Sunday, June 14, 2015

TEKANAN INTRAKRANIAL



TEKANAN INTRAKRANIAL MENINGGI

DEFINISI  
Tekanan intrakranial 20-40 mmHg dianggap tekanan intrakranial yang tinggi dan bila mencapai  40 mmHg atau lebih disebut sebagai hipertensi intrakranial yang berat.

ETIOLOGI 
  1. Sakit kepala (bertambah pada waktu bangun pagi, semakin hebat ketika batuk, bersin, mengedan, atau perubahan posisi kepala tiba-tiba). Anak kecil hanya menunjukan iritabilitas dan anoreksia saja.
  2. Muntah (tanpa rasa mual, menyemprot, timbul pada waktu bangun pagi )
  3. Perubahan kebiasaan, kepribadian (irritablitas, apatis, depresi, letargi, lesu, mengantuk yang berlebihan, penurunan nilai pelajaran, pelupa)
  4. Penurunan kesadaran.

PEMERIKSAAN   FISIK
  1. Pembesaran kepala berlebihan pada bayi dan anak sampai umur 3 tahun (lingkaran kepala lebih dari pada normal pada bayi dan anak dibawah 3 tahun)
  2. Ubun-ubun besar membonjol
  3. Diplopia
  4. Udem papil
  5. Kesadaran menurun  
  6. Dilatasi pupil unilateral
  7. Peninggian tekanan darah
  8. Bradikardi dan pernafasan ireguler
  9. Perubahan tekanan intrakranial

PEMERIKSAAN  LABORATORIUM 
Pengkuran  tekanan  intracranial, foto  kepala, USG , CT   scan  dan   pemeriksaan   untuk   mencari   etiologi.

PENATALAKSANAAN

Terapi Farmakologi

1.  Mengurangi volume komponen-komponen otak intrakranial 
  1. Pengurangan volume LCS
ª      Deksametason 0,1 - 0,2  mg/kgBB
ª      Asetazolamid 100 mg/kgBB
  1. Pengurangan volume jaringan otak
ª      Mengurangi pemberian cairan sebanyak 50-60% kebutuhan cairan harian.
ª      Osmoterapi Manitol diberikan dalam larutan 20% dengan dosis 0,25 - 1 gr/kgBB melalui intravena selama 10 - 30 menit tiap 4 - 6 jam.
ª      Gliserol dengan kadar 10 gram/dl dapat diberikan dalam dosis 1 gram/kgBB iv selama 30 menit dan dapat diulang tiap 2 jam
ª      Diuretik : furosemid 1 mg/kgBB iv
ª      Dexametason  0,1 – 0,2 mg/kgBB tiap 6 jam
  1. Pengurangan volume darah intrakranial  
ª      Pengurangan  volume  darah  intrakranial 
ª      Tekanan darah dipertahankan rata-rata 60-90 mmHg (dengan hiperventilasi)

2.  Mempertahankan fungsi metabolik otak
  1. Pasang ETT hiperventilasi (PCO2)
  2. Pemberian glukosa untuk mempertahankan kadar glukosa darah normal.
  3. Surface cooling, antipretik dan vasodilatasi perifer.
  4. Barbiturat: mengurangi aliran darah  ke otak, mengurangi pembentukan udem, menurunkan metabolisme otak. Fenobarbital diberikan bolus dengan dosis 10mg/kgBB sampai terlihat gelombang supresi kadar EEG, dosis selanjutnya 3mg/kgBB perjam.

3.  Menghindari peninggian tekanan intraraknial  
  1. Penderita dipertahankan setengah duduk dengan mengangkat kepala setinggi 20-30 derajat dalam posisi netral.
  2. Dapat diberikan pankuronium (Pavulon 0,04mg/kgBB iv untuk melemaskan otot dan memungkinkan venous pulling perifer.

No comments:

Post a Comment