TEKNIK EVALUASI AKTIVITAS SARAF
Aktivitas saraf dapat dilakukan dengan melihat atau merekam sinyal yang dihantarkan oleh saraf tersebut ke dalam transduser yang dapat diterjemahkan dalam satuan mV/detik, dengan menggunakan soft ware LabIEW sistem. Banyak aktivitas saraf bisa diamati. Sebagai protokol akan dijelaskan penentuan aktivitas saraf simpatik ginjal pada tikus.
Hewan Percobaan
Untuk
penetuan aktivitas saraf dapat digunakan hewan percobaan tikus atau kucing.
Bahan
Natrium klorida (AnalaR, BDH Lab., UK)
Heparin (Leo Pharmaceutical)
Fluothane (Zeneca, UK)
Urethane (Sigma Chemical & Co. USA)
Borax (Sigma Chemical & USA)
a-Chloralose (Sigma chemical & Co. USA)
Wacker RTV-2E 604 A (Wacker-Chemie GmbH Muncen).
Wacker RTV-E
604 B (Wacker-Chemie GmbH Muncen)
Alat-alat
Perfusor secura, FT 50 ml (B.Braun, Germany)
Small animal ventilator (Harvard)
Lampu focus (SCHOTT KL 1500 electronic)
Stemi
SV 6 Microscope (ZEISS,
Germany)
Grass tranducer (Gold P23 ID Statham, USA)
CEC
instrumentation (Birmingham, UK)
Amplifier
instrumentation (Birmingham, UK)
Software
LabVIEW (A/D
National Instruments, USA).
Desktop komputer (Apple Macintosh)
Triple beam balance (700 “OHAUS SCALE
CORPORATION”)
“Stat
Fax TM (Awareness
Tech., Inc.)
Weitlaner BV 76 (Esqulap)
Penyediaan
Larutan Pembius Kloralose-Uretan
Campuran kloralos (120 mg), boraks (120 mg) dan natrium
klorida (90 mg) dilarutkan dalam 3 ml air suling panas suhu 70O C
(larutan 1.). Uretan (1800 mg) dilarutkan pula di dalam 5 ml air suling panas
suhu 70O C (larutan 2.). Kedua larutan ini dicampurkan dan diaduk
hingga larut dengan sempurna. Kemudian ditambahkan Air suling panas sehingga
volume menjadi 10 ml, dan dibiarkan sehingga larutan ini mencapai suhu kamar
(Zhang & Johns, 1997).
Pengukuran Aktivitas Saraf Simpatik Ginjal
Saraf simpatik yang diukur
aktivitasnya ialah saraf simpatik ginjal kiri. Sinyal simpatik yang keluar dari
saraf ginjal kiri setelah dibesarkan dengan amplifier akan terakam secara
automatik (mV/s.) melalui komputer Apple Macintosh menggunakan software
LabVIEW. Data diberikan dalam bentuk purata.
Tatacara pembedahan hewan
Pada hari percobaan tikus dimasukkan ke dalam
kontainer plastik dan dibius menggunakan campuran “fluotane” dan oksigen
dengan kecepatan aliran masing-masingnya 5 L/minit dan 4 L/minit selama 2
minit. Tikus yang telah terbius sempurna dipindahkan ke meja pembedahan,
dilanjutkan pembiusan dengan kecepatan aliran pembius yang sesuai. Bulu tikus
bahagian leher, bahagian lipat paha kanan atas dan bahagian kiri punggung
dicukur dan dibersihkan menggunakan mesin cukur listrik. Tikus ditelentangkan
di atas papan bedah dan keempat kakinya diikatkan ke papan bedah untuk
membatasi pergerakannya. Untuk memberi pernafasan spontan pada tikus dilakukan
tracheotomi dengan cara berikut: Sedikit kulit dibahagian leher dibuang dan
otot di atas trakea dipisahkan sehingga jelas kelihatan 2 sm trakea. Trakea
dipotong setengahnya dan kanula berukuran garis tengah bagian dalam 1.77 mm dan garis tengah bagian luar 2.80 mm
(PE 260) dimasukkan ke dalamnya, dan diikat dengan benang supaya tidak mudah
lepas.
Vena femoral kanan dikanulasi dengan cara sebagai
berikut: Sedikit kulit bahagian lipat paha kanan tikus dibuang, kemudian vena femoral 1.5 sm dibersihkan secara
hati-hati dan dipisahkan dari tisu-tisu penghubung. Bahagian distal vena
femoral diikat dengan seutas benang dan bahagian proksimal jepit dengan forsep
agar darah tertahan mengalir. Sebahagian vena dipotong, kemudian kanula
berukuran garis tengah dalam 0.58 mm dan garis tengah luar 0.95 mm (PE 50) yang
berisi larutan salin dimasukkan ke dalam vena dan diikat dengan seutas benang.
Infusi salin (NaCL 0.9%) diberikan melalui vena, untuk mempertahankan pembiusan
dilanjutkan dengan pemberian campuran kloralos/ uretan (12 mg dan 180 mg/ml),
0.1 ml setiap 5 min (6-7 kali pemberian), kemudian dilanjutkan dengan 0.05 ml
setiap 30 minit sesuai dengan keperluan. Sewaktu percobaan berlangsung, tikus
diberikan infus salin melalui vena
femoral kanan dengan kecepatan aliran 3 ml/jam.
