Wednesday, July 29, 2015

TEB ANTIHIPERTENSI



. TEKNIK EVALUASI AKTIVITAS ANTIHIPERTENSI

Teknik evaluasi aktivitas agen-agen antihipertensi dapat dilakuakan dengan pengukuran tekanan darah secara langsung maupun secara tidak langsung. Pengukuran tekanan darah secara langsung biasa dilakukan
Untuk penapisan terarah aktivitas farmakodinami antihipertensi dapat digunakan tikus yang sedianya hipertensif.Selain itu ,hipertensi dapat diinduksi pada hewan percobaan dengan berbagai cara  misalnya dengan pemberian diet Na Cl pada hewan tikus ,dimana setelah enam minggu rata-rata tekanan darahnya meningkat. Selain itu hipertensi renal dapat dapat juga diinduksi dengan cara  menjepit atau mengikat arteri renalis tikus. Hipertensi renal dapat juga terjadi apabila dilakukan penekanan pada ginjal dengan cara mengikatnya atau membungkusnya dengan selofan.
Teknik yang sering digunakan adalah pengukuran tekanan darah arteri tikus in situ. Pada umumnya hewan di anestesi dan dimasukkan sebuah kanula kedalam arteri karotid yang dihubungkan dengan alat manometer yang mencatat tekanan darahnya. Terhadap hewan teranestesi dapat dilakukan pengukuran berulang untuk memperoleh hasil yang memadai. Pengikuran tekanan darah dapat juga dilakukan secara tak invasif. untuk metoda ini diperlukan alat transducer dan pencatat tekanan.

Prinsip
Tekanan darah yang diukur dapat secara tidak langsung menggunakan alat tail curf maupun secara langsung dengan metoda oin-situ pada arteri karotid atau arteri femoral setelah pemberian sediaan uji.

Bahan dan Alat
Bahan : sediaan uji, larutan fisiologis, heparin, adrenalin.
Alat     :  sperangkat alat poligraf, jarum dan alat suntik, manometer, buldock clipt,  alat bedah tikus, kanula, lampu duduk, timbangan, dsb.


Hewan Percobaan
Tikus jantan dewasa dengan berat badan 250 - 300 g. Hewan dipelihara dan diamati kesehatannya sebelum dipakai.

No comments:

Post a Comment