SINDROM
STEVENS-JOHNSON
(ERITEMA
MULTIFORME MAYOR)
Batasan
Bentuk
eritema multiforme yang sangat berat, tersebar luas pada kulit, selaput lendir
orifisium (mulut, lubang hidung, anus) dan mata, disertai dengan demam tinggi
dan gejala konstitusional
Etiologi
- Hipersensitivitas terhadap infeksi
- Virus : herpes simpleks, campak, influenza, limfogranuloma venereum, hepatitis B, Vaccinia, Adenovirus, Milker’s nodules, Psittacosis, Enterovirus, Mumps, varisela/herpes zoster, Epstein-Barr
- Bakteri : Streptokokus kelompok A, Pseudomonas, Francisella tularensis, infeksi gigi, Pnemokokus, Yersinia, demam tifoid, Proteus, Vibrio parahemolyticus, Angina Vincent, Legionaire
- Mikobakterium : TBC, Bacille CalmetteGuerin
- Spirochaeta syphilis
- Mycoplasma pneumonia
- Protozoa : Trichomonas
- Jamur : Histoplasmosis, Dermatofita, Coccidiomycosis
o
Imunisasi/hiposensitisasi
§ serum kuda, vaksin difteria, pertusis,
polio, tifoid, campak
§ Hiposensitisasi serbuk sari, racun ivy
§ Sensitivitas terhadap
·
Makanan
: margarin (emulsifying agent)
·
Obat-obatan/kimia
: reaksi 1 – 3 minggu setelah terpapar (penting pada anak)
·
Lokal
: Sulfonamid, 9-Bromofluoren, antikolinergik tetes mata
·
Sistemik
: Sulfonamid, Difenilhidantoin, Klorpropamid, Fenolftalen, Asetosal, Estrogen,
Etanol, Tiourasil, Trimetadion, Tiasetazon, Glutetimid, Isoniazid, Rifampisin,
Zomepirak, Klindamisin, Tiabendazol, Etosuksimid, Fenoprofen, Sulindak, Dapson,
Kaptopril, Etoposid, Penisilin, Fenilbutazon, Fenobarbital, Tetrasiklin, Alkylating agent, Arsen, Karbamazepin,
Kodein, Kloramfenikol, Meprobamat, Kinin, Furosemid, Glukokortikoid, Simetidin,
Metotreksat, Ibuprofen, Benoksaprofen, Minoksidil, Metakualon, Glukagon,
Fenitoin
·
Neoplasma
(penting pada dewasa) : leukemia, limfoma, tumor pelvis, leiomioma
·
Penyakit
jaringan ikat : Lupus eritematosus
·
Rangsang
fisis : sinar matahari, sinar-X terhadap tumor
·
Penyakit/kondisi
lain : Inflammatory Bowel Disease,
sarkoidosis, kehamilan, haid
Patofisiologi
Belum
jelas, kemungkinan kombinasi reaksi hipersensitivitas tipe III dan IV
Kriteria Diagnosis
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
·
Riwayat
penggunaan obat atau infeksi sebelumnya
·
Trias
kelainan
o
Kulit
: eritema, vesikel, bula, atau purpura, vesikel dan bula dapat pecah
menimbulkan erosi yang luas, penyebarannya simetris lokal sampai general
o
Selaput
lendir : vesikel dan bula yang dapat pecah menimbulkan erosi,ekskoriasi, krusta
merah kehitaman dan pseudomembran pada mulut/bibir (paling sering), lubang
genital, hidung, atau anus. Juga dapat terjadi pada faring, saluran nafas
bagian atas, dan esofagus
o
Mata
: konjungtivitis kataralis atau purulenta, perdarahan, simblefaron, ulkus
kornea, iritis, iridosiklitis, atau uveitis. Pada kornea dapat terbentuk
vesikel, erosi, ulkus, perforasi, kekeruhan, dan berakhir dengan kebutaan
Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada yang spesifik
o
Purpura
: Hb, leukosit, trombosit, waktu perdarahan dan pembekuan, tes tourniquet
o
Leukositosis
: kemungkinan infeksi, periksa hitung jenis dan morfologi darah tepi, dapat
dilakukan kultur darah
o
Eosinofilia
: kemungkinan karena atopi
o
Biopsi
: histopatologi, imunofluoresensi
o
Elektrolit
o
Kultur
: erosi cairan kult, mulut, darah, dan sputum
o
Polymerase Chain Reaction (PCR) : deteksi virus pada lesi kulit, bila
dicurigai penyebabnya Herpes simpleks
Diagnosis Banding
- Nekrolisis epidermal toksik (NET)
- Erupsi bulosa oleh obat
- Pemfigoid
Penyulit
o
Sepsis
o
Bronkopneumonia
(tersering), sindrom distres pernafasan
o
Gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
o
Perdarahan
o
Kebutaan
o
Syok
o
Drug induced DM (efek simpang kortikosteroid)
o
Striktura esofagus
o
Striktura/fusi
vagina, anus, uretra
PENATALAKSANAAN
Terapi Non Farmakologi
1. Dirawat di PICU
2. Hentikan faktor penyebab
Terapi
Farmakologi
- Topikal
- Kulit : kompres NaCl 0,9%/larutan burowi
- Mulut : gliserin, kumur-kumur dengan klorheksadin, anestesia topikal : difenhidramin, diklonin, lidokain
- Kortikosteroid
- Pada keadaan sopor/koma atau tak dapat menelan : triamsinolon asetonid 1 mg/kgBB/hari i.m. atau deksametason 5 mg/kali i.v. sehari 4 – 6 kali
- Bila keadaan membaik (dapat menelan) : prednison 1,5 – 2 mg/kgBB/hari p.o. dalam 4 dosis
- Penyembuhan klinis tercapai, kortikosteroid diturunkan perlahan
- Infus/transfusi
- Bila terdapat vesikel dan bula yang luas, berikan infus Darrow glukosa, bergantian dengan Dekstrosa 5%
- Bila terdapat purpura, bila perlu transfusi darah
- Antibiotik sistemik
- Indikasi : infeksi traktus urinarius dan kulit, curiga bakteremia : gentamisin 5 mg/kgBB/hari i.v. dalam 2 dosis. Bila resisten terhadap gentamisisn : netilmisin sulfat 6 mg/kgBB/hari i.v. dalam 2 dosis
- Diet
- Rendah garam dan tinggi protein karena pada pemberian kortikosteroid terjadi retensi Na dan kehilangan protein
Pencegahan
Hindarkan faktor
penyebab/pencetus
Infeksi (terutama herpes
simpleks), penggunaan asiklovir profilaksis dapat dibenarkan)
Obat
Prognosis
Tindakan tepat dan cepat,
prognosis baik
Bila penyebab utama
infeksi, kematian 5 – 15 %
Rekurensi 22 – 37 %
No comments:
Post a Comment