TUBERKULOSIS
(TB)
BATASAN
Penyakit
infeksi sistemik kronik yang disebabkan M.Tuberculosis
KLASIFIKASI
Menurut
The American Thoracic Society Tahun 1981 dengan modifikasi
0 : Tidak menderita penyakit TB, tidak pernah
terinfeksi dan tidak pernah terpajan TB
I : Tidak menderita penyakit TB, tidak pernah
terinfeksi, tapi terancam kena infeksi karena terpajan TB
II : Terinfeksi TB/Tes tuberkulin (+), tetapi
tidak menderita TB/gejala TB (-), radiologi tidak mendukung dan bakteriologik
(-)
III : Sedang menderita TB
TB paru
TB di luar paru
Meningtis TB
TB kelenjar
Pleuritis TB
Perikarditis TB
TB abdomen
TB tulang
TB ginjal
TB saluran kelamin
TB kulit
IV : Pernah TB, tapi saat ini tidak ada penyakit aktif
V : Dicurigai TB
ETIOLOGI
Mycobacterium tuberculosis tipe humaenus
Jarang oleh tipe bovinus atau
africanus
PATOFISIOLOGI
Penularan
umumnya melalui inhalasi à lesi
primer 96% di paru, meskipun dapat juga ditempat lain. Pada anak yang belum
pernah terinfeksi à lesi
primer yang ditandai oleh penimbunan sel PMN dan proliferasi sel epiteloid yang
bertentuk khas (tuberkel). Kemudian akan tampak sel raksasa. Langhans dan
seluruh daerah tersebut dikelilingi limfosit.
Saat onset infeksi, basil TB dibawa makrofag dari fokus primer
ke kelenjar limfe regional (biasanya hilus/paratrakea). Fokus di parenkim dan
pembesaran kelenjar limfe regional disebut kompleks primer. Selama 2 – 10
minggu fokus primer tumbuh membesar, pada saat yang sama terjadi
hipersensitivitas. Sebelum terjadi
kekebalan/hipersensivitas, basil dari lesi primer dapat masuk ke aliran
darah dan tersangkut serta membiak di berbagai organ ; bakteremia ini hanya
berlangsung sebentar (transiet bacilemi karena
akan menghilang kembali pada saat kekebalan spesifik/hipersensivitas
timbul. Bila telah terjadi hipersensivitas, reaksi perifokal lebih menonjol dan
kelenjar limfe regional membesar. Fokus primer dapat mengalami perkijuan (caseosa). Material perkijuan akan memadat dan mengalami klasifikasi. Lesi
dapat hilang tanpa meninggalkan bekas. Fokus primer biasanya tunggal, tetapi
dapat juga dua atau lebih. Meskipun umumnya TB paru primer cenderung sembuh,
tetapi dapat juga mengalami progresivitas. Lesi tumbuh membesar, timbul
pneumonitis di jaringan sekitarnya dan penebalan pleura. Kemudian bagian tengah
perkijuan akan mencair dan isinya akan masuk ke dalam bronkus à rongga (kavitas) dan daerah peradangan baru. Pada
tahap perkijuan dapat terjadi penyebaran kuman secara hematogen à TB miller. Bakteremia
ini dapat terjadi karena basil secara langsung masuk ke pembuluh darah atau
melalui kelenjar limfe regional dan duktus torasikus. Pembesaran kelenjar pilus
dapat mengakibatkan penyumbatan saluran nafas à atelektasis
KRITERIA
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Kontak dengan sputum BTA (+)
Reaksi
kemerahan dalam 3 – 7 hari setelah penyuntikan BCG
Gejala umum TB
Berat badan ¯ tanpa sebab jelas, atau tidak dalam 1-3 bl
dengan penanganan gizi yang baik
Anoreksi
Demam hilang timbul tanpa sebab jelas
Keringat malam
Pembesaran kelenjar limfe superfisialis
yang tidak nyeri
Batuk lama (>30 hari)
2. Fisis
(tergantung organ yang terkena)
3.
Laboratorium
Aspirasi jarum
4.
Tes tuberkulin
5.
Radiologi
No comments:
Post a Comment