Arteri femoral yang berada sejajar dengan vena
femoral kanan dikanulasi dengan cara berikut: Arteri femoral dibersihkan secara
hati-hati dan dipisahkan dari tisu-tisu
penghubung, Bahagian distal arteri femoral diikat dengan seutas benang dan
bahagian proksimal pula diangkat dengan pinset agar darah tertahan mengalir. Dipotong
sebahagian arteri, kemudian kanula PE 50 berisi campuran larutan salin dan
heparin (60 U/ml) dimasukkan ke dalam arteri dan diikat dengan seutas benang.
Ujung kanula yang lain disambungkan langsung kepada transduser tekanan darah (“Grass”
transducer) untuk mengesan isyarat tekanan darah dan laju jantung. Transduser
tekanan dihubungkan kepada “CEC
instrumentation” dan amplifier, kemudian dihubungkan seterusnya kepada komputer
“Apple Macintosh” untuk merekamkan data secara otomatik menggunakan soft ware
LabVIEW.
Untuk pengeluaran
urin spontan pada tikus percobaan, pundi kencing (bladder) dikanulasikan dengan cara berikut: Sebahagian
pundi kencing dipotong untuk memasukkan kanula berukuran garis tengah dalam
0.86 mm dan garis tengah luar 1.52 mm, kemudian diikat dengan benang. Urin yang
dihasilkan ditampung dengan sebuah tabung.
Pembedahan
pada bahagian punggung (“retroperitoneal”) tikus dilakukan dengan cara berikut
: Bahagian epidermis belakang kiri tikus (yang sudah dibuang bulunya) digunting
sejajar tulang belakang sepanjang 6-7 sm. Kemudian dipisahkan bahagian otot belakang tikus dari tisu-tisu
penghubung secara hati-hati hingga ginjal, vena dan arteri ginjal terlihat
dengan jelas. Bahagian perut dipisahkan dari otot belakang tikus menggunakan
alat tisu spreader (Weitlaner BV 76). Saraf simpatik ginjal (dilihat dengan
bantuan mikroskop) dibersihkan dari tisu-tisu penghubung secara hati-hati,
kemudian dipisahkan. Saraf simpatik ginjal yang telah terpisah dikait dengan bantuan spatel gelas yang
tumpul, lalu diletakkan di atas elektroda perak, dan dilrekatkan dengan Wacker
Sil Gel 604 (Wacker-Chemie, Munich, Germany). Perekat Wacker Sil Gel 604 dibuat
segera dengan cara mencampurkan 9.9 ml Wacker RTV-2E 604 A dengan 0.1 ml Wacker
RTV-E 604 B dalam tiub, dipanaskan dengan suhu 600 C sambil diaduk
sampai jernih, kemudian dibiarkan sampai suhu badan untuk dapat digunakan.
Sinyal saraf
simpatik ginjal (RSNA) yang diterima oleh elektrod perak dihubungkan
kepada “CEC instrumentation” dan
amplifier, kemudian dihubungkan seterusnya kepada komputer “Apple Macintosh”
untuk merekamkan data secara automatik menggunakan perisian LabVIEW (A/D
National Instruments, Austin, Texas, USA).
Selesai
pembedahan, tikus diberi 2 ml larutan salin sebagai kelengkapan dan diikuti
oleh infus salin sepanjang percobaan dengan kecepatan aliran 3ml/jam. Tikus diistirahatkan selama 2 jam
untuk kestabilan dan menghilangkan rasa tekanan (stress) pada tikus percobaan
akibat dari proses pembedahan (Zhang & Johns, 1996).
Cara Pencatatan Data Percobaan
Data tekanan
darah, kadar jantung dan aktivitas saraf simpatik ginjal untuk setiap tikus
dicatat dengan menekan tombol “Clearance” pada layar monitor komputer dalam
setiap percobaan. Semua data adalah dalam purata dari SBP dan DBP (mmHg), HR
(Hz) dan RSNA (mV/s) dalam waktu 3.5 minit akan dirakam secara otomatik dalam
bentuk tabel di dalam komputer.
Pengaruh
suara latar (background noise level) dari RSNA untuk setiap tikus perlu
dirakamkan 30 minit setelah tikus
dimatikan. Garis dasar RSNA untuk setiap
tikus percobaan adalah nilai RSNA yang dicatat sewaktu percobaan berlangsung
dikurangi dengan nilai suara latar yang dircatat di akhir percobaan (Zhang
& Johns, 1996; 1997).
Analisa Data
Data untuk semua kelompok tikus
dinyatakan dalam min ± s.e.m. Data
percubaan dianalisis secara statistik dengan sistem Anova satu arah, Anova dua
arah dan dilanjutkan dengan Duncan’s post-hoc test dengan program SUPER ANOVA
(Abacus Inc., 1985). Nilai keberartian P<0.05 dianggap signifikan
No comments:
Post a Comment