PUBERTAS PREKOKS
Batasan
·
Istilah
pubertas prekoks menunjukkan timbulnya tanda seks sekunder sebelum usia 8 tahun
pada anak perempuan dan 9 tahun pada anak lelaki.
·
Pubertas
prekoks lebih sering pada perempuan (rasio perempuan:lelaki=12:1) pada
perempuan 80% bersifat idiopatik. Sebagian besar etiologi intrakranial lebih
sering ditemukan pada anak lelaki
Klasifikasi
Tabel 1. Klasifikasi dan etiologi pubertas
prekoks
GnRH dependent (sentral)
-
Idioatik
-
Lesi otak organik
-
Hamartoma hipotalamus
-
Tumor otak, hidrosefalus, trauma kepala berat,
myelomeningokel, radiasi kranial
-
Hipotiroid (lama dan tidak diobati)
|
GnRH independent (perifer)
Isoseksua
Perempuan Lelaki
-Tumor gonad
- Hiperplasia adrenal kongenital
-Kista ovarium autonom - Tumor
adrenokortikal
-Tumor ovarium -
Tumor sel Leydig
-Granulosa-theca cell
tumor
-Familial male pracocious puberty/
-Teratoma,
chorioepithelioma
testotoksikosis
-Sex-cord tumour -Pseudohypoparathyroidism
-Feminizing adrenocortical
tumor -
HCG-secreting tumor
-Estrogen eksogen
-SSP
-Mc-Cune Albright - Hepatoblastoma
-Mediastinal tumor pada Sind
Klinifelter
-Teratoma
-Defek reseptor glukokortikoid
-Androgen eksogen
|
Heteroseksual
Perempuan
Lelaki
- Hiperplasia adrenal
kongenital - Feminizing
adrenocortical tumor
- Tumor adrenal
-SCTAT Assocciated with Peutz-
-Tumor ovarium
Jeghers syndrome
- Defek reseptor
glukokortikoid -Estrogen eksogen
- Androgen eksogen
|
Pubertas prekoks inkomplet
-
Telarche prematur
-
Adrenarche prematur
-
Menarche prematur
|
Manifestasi Klinis
Anamnesis
· Tanda-tanda seks sekunder/pubertas
- Varian atau bukan
- Awitan (misal CAH timbul pada usia 3-5 tahun)
- Progresifitas gejala dan tanda (nasal pada tumor adrenal)
- Percepatan tumbuh (Tall child)
· Gejala lain
- Gejala neurologis
- Tekanan intrakranial meninggi ataupun defisit nervi kranial (mis Tumor SSP)
- Gejala khas tumor (hamartoma-gelatic laughter)
- Riwayat keluarga (testosikosis- hanya pada lelaki, CAH)
- Pemakaian obat-obatan (hormone, non hormone)
- Riwayat penyakit dahulu terutama pada penyakit-penyakit SSP:ensefalitis, meningitis
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum
- Antropometri (tall stature)
- Status gizi (obesitas) dan keadaan umum lainnya (retardasi mental, tekanan darah)
- Status pubertas (volume testes-pada GIPP tetap kecil;isoseksual atau heteroseksual)
- Tanda-tanda ekses hormonal (akne,hirsustisme,moon face)
- Status neurologis
Pemeriksaan
penunjang
- Untuk menentukan klasifikasi pubertas prekoks berdasarkan pemeriksaan serum LH, FSH dan steroid seks (estrogen-perempuan, testosteron-lelaki). Khusus pada anak lelaki kadar B-HCG serum (germinoma) turut diperiksa.
- Usia tulang dan USG pelvis (pada anak perempuan saja) diperlukan untuk menguatkan diagnosis dan pemantauan pengobatan selanjutnya
- Atas indikasi
- Uji GnRH, 17-OH progesterone
- Pencitraan lain CT/MRI kepala, adrenal, bone survey (McCune Albright)
Tabel 2. Gambaran hormonal pubertas prekoks
Klasifikasi
|
LH
|
FSH
|
Steroid seks
|
Pubertas prekoks sentral
|
↑
|
↑
|
↑
|
Pubertas prekoks perifer
|
↓
|
↓
|
↑
|
Varian pubertas
|
N
|
N
|
N
|
PENATALAKSANAAN
Terapi
Non-Farmakologi
Tujuan tatalaksana dan pengobatan GDPP:
- Deteksi dan pengobatan lesi intrakranial
- Menahan maturasi seksual prematur sampai usia awitan pubertas normal
- Rergresi tanda seks sekunder yang telah muncul
- Mencapai tinggi matur normal, menekan laju pematangan tulang yang cepat
- Mencegah gangguan emosi dan kecacatan dan mengurangi kecemasan oranng tua, meningkatkan pemahaman dengan konseling, pendidikan seks dini
- Mengurangi risiko kekerasan seksual dan hubungan seksual dini
- Mencegah kehamilan pada anak perempuan
- Menjaga kesuburan di kemudian hari
- Mengurangi peningkatan risiko kanker payudara akibat menarche dini
Terapi Farmakologi
- Sesuai etiologi
- GDPP idiopatik:GnRH analog
- GIPP: medroksi-progesteron, ketokonazole dll
- Tipe varian:observasi
Prognosis
·
Sesuai
etiologi
·
GDPP
idiopatik: dengan GNRH agonis
-
Tinggi badan akhir sesuai potensi genetik
-
Fertilitas tidak terganggu
-
Gangguan psikososial minimal, tanda-tanda seks sekunder regresi
·
GIPP
: terapi medis
-
Potensi tinggi genetik ↓
No comments:
Post a Comment