Wednesday, July 29, 2015

TEB ANTIFERTILITAS UJI ANTI IMPLANTASI




A. Uji Antiimplantasi
Tikus betina dewasa yang mempunyai siklus estrus normal dan kawin pada fase proestrus bila diberikan obat antiimplantasi akan memperlihatkan jumlah kelahiran bayi tikus yang lebih sedikit dari jumlah implantasi.
Hewan yang dipakai adalah tikus betina dan jantan yang berumur 2-3 bulan atau lebih dan sehat.
Prosedur
Pertama-tama dilakukan pemeriksaan apusan vagina dengan metoda pipet dan mikroskopis dengan bantuan larutan biru metilen 1% dalam etanol. Pemeriksaan apusan vagina dilakukan selama 10 hari betrut-turut. Tikus terseleksi adalah yang sehat dan normal dan mempunyai siklus estrus yang teratur dan pendek (4-5 hari).
Pemeberian sediaan uji dilakukan pada fase diestrus dan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama selama 7 hari berturut-turut.
Pada fase proestrus  tikus betina dikawinkan dengan tikus jantan. Keesokan harinya dilakukan apusan vagina untuk melihat ada tidaknya sperma yang memberi pertanda telah terjadinya perkawinan yang dihitung sebagai hari pertama kehamilan.
Kemudian pemberian dilanjutkan setiap harinya sampai sepuluh hari kehamilan. Laparaktomi dilakukan pada hari kesepuluh kehamilan untuk melihat jumlah implantasi.
Laparaktomi dilakukan sebagai berikut :
Tikus pada kehamilan hari ke 10 dibius dengan eter atau dengan nembutal. Tikus yang telah terbius sempurna ditelentangkan di atas meja operasi dengan keempat kakinya diikat. Bulu-bulu pada bahagian abdomen bawah digunting dan dibersihkan dengan etanol 70% atau dengan antiseptik lainnya. Lakukan pambedahan sepanjang 2 cm pada jarak 1.5 – 2 cm dari lobang vagina ke arah perut. Keluarkan uterus kiri dan kanan dengan pertolongan pinset ujung tumpul, kemudian dicatat jumlah implantasi pada kedua bagian uterus kanan dan kiri. Selesai penghitungan segera dimasukkan dan disusun uterus ketempat semula, lalu dibasahi dengan beberapa tetes NaCl fisiologis dan segera dilakukan penjahitan bagian abdomen yang dibedah dengan benang catgut. Bekas jahitan diolesi dengan antiseptik (obat merah atau betadin, lalu ditaburi dengan antibiotika (Penisilin G). Kemudian tikus dihangatkan dengan lampu sorot sampai tikus kembali sadar. Pindahkan tikus yang telah sadar ke kandang dan dipelihara sampai anaknya lahir. Jumlah anak yang lahir dicatat dan dibandingkan dengan jumlah implantasi yang dicatat sebelumnya waktu pembedahan. Perkembangan anak selalu dimonitor sampai penyapihan dan sampai anak berumur satu bulan untuk melihat kalau-kalau ada kelainan atau cacat.

No comments:

Post a Comment