Wednesday, June 3, 2015

PERDARAHAN INTRASEREBRAL



PERDARAHAN INTRASEREBRAL

1.      Batasan
Perdarahan intraserebral adalah disfungsi fokal yang akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh arteri, vena dan kapiler.
2.      Patofisiologi
Perdarahan yang disebabkan pecahnya arteri, pembuluh kapiler atau vena di dalam parenkim otak, oleh karena gangguan hemodinamika (hipertensia0, kelainan dinding pembuluh darah(AVM, aneurisma, dll) dan faal koagulasi

3.      Gejala Klinis
Tergantung dari bagian otak yang terkena, yang ditandai dengan gejala-gejala, sebagai berikut:
·         Gejala awal biasanya pada waktu melakukan kegiatan
·         Sakit kepala kadang-kadang hebat
·         Perubahan yang cepat dari defisit neurologi termasuk penurunan kesadaran sampai koma
·         Biasanya terdapat hipertensi sedang dan berat

4.      Diagnosis
Pemeriksaan:
·         Anamnesis
·         Pemeriksaan umum : tensi, nadi, respirasi, suhu
·         Pemeriksaan klinis neurologi
·         Pemeriksaan tambahan
o   Darah: seperti pada RIND/ PRIND
o   Punksi lumbal: jangan dikerjakan apabila diduga perdarahan intraserebral. CT scan/ MRI kepala nampak jelas area hiperdens/ hiperintens sejak awal serangan

5.      Penatalaksanaan Terapi (PDT soetomo, 2008)
·         Medis:
Penderita dalam keadaan koma sedapat mungkin di ICU
o   Hiperventilasi
o   Dengan intubasi untuk membuat p CO2 28-34 mmHg
o   Apabila ada kejang, baisanya pada perdarahan lesi dekat korteks diberikan diaxepam intravena pelan tidak lebih dari 2 mg/menit sampai kejang berhenti atau maksimal 20 mg
o   Bila terdapat kejang, berikan diphenylhydantoin/ phenitoin parenteral dengan dosis pertama/ bolus 10-15 mg/kg BB intravena selanjutnya diberikan 3 kali 100 mg/ iv. Pemberian pelan-pelan, 1cc/menit.
o   Hipertensi: penurunan tekanan darah dengan hati-hati dapat segera dilakukan untuk mengoptimalkan aliran darah ke daerah yang mengalami iskemia dan menghentikan perdarahan. Penurunan tekanan darah secara drastis akan menimbulkan hipoperfusi dan memperberat iskemia serebri
o   Pemberian cairan infus tidak boleh terlalu banyak, diberikan 1L/ hari kecuali bila panas > 1,5 L/hari. Cairan yang diberikan ringer laktat
o   Albumin 20% bila ada hipoalbuminia dan dapat untuk mengurangi edema.
o   Gambaran CT-scan/ MRI: terdapat edema luas dan mid line shift dan sesudah 6 jam dari awitan dapat diberikan manitol dosis 0,25-0,5 gr/kg BB/ kali pemberian. Diberikan sebanyak:
§  6x sehari selama 7 hari
§  4x sehari selama 2 hari
§  3x sehari selama 2 hari
§  2x sehari selama 2 hari
·         Pembedahan:
o   Tindakan operatif pada perdarahan intraserebral dilakukan secara selektif sesuai dengan indikasinya. (derajat kesadaran, lokalisasi dan besar hematom serta tidak adanya penyakit lain yang memperberat keadaan)
o   Tindakan operatif dikerjakan pada kasus dengan efek massa atau perdarahan pada fossa posterior/ perdarahan serebelar
o   Volume hematom: bila volume darah > 60 cc
Perlu diingat bahaya terjadi DIC (Disseminated Intravaskular Coagulation) sebagai kelanjutan dari perdarahan intraserebral

No comments:

Post a Comment