Sunday, June 14, 2015

URTIKARIA



URTIKARIA

Batasan
            Urtikaria adalah erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan menimbul (bentol), berwarna merah, memutih bila ditekan, dan disertai rasa gatal. Urtikaria dapat berlangsung secara akut, kronik, atau berulang. Urtikaria kronik atau berulang dapat berlangsung > 6 minggu.

Manifestasi Klinis
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
  • Riwayat gatal
  • Riwayat atopi dalam keluarga
  • Pada anak < 3 tahun, makanan susu sapi, soya, telur, sedangkan anak lebih besar, faktor seafood dan kacang lebih berpengaruh
  • Sengatan atau gigitan serangga sering sebagai penyebab
  • Faktor lingkungan seperti debu rumah, tungau debu rumah, binatang peliharaan, tanaman, karpet, sengatan binatang serta factor zat makanan termasuk zat warna, zat pengawet, dan sebagainya
  • Lesi khas yaitu bentol berwarna merah, berbatas tegas, gatal, memutih bila ditekan
Pemeriksaan Penunjang
  • Diperlukan pada urtikaria kronik atau berulang, tidak diperlukan pada urtikaria akut
  • Urinalisis untuk mencari fokal infeksi di saluran kemih, feses rutin untuk mencari adanya parasit cacing
  • Pemeriksaan darah tepi : LED dapat meningkat bila ada fokal infeksi kronik atau kelainan sistemik, hitung jenis : eosinofilia
  • Pemeriksaan kadar IgE total
  • Pemeriksaan hitung eosinofil total
  • Pemeriksaan uji kulit allergen, dermografisme, uji temple es, atau IgE spesifik
  • Kadar komplemen untuk mencari kelainan sistemik yang mendasari urtikaria

PENATALAKSANAAN

Terapi Non-Farmakologi
  • Menghindari pencetus

Terapi Non-Farmakologi

1.      Pada urtikaria generalisata mula-mula diberikan injeksi larutan adrenalin 1/1000 dengan dosis 0,01 ml/kg intramuscular (maksimum 0,3 ml), dilanjutkan dengan antihistamin penghambat H1, seperti CTM 0,25 mg/kg/hari dibagi 3 dosis yang dikombinasi dengan HCl efedrin 1 mg/tahun/kali sehari 3 kali. Bila belum memadai ditambahkan klortikosteroid, misalnya prednisone 1 mg/kg/hari dibagi 3 dosis.
2.      Untuk urtikaria yang sering kambuh terutama pada anak sekolah, untuk menghindari efek samping obat mengantuk, dapat diberikan antihistamin penghambat H1 generasi baru, misalnya setirizin 0,25 mg/kg/hari sekali sehari

No comments:

Post a Comment