Sunday, June 14, 2015

RENJATAN KARDIOGENIK



RENJATAN KARDIOGENIK

DEFINISI
Gagalnya fungsi seluler atas dasar tidak mampunya perfusi jantung ke jaringan vital

ANAMNESIS
  • Pucat , lemas
  • Akral dingin, lembab dan biru

PEMERIKSAAN FISIK
  • Tekanan darah rendah, < 5 persentil standar tekanan darah atau penurunan sebanyak 30% dari sebelumnya
  • Takikardi
  • Ujung ekstremitas lembab , dingin dan sianotik
  • Oligouria (< 0,5 ml/kgBB/jam)
  • Penurunan kesadaran

PEMERIKSAAN PENUNJANG
  • Hb , Ht untuk melihat hemodilusi dan hemokonsentrasi
  • Urin : volume, berat jenis
  • Pengukuran keseimbangan asam basa
  • Kadar elektrolit
  • EKG : takikardi, aritmia, iskemia, perubahan segmen ST-T

DIAGNOSIS
  • Renjatan kardiogenik harus dibedakan dari renjatan lainnya

PENATALAKSANAAN
Umum : Oksigen
              Tidur telentanag dengan tungkai lebih tinggi

Khusus : cairan intra vena dengan kecepatan tetesan minimal
               Pengukuran  vena sentralis
               Obat-obatan : inotropik : dopamine, epinefrin
               Atasi asidosis metobolik, elektrolik

PROSEDUR DIAGNOSTIK

ANAMNESIS
  1. Manifestasi gejala gangguan perfusi jaringan ( pucat  lemas, keringat dingin, sianosis oliguria )
  2. Riwayat penyakit jantung sebelumnya ( kelainan jantung bawaan, penyakit jantung rematik, kardiomiopati, hemoperikardium, efusi perikard, pasca operasi jantung )
  3. riwayat penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi  kardiovaskuler ( tension pnemotorak, pnemomediastinum, hipoglikemia, uremia, infeksi difteri, infeksi virus )


 PEMERIKSAAN FISIS
  1. Manifestasi tanda gangguan perfusi jaringan ( penuran kesadaran , akral dingin, nadi cepat dan lemah, tekanan sistolik lemah kurang dari 5 persentil atau penuranan 30% dari sebelumnya, tekanan nadi kecil )
  2. kelainan jantung bawaan, penyakit jantung reumatik, pankarditis, miokarditis, efusi perikard, endokarditis bakterialis, infark miokard )
  3. Penyakit sistemik sebagai penyebab renjatan kardiogenik (tanda-tanda infeksi dll)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENUNJANG
  1. Laboratorium darah rutin ( Hb, Ht ) dan urin ( jumlah < 0,5 ml/ kg/ jam, berat jenis )
  2. Laboratorium darah khusus  ( analisa gas darah, elektrolik, gula darah, ureum )
  3. Elektrokardiografi  ( disritmia, perubahan ST-T, hipertropi )
  4. Foto thorak ( kardiomegali, edem paru )

PROSEDUR PENGOBATAN
Umum  : - Oksigen dengan ventilasi yang adekuat ( intubasi endotrakeal dan ventilasi mekanik dengan pelemas otot )                                     
 - Tidur terlentang dengan posisi tungkai lebih tinggi
                                                
Khusus : - Cairan intra vena dengan tetesan minimal sebanyak 10 ml/kg dengan perhatian ada tidaknya kongesti  paru
- Pengukuran vena sentralis ( CVP ) dan tekanan wedge arterial pulmonalis monitor EKG
- Penggunaan obat intropik ( dopamin, dobutamin, isoproterenol dan    epinefrin)
- Penggunaan alat intra aortic ballon pulsation dan extracorporal membrane oxygenation.

No comments:

Post a Comment