Friday, May 8, 2015

FARMAKOLOGI MINERAL UNTUK PENGOBATAN



MINERAL UNTUK PENGOBATAN
Pengenalan Mineral

Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain.
Mineral  merupakan zat anorganic yang seperti vitamin dalam jumlah kecil bersifat esensial bagi banyak proses metabolisme dalam tubuh serta untuk pembentukan tulang dan gigi. Mineral dibagi menjadi dua (2) kelompok yaitu :
1.      Makromineral :diperlukan dalam jumlah jumlah besar berkisar  diatas/besar dari 100 mg/hari.
2.      Mikromineral (trace element): diperlukan dalam jumlah kecil atau sedikit yang berkisar kurang dari 20 mg sehari atau dibawah 100 mg/hari.
      Sebagian besar mineral  ini terdapat dalam keadaan padat, akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk bentuk kristal, dan  pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar. Bidang bidang geometric ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunan kristal sendiri.
      Penggunaan mineral khususnya untuk prevensi dan pengobatan keadaan defisiensi, terutama garam K, dan Ca. Begitu pula Na, Cl, dan fosfat yang dalam keadaan darurat juga digunakan sebagai infuse. Dari elemen spura hanya Fe, J, Zn, F, DAN Sr, yang digunakan untuk obat, kedua elemen terakhir digunakan dalam ilmu kedokteran gigi. Zat-zat lainnya hanya digunakan sebagai komponen dari sediaan multivitamin atau sebagai supplemen makanan, juga untuk ternak dan pada terapi alternatif.

Makromineral
Mineral yang paling banyak dibutuhkan adalah kalsium (Ca), natrium (Na), kalium (K), magnesium (Mg), fosfor (P), dan klorida (Cl). 

1.      Kalsium
  Kalsium merupakan mineral yang paling banyak didapatkan didalam  tubuh. Untuk absorpsinya diperlukan vitamin D. kalsium terdapat sebanyak 99%  dalam tulang kerangka dan sisanya dalam cairan antarsel dan plasma. Kebutuhannya meningkat pada masa pertumbuhan, selama laktasi dan pada wanita pascamenopause.
  Sumber kalsium berasal dari : produk olahan susu, kacang-kacangan, sayuran, telur, gandum.
  Fungsinya selain sebagai bahan bangun kerangka,  juga penting sebagai regulasi daya rangsang dan kontraksi otot serta penerusan implus saraf . Mengatur permeabilitas membran sel bagi K dan Na dan mengaktivasi banyak reaksi enzim, seperti pembekuan darah.
  Resorpsinya dari usus memerlukan adanya Vitamin D dalam bentuk aktifnya, yaitu kalsitriol. Dalam darah, unsur ini terikat pada protein.
  Ekskresinya tergantung pada banyak faktor, tetapi terutama melalui tinja dan hanya sedikit yang melalui kemih.
  Defisiensi kalsium menimbulkan antara lain melunaknya tulang serta mudah terangsangnya saraf dan otot, dengan akibat serangan kejang. Dalam kebanyakan kasus kekuranagnnya disebabkan oleh defisiensi vitamin D dan terhambatnya resorpsi Ca, atau karena penyakit hipoparatirosis dan insufisiensi ginjal.
  Interaksinya pada pemberiaan I.V. pada pasien yang menggunakan digoksin harus berhati-hati, karena toksisitas digoksin diperkuat.
  Efek sampingnya pada penggunaan oral berupa iritasi lambung-usus dan sembelit.
  Efek samping secara umum : gangguan gastrointestinal ringan ; bradikardia ; aritmia ; dan iritasi setelah  injeksi intravena
  Peringatan : kerusakan ginjal ; sarkoidosis
  Kontraindikasi : kondisi yang berhubungan dengan hiperkalsemia hiperkalsiuria
  Dosis : melalui mulut, tiap hari dalam dosis terbagi. Dengan cara injeksi intravena perlahan, untuk hipokalsemia akut, kalsium glukonat 1-2 g (2,25-4,5 mmol Ca2+). Untuk dosis anak diberikan sesuai dengan petunjuk dokter anak.
  Contoh sediaan oral : Kalsium glokonate (generik) tablet 600 mg, Calcimet (Intijaya Meta Ratna Farma) sirup (B), Calcipus (Nellco) Sirup, Calcium-Sandoz (Sandoz) sirup, kalsium glubionat 1.09 g, kalsium laktobionat 732 mg, Cavital (Pharos) Sirup, Citovit plus (ciusbros farma) Sirup (B), Emkavit (Mudita) Suspensi (B), Kalsium laktat (Generik) Tablet, kalsium laktat 300 mg (39 mg kalsium atau 1 mmol) 500 mg (B), Calkomir (Sekar Mirah) Kaptab 500 mg (B)
  Contoh sediaan Parenteral : Kalsium glukonat (Generik) Injeksi, kalsium glukonat 10%9 (8,9 mg kalsium atau  220 mikromol, ampul 10 ml, Triparen (Otsuka) infus (K)

