OBAT-OBAT ANTIINFEKSI
Infeksi dapat disebabkan oleh
jangkitan mikroba yang terjadi disaat kondisi seseorang tidak prima.
Obat yang digunakan untuk mengobati infeksi ini
dikenal dengan antimikroba atau antibiotika.
Antimikroba dibagi berdasarkan golongan mikroba
penyebabnya sbb:
Antibakteri penyebab infeksi adalah bakteri
Antjamur penyebab infeksi adalah jamur
Antiivirus
penyebab infeksi adalah virus
Antiantiparasit penyebab infeksi adalah parasit (protozoa,
malaria, cacing dsb)
Antibiotika
digolongkan atas sifatnya sbb:
Bakterisidal
: membunuh bakteri secara langsung
(sefalosporin dsb)
Bakteriostatik : menghambat pertumbuhan bakteri
(tetrasiklin, sulfonamida . dsb)
Mekanisme kerja Antibakterial :
1. menghambat sitesa dinding
sel bakteri
Penisilin Sefalosporin
Basitrasin Vankomisin
2. mengubah permiabelitas
kapiler
Amfoterisin B Nistatin
Polimiksin Kolistin
3. penghambatan sintesa protein
Aminoglikosida Tetrasiklin
Eritromisin Linkomisin
4. mengganggu metabolisme di
dalam sel bakteri
Sulfonamida Trimetoprim
Isoniazid (INH) Asam
nalidiksat
Rifampisin
Obat
antibakteri bekerjasama dengan daya pertahanan tubuh untuk menghentikan proses
infeksi.
Faktor-faktor
seperti umur, gizi, imunoglobulin, sel darah putih, fungsi organ dan sirkulasi
mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatasi infeksi.
Efek
Resistensi :
Bakteri
dapat menjadi sensitif atau resisten terhadap suatu antibakteri tertentu.
Bila
bakteri itu sensitif terhadap suatu obat, maka bakteri itu
akan dihambat atau dimusnahkan oleh obat antibakteri tsb.
Bila
baktetri itu resisten terhadap suatu obat antibakteri,
maka bakteri itu akan terus tumbuh walaupun telah diberikan pemberian obat
antibakterial.
Reaksi
merugikan yang sering timbul akibat pemakaian Antibakteri :
1. reaksi alergi atau
hipersensitifitas
2. reaksi superinfeksi (infeksi
sekunder)
3. toksisitas organ
Spektrum
antibiotik :
1. Antibiotik berspektrum
sempit (efektif untuk melawan satu jenis bakteri)
Mis. Penisilin dan eritromisin digunakan untuk
bakteri jenis Gram negatif
2. Antibiotik berspektrum luas
(dapat melawan berbagai jenis bakteri)
Mis. Tetrasiklin dan Sefalosporin bisa untuk Gram
positif dan Gram negatif
Kombinasi antibiotik bertujuan :
1. Mengurangi/memperlambat
timbulnya efek resistensi (mis. anti TBC)
2. Mengurangi efek toksik dan
ESO
3. Menanggulangi infeksi
campuran (kuman aerob dan kuman anaerob)
4. Mendapatkan efek sinergik
Efek
kombinasi antimikroba :
1. Efek aditif : pertambahan
efek hanya sedikit berbanding efek masing-masing
2. Efek sinergik : efeknya
lebih besar berbanding jumlah efek masing-masing
3. Efek antagonis : efeknya
justru berlawanan
Desinfektan
: zat yang membunuh mikroba dalam lingkungan benda mati
Antiseptik : Zat yang menghambat pertumbuhan atau
perkembangan mikroba (invitro-invivo) yang dipakaikan di permukaan jaringan
hidup.
No comments:
Post a Comment