr pertama dan akan kembali sama dengan BBL pada hari ke 8-9.
      BB usia 5 bl           2 x BBL
      BB usia 1 th           3 x BBL
            BB usia 2½ th        4 x BBL

      Tinggi Badan ( TB )
      Rata-rata tinggi (panjang) badan lahir ± 50 cm
      PB usia 1 th          PB lahir 
      Pertambahan PB
            Usia 6 bl ke-1: 2,5 cm/bl
                    6 bl ke-2: 1,25 cm/bl
                    1-7 th     : 7,5 cm/th

Tabel 1.1  Formula Praktis untuk Menentukan Tinggi Badan Normal pada Bayi dan Anak

Panjang/Tinggi Badan
Sentimeter (cm)
Lahir
1 th
2 – 12 th
50
75
(Usia (th) x 6) + 77
     
      Sumber: Needlman, 1996

Lingkar Kepala (LK)
Rata-rata lingkar kepala lahir 33,0-35,6 cm
Pada th ke-1 lingkar kepala menjadi 44,4-46,9 cm ( ± 10 cm )
Pada th ke-2 menjadi 46,9-49,5 cm ( ± 2,5 cm)
Pada th ke-3 menjadi 47,7-50,8 cm ( ± 1,25 cm)

Erupsi Gigi
Gigi susu berjumlah 20 bh dan biasanya telah tumbuh seluruhnya pada usia 2,5 th.

Tabel 1.2 Usia rata-rata erupsi gigi susu dan gigi tetap pada anak

Gigi susu                                               Usia (bl)
2 insisor sentral bawah                           5-10
4 insisor atas                                           8-12
2 insisor lateral bawah                           12-15
4 molar ke -1                                          12-16
4 kuspid                                                  16-20
4 molar ke-2                                           20-30
Gigi tetap         
4 molar ke-1                                           5-7
8 insisor                                                  7-9
8 premolar                                             10-12
4 kaninus                                               11-12
4 molar ke-2                                          13
4 molar ke-3                                          16-21
Sumber: Wasserman, 1981

Pusat Osifikasi
Pada akhir bulan ke-2 kehidupan janin, kerangka tulang rawan embrio telah terdiferensiasi menjadi sejumlah segmen yang merupakan cikal bakal tulang kerangka.
Osifikasi pertama tampak pada klavikula dan bagian membranosa tulang tengkorak, kemudian dengan cepat diikuti pada tulang panjang dan vertebra.
Dikenal 2 pusat osifikasi, yaitu pusat osifikasi primer umumnya dibentuk pada masa janin, sedangkan pusat osifikasi sekunder dibentuk setelah lahir, kecuali pada epifisis distal femur dan proksimal tibia.
Pada waktu lahir biasanya ditemukan pusat osifikasi di kalkaneus, kuboideus, tibia proksimal, talus, dan fémur distal. Setelah usia 6 bl pergelangan tangan dan tangan baru bisa memberikan informasi untuk menentukan usia tulang.

PENILAIAN
            Untuk mengetahui ukuran pertumbuhan  seorang anak apakah normal atau tidak, maka ukuran anak tersebut harus dibandingkan dengan ukuran normal populasi sebaya. Berbagai nilai baku antropometri dapat dipergunakan untuk menilai pertumbuhan fisik seorang anak, namun yang paling sering dipakai adalah ukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala.
            Salah satu baku standar yang ada yaitu CDC 2000.

Langkah pemantauan pertumbuhan menggunakan CDC 2000

1.      Hitung usia anak
 Cara menghitung usia anak adalah dengan cara mengurangi tanggal pemeriksaan terhadap tanggal lahir.

Menghitung usia anak yang lahir prematur
Untuk bayi prematur dalam mengukur BB, PB dan LK harus ditentukan usia koreksi sampai anak berusia 2 th. Cara menghitung  usia koreksi adalah dengan cara mengurangi usia kronologis terhadap jumlah minggu prematur.

Contoh :
Bayi Ani lahir pada tanggal 20 Desember 2002, lahir dengan usia gestasi 33 mg, dengan berat lahir 2000 g.
Tanggal pemeriksaan 5 Juli 2004    2004          07         05
Tanggal lahir 20 Desember 2002    2002          12         20
Usia kronologis :                                    1               06        15
Prematur 7 mgg                                                       01        21
Usia koreksi                                            1               04        24
Usia anak adalah 1 th, 4 bl, 24 hr dan diplot pada 161/2 bl.  
 2.   Plot hasil pengukuran ke dalam kurva pertumbuhan
CDC menyediakan 2 macam kurva, yaitu kurva individual dan kurva klinik. Kurva klinik di gunakan oleh petugas  kesehatan yang merupakan gabungan beberapa kurva individual.

Kurva klinik:
      Usia 0-36 bl: BB/U; TB/U; BB/TB; LK/U
      Usia 2-20 th : BB/U; TB/U; IMT/U

Tabel 1.3 Kurva Klinik CDC 2000

Jenis kelamin dan usia
Kurva
Laki-laki, 0-36 bl

Perempuan, 0-36 bl

Laki-laki, 2-20 th

Perempuan, 2-20 th
PB/U    dan  BB/U
BB/TB  dan  LK/U
PB/U    dan  BB/U
BB/TB dan  LK/U
TB/U    dan  BB/U
IMT/U
TB/U   dan   BB/U
IMT/U

2.      Menilai hasil pertumbuhan
Dalam menilai pertumbuhan diperlukan beberapa kali pengukuran, untuk melihat arah pertumbuhan. Pada neonatos sebaiknya dilakukan pada  mgg ke-1, ke-2, ke-4, selanjutnya dianjurkan melakukan pengukuran antrpometri  1x/bl.
Berikut dibawah ini beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa terdapat masalah dalam pertumbuhan
            Hasil pengukuran PB/U; TB/U; BB/TB; IMT/U di bawah persentil 5 dari persentil 75 turun menjadi persentil  25 dalam beberapa bl pengamatan.

Tabel 1.4    Indikator Status Gizi
Index antropometri
Batasan (persentil)
Indikator status gizi
IMT/U
BB/PB, BB/TB
IMT/U, BB/PB
TB/U, PB/U
LK/U
>95
>95
≥85 dan <95
<5
<5
<5
>95
Overweight
Overweight
Risiko Overweight
Underweight
Short stature
Masalah perkembangan


TINDAK LANJUT
Sesuai dengan batasan , deteksi pertumbuhan merupakan suatu upaya dalam skrining untuk menentukan  suatu penyimpangan pertumbuhan. Bila hasil skrining tersebut menunjukkan adanya masalah pertumbuhan maka harus dilakukan tindak lanjut untuk menentukan diagnosis dan terapi. Kegiatan ini memerlukan pengamatan yang lebih  teliti, mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang. Di negara berkembang gangguan pertumbuhan sebagian besar disebabkan faktor Gizi. 

No comments:

Post a Comment