2.      Kalium
·         Kalium merupakan kation (positif) yang terpenting dalam  cairan intraseluler dan sangat essensial untuk mengatur keseimbangan  asam-basa serta isotoni sel. Selain itu juga mengaktivasi banyak reaksi enzim dan proses fisiologi, seperti transmisi impuls di saraf otot, kontraksi otot, dan metabolisme karbohidrat. Plasma hanya mengandung 1% dari kadar total dalam tubuh (Kt), sedangkan antar kadar plasma (Kp) dan Kt tidak terdapat korelasi baik. Maka Kp rendah tidak berarti bahwa Kt juga telah berkurang dan adanya defisiensi kalium. Selama terapi hipertensi dengan diuretik sering kali Kp menurun, tetapi biasanya Kt lebih kurang stabil. Karena itu suplesi K tidaklah berguna, kecuali bila diuretik diberikan dalam dosis tinggi. Suplesi K dibutuhkan bila Kt telah turun dengan nyata, seperti pada gagal-jantung (dekompensasi), cirrhosis hati dan diabetes dengan keto-acidosis. Risiko akan hipokaliemia lebih besar dengan meningkatnya dosis, usia pasien, dan lamanya pengobatan.
·         Sumber kalium terdapat pada : buah-buahan, sayur-sayuran, kacang tanah, kopi, kedelai, biji labu manis.
·         Fungsi kalium yakni kation utama dalam cairan intrasel, fungsi saraf dan otot, untuk kerja enzim.
·         Penyebab hipokalemia yang paling sering adalah terapi diuretik terutama tiazid. Penyebab lain adalah diare yang berkepanjangan terutama pada anak. Gejala hipokalemia berupa otot lemah, rasa sangat letih, gangguan konsentrasi dan ritme jantung.
·         Hiperkalemia yang paling sering adalah disebabkan gangguan ekskresi kalium oleh ginjal yang dapat terjadi pada pasien dengan insufisiensi korteks adrenal, gangguan ginjal akut, gagal ginjal kronik terminal, atau penggunaan antagonis aldosteron.
·         Efek samping dari overdose adalah gangguan saluran cerna, nyeri setempat pada injeksi dan radang vena (phlebitis).
·         Dosisnya yaitu : profilaksis 2 dd 0,6-1 g KCl (tablet retard) P.c, pada hipokalsemia dimulai dengan 2 g sampai gejalanya hilang, kemudian 2 dd 1g.

3.      Natrium
·         Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotisnya, dan juga pada pembentukan perbedaan potensial (listrik) yang perlu dibagi kontraksi  otot dan penerusan impuls di saraf. Penting untuk membantu mempertahankan volume dan keseimbangan cairan tubuh melalui mekanisme homeostatik.
·         Sumber : garam dapur
·         Fungsi natrium yakni sebagai kation utama ekstrasel, mengatur volume plasma, fungsi saraf dan otot.
·         Natrium rata-rata 6-12 g diserap baik dari usus. Diekskresikan setiap hari terutama lewat kemih dan sedikit lewat keringat. Ginjal yang sehat mampu menyesuaikan ekskresi garam dengan pemasukannya.
·         Defisiensinya  bisa terjadi akibat kerja fisik yang terlampau berat dengan banyak berkeringat dan banyak  minum air tanpa tambahan garam ekstra. Gejalanya bisa berupa
mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot.
·         Efek samping pada overdose berupa udema dan naiknya tekanan darah berhubungan dengan bertambahnya volume plasma akibat pengikatan air oleh Na. efek ini juga dapat terjadi karena retensi Na pada penggunaan hormone steroid, NