Monday, May 11, 2015

ANFISMAN SISTEM URINARI


ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARI

Pengertian Urinaria
Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat–zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat–zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dan uretra.

Susunan sistem Urinaria

GINJAL
Terletak pada dinding posterior abdomen terutama di daerah lumbal, dsebelah kanan dan dikiri tulang belakang, dibungkus lapisan lemak yang tebal, dibelakang peritonieum, dan karena itu diluar rongga peritonieum . Dua ginjal yang Anda miliki merupakan organ yang memiliki fungsi sangat vital, seperti menyaring darah dan menjaga keseimbangan kimiawi dalam tubuh. Kerja organ yang berbentuk seperti kacang merah dan berukuran kira-kira sebesar kepalan tangan ini dapat terganggu oleh berbagai hal, mulai dari infeksi saluran kemih hingga penyakit ginjal kronik. Jika ginjal sudah tidak bisa bekerja atau berfungsi seperti semula, terapi seperti hemodialisis dan transplantasi ginjal dapat menjadi harapan baru bagi Anda yang mengalami gangguan fungsi ginjal kronik.
     
FUNGSI DAN STRUKTUR GINJAL
Ginjal adalah organ yang memiliki kemampuan yang luar biasa, diantaranya sebagai penyaring zat-zat yang telah tidak terpakai (zat buangan atau sampah) yang merupakan sisa metabolisme tubuh. Setiap harinya ginjal akan memproses sekitar 200 liter darah untuk menyaring atau menghasilkan sekitar 2 liter ‘sampah’ dan ekstra (kelebihan) air. Sampah dan esktra air ini akan menjadi urin, yang mengalir ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal sebagai ureter. Urin akan disimpan di dalam kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat Anda berkemih.
Zat-zat yang sudah tidak terpakai lagi atau sampah tersebut diperoleh dari proses normal pemecahan otot dan dari makanan yang dikonsumsi. Tubuh akan memakai makanan tersebut sebagai energi dan untuk perbaikan jaringan. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan, sisanya akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian disaring di ginjal. Jika fungsi ginjal terganggu maka kemampuan menyaring zat sisa ini dapat terganggu pula dan terjadi penumpukan dalam darah sehingga dapat menimbulkan berbagai manifestasi gangguan terhadap tubuh.
Protein sangat dibutuhkan untuk membangun semua bagian tubuh, seperti otot, tulang, rambut dan kuku. Protein-protein yang ada dalam darah dapat keluar ke urin (bocor) bila unit penyaring ginjal – glomerulus – sudah mengalami kerusakan. Protein yang terkandung di dalam urin, disebut dengan albumin.

Mengenal Struktur Ginjal
Ginjal memiliki struktur yang cukup unik, yaitu pembuluh darah dan unit penyaring. Proses penyaringan terjadi pada bagian kecil dalam ginjal, yang disebut dengan nefron. Setiap ginjal memiliki sekitar satu miliar nefron. Pada nefron ini terdapat pembuluh darah kecil-kecil, kapiler yang saling jalin menjalin dengan saluran-saluran yang kecil, yaitu tubulus.
Tubulus-tubulus ini pertama kali menerima gabungan antara zat-zat buangan dan berbagai kimia hasil metabolisme yang masih bisa digunakan tubuh. Ginjal akan ‘memilih’ zat-zat kimia yang masih berguna bagi tubuh (natrium, fosfor, dan kalium) dan mengembalikannya ke peredaran darah dan  mengeluarkan lagi kembali ke dalam tubuh. Dengan cara demikian, ginjal turut mengatur kadar zat-zat kimia tersebut dalam tubuh.

Letak Dan Tampilan
Terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritorium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Berbentuk seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan, dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang dari ginjal wanita.
Selain membuang sampah-sampah yang sudah tidak terpakai lagi, ginjal juga berfungsi menjadi ‘pabrik’ penghasil tiga hormon penting, yaitu:
·         Eritropoietin (EPO), yang merangsang sumsum tulang membuat sel-sel darah merah (eritrosit)
·         Renin, membantu mengatur tekanan darah

Struktur Ginjal
Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks, dan lapisan sebelah dalam bagian medulal berbentuk kerucut yang disebut renal piramid, yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papila renalis. Garis-garis yang terlihat pada piramid disebut tubulus. Nefron yang terdiri dari; Glomerulus, Tubulus proksimal, Gelung handle, Tubulus distal dan Tubulus urinarius.

Bagian Ginjal
1)             Jaringan Ikat Pembungkus
·         Fasta Renal                 : Pembungkus terluar
·         Lemak Perirenal          : Jaringan adipose yang terbungkus Fasia Ginjal
·         Kapsul Fibrosa            : Membran halus transparan yang langsung membungkus Ginjal.
2)             Hilus adalah tingkat kecekungan tepi medial Ginjal.
3)             Kaliks adalah Organ atau rongga berbentuk mangkok.
4)             Papilla renalis adalah Ujung pyramid ginjal yang tumpul.
5)             Sinus Ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus.
6)             Pelvis Ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter.
7)             Parenkim Ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal, Medula terdiri dari piramida ginjal dan papila. Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah Nefron.
8)             Lobus Ginjal terdiri dari satu piramipa ginjal.
9)             Ureter adalah fibromuskuler yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.

