Uji
Aktivitas Astringensia secara Klinik
Sensasi
sepat dan baal yang dirasakan pada mulut setelah berkumur-kumur dengan larutan
uji dibandingkan terhadap larutan tanin 1% b/v merupakan kekuatan efek
astringensia dari zat uji.
Bahan dan
Alat
Bahan :
Larutan tanin 1% b/v, air suling dan larutan uji
Alat : Labu
ukur 100 ml, gelas piala, gelas ukur, batang pengaduk dan tissue
Prosedur
Percobaan
1. Larutan tanin disediakan dengan konsentrasi 1% b/v,
sedangkan larutan uji disediaakan dengan berbagai konsentrasi.
2. Mulut
dibersihkan dari zat lain, kemudian berkumur-kumur dengan air suling.
3. Dilakukan kumur-kumur dengan larutan tanin 1% b/v,
kepada sukarelawan lainnya diberikan untuk dikumur larutan uji yang
konsentrasinya telah tertentu.
Larutan tanin maupun larutan uji diberikan dalam jumlah yang sama dengan
waktu berkumur yang sama pula.
Sensasi yang dirasakan setelah berkumur dengan larutan uji dicatat dan
dibandingkan dengan larutan tanin 1% b/v menggunakan nilai skor kualitatif yang
menunjukkan derajat kesepatan yang dirasakan.
0 = tidak sepat
1 = sedikit sepat
2 = sepat
4 = sangat sepat / pati rasa
Derajat kesepatan larutan uji terhadap larutan tanin dapat dinyatakan
sebagai Indek Kesepatan (IK) :
IK
= % N0(IU) + % N1(IU) + % N2(IU) + % N3(IU) + ………….+ % Nn(IU)
% N0(IT) + % N1(IT)
+ % N2(IT) + % N3(IT) + ………….+ % Nn(IT)
IK = Indek Kesepatan, menyatakan daya
astringen senyawa uji
N (IU) = % orang yang memberikan nilai derajat
kesepatan tertentu terhadap dua kelompok sukarelawan setelah berkumur dengan
larutan uji
N (IT) = % orang
yang memberikan nilai derajat kesepatan tertentu terhadap dua kelompok
sukarelawan setelah berkumur dengan larutan tanin 1% b/v
No comments:
Post a Comment