Berdasarkan
efek terapinya :
Analgetik
(menghilangkan rasa nyeri/sakit), dengan cara menghilangkan atau menghambat
penglepasan mediator nyeri (prostaglandin) dalam tubuh, atau penekanan terhadap
pusat nyeri secara sentral. Antipiretik (menurunkan suhu tubuh) dengan
mempengaruhi/menekan pusat panas (thermoreseptor).
Mis.
a. narkotik (codein, petidin, fentanil,
morfin, dsb)
b. non narkotik (Parasetamol, Ponstan, antalgin,
asetosal dsb)
Antialergi
(menekan/mengurangkan pelepasan mediator histamin (H1/H2) dalam tubuh.
Mis.
CTM, deksametason, difenhidramin, dsb
Antiinflamasi
(mengurankan/ menghilangkan pembengkakan/peradangan)
Mis.
hidrokortison, prednisolon
Antiepilepsi
(mengembalikan keseimbangan neurotransmiter Dopamin dalam tubuh)
Mis.
Diazepam, karbamazepam, fenobarbital, fenitoin, etosuksimid, dsb)
Antibakteri
(Membunuh bakteri = bakterisid, menghambat pertumbuhan mikroba =
bakteriostatik) dengan cara mempengaruhi sitesa dinding sel atau sintesa
protein mikroba.
Mis.
(Penisilin dan dervat, kloramfenikol, tertrasiklin, rifampisin, dsb.
Antiparasit
(membunuh dan atau menghalangi pertumbuhan parasit dalam tubuh spt, cacing,
protozoa, malaria dsb)
Mis.
Mebendazol, pirantel, prazikuantel
(antelmintik)
Metronidazol (antiamuba/antiprotozoa)
Kuinin, klorokuin, primakuin, dsb.
(antimalaria)
Antineoplastik
(menghalangi dan atau menahan pertumbuhan sel yang tidak berjalan normal)
Mis.
bleomisin, daktinomisin, dakarbazin, fluourasil dsb.
Antiparkinson
(terganggunya sistem kolinergik dan dopaminergik dalam tubuh, shg timbul
sindrome : tremor, regiditas dan hipokenisia yang disertai kelainan postur
tubuh dan gaya berjalan dari penderita)
Mis.
Atropin, triheksifenidin, antiparkinson
DOEN
Psikofarmaka
(Obat yang mempunyai efek mempengaruhi efek psikis penderita seperti :
antiansietas, antidepresi, antipsikosis dll)
Mis. diazepam (antiansietas)
Flufenazin, haloperidol, klorpromazin,
perfenazin, dsb. (antipsikosis)
Amitriptilin (antidepresi)
Obat
kardiovaskuler (Obat yang mempunyai efek terhadap peredaran darah seperti :
antihipertensi, antiaritmia, antiangina dan vasodilator, hipolipidemia,
koagulan dan antikoagulan dsb)
Mis. Atenolol, klonidin, metildopa, kaptopril,
dsb. (antihipertensi)
Antiaritmia : Kuinidin, prokainamid,
fenitoinperavamil, diltiazem, dsb
Antiangina : diazepam, nitrogliserin,
isosorbid dinitrat, dsb
Hipolipidemia : asam nikotinat, gemfibrozil, resin
dsb.
Antikoagulan : natrium sitrat, asam oksalat dan
senyawa oksalat, dsb.
Saluran
cerna (obat yang mempunyai efek terhadap sistem saluran cerna seperti :
antasid, antiemetik, antihaemoroid, antispasmodik, anti diare dsb)
Antasid
: Antasid DOEN I dan II, milanta, simetidin, dsb.
Hormon
dan antagonisnya (Obat yang mempengaruhi hormon endogen tubuh dan antagonisnya,
seperti : estrogen, androgen, dsb
Estrogen
: etinilestradiol
Androgen
: testosteron enantat
Metabolism
(Obat yang memperbaiki kelainan sistem metabolisme makanan dalam tubuh seperti
: antidiabetes, antihiperlipidemia, antiurisemia dsb)
Antidiabetes
: Insulin, Diatab, metformin, glibenklamid, dsb
Antihiperlipidemik
: asam nikotinat, gemfibrozil, resin dsb.
Antiurisemia
: Alopurinol, sulfinpirazol, probenesid, dsb
Vitamin
dan mineral (Senyawa organik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil yang
berfungsi sebagai kofaktor berlangsungnya proses metabolisme dalam tubuh.
Mis.
Vitamin ADEK, B & C, Kalsium, Ferum
dsb
No comments:
Post a Comment