Fungsi Ginjal
Ginjal memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis.
·         Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
·         Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
·         Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kreatin dan amoniak.
·    Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting.
·         Menghasilkan hormone Eritopoetin yang beredar dalam tubuh.
·         Pengatur produksi Sel Darah Merah.
·         Pengatur tekanan darah




URETER
Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria). Lapisan dinding ureter terdiri dari :
·         Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
·         Lapisan tengah lapisan otot polos
·         Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
            Ureter terdiri dari dua saluran masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya 20-30cm, penampang 0,5 cm dan mempunyai tiga jepitan sepanjang jalan. Piala ginjal berhubungan dengan ureter  pada waktu ureter menjadi kaku melewati pinggir pelvis dan pada waktu ureter melewati kandung kemih.
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan peristaltic setiap 5 menit sekali untuk mendorong air kemih masuk kedalam kandung kemih. Bagian ujung atas pelvis ginjal (pelvis ureter) melebar membentuk corong dan terletak dalam hilus ginjal menerima kaliks mayor. Uretra keluar dari hilus ginjal berjalan vertical kebawah di belakang peritoneum parietal dan melekat pada muskulus psoas yang memisahkannya dengan prosesus transverses vertebra lumbalis.





VESICA URINARIA (KANDUNG KEMIH)
Kandung kemih terletak dibelakang simfisis pubis, didalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius. Dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet. Bagian vesika urinaria terdiri dari :
·         Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah.
·         Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
·         Verteks, yaitu bagian yang berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.



 
URETRA (SALURAN KANDUNG KEMIH)
Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.
Uretra pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi. Uretra pada pria terdiri dari : Uretra prostatia, Uretra membranosa, Uretra kavernosa, Lapisan uretra pria terdiri dari :
·         Lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
·         Lapisan submukosa
Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar tubuh. Lapisan uretra wanita terdiri dari : Tunika muskularis (lapisan sebelah luar), Lapisan spongeosa, Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).

Sifat fisis air kemih terdiri dari :
a.       Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) dan factor lainnya.
b.      Warna : Bening kuning muda, tergantung dari kepekatan, diet, obat-obatan dan sebagainya, dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
c.       Bau : Khas air kemih, bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
d.      Berat jenis : 1,015-1,020.
e.       Reaksi : Asam, bila lama-lama menjadi alkalis juga tergantung dari pada diet.

Miksi
Air kemih → distensi kandung kemih (±250 cc) → stress reseptors → reflek kontraksi dinding kandung kemih, relaksasi spinter internus, dan relaksasi spinter eksternus → pengosongan kandung kemih.
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter internus dihantarkan melalui serabut-serabut saraf para simpatis.

Mikturisi
·         Kencing
·         Peristiwa pembuangan urin yang mengalir melalui ureter ke dalam kandung kemih.
·         Keinginan untuk buang air kecil disebabkan penambahan tekanan di dalam kandung kemih.
·         Merupakan gerak reflek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat-pusat persarafan yang lebih tinggi dari manusia.

PROSES PEMBENTUKAN URINE
1.             Filtrasi : Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan aferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke seluruh ginjal.


2.      Reabsorpsi (Penyerapan Kembali) : Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan dan sodium dan ion karbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikienal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada pupila renalis.




3.      Augmentasi (Pengumpulan) : Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urine sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine sementara. Ketika kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.





4.      Proses Sekresi : Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.


 PROSES BERKEMIH (MIKSI)
            Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah ± 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses miksi). Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasispinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih.Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasispinter interus dihantarkan melalui serabut – serabut para simpatis. Kontraksisfinger eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikanmiksi. kontrol volunter ini hanya dapat terjadi bila saraf – saraf yang menanganikandung kemih uretra medula spinalis dan otak masih utuh.Bila terjadi kerusakan pada saraf – saraf tersebut maka akan terjadiinkontinensia urin (kencing keluar terus – menerus tanpa disadari) dan retensiurine (kencing tertahan).Persarafan dan peredaran darah vesika urinaria, diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom. Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna.Peritonium melapis kandung kemih sampai kira – kira perbatasan ureter masuk kandung kemih. Peritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan danmenjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh. Pembuluh darah Arterivesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal, vena membentuk anyaman dibawah kandung kemih. Pembuluh limfe berjalan menuju duktuslimfatilis sepanjang arteri umbilikalis.Jadi,reflex mikturisi merupakan sebuah sikus yang lengkap yang terdiri dari:
1.                  Kenaikan tekanan secara cepat dan progresif
2.                  Periode tekanan menetap
3.                  Kembalinya tekanan kandung kemih ke nilai tonus basa.



 

No comments:

Post a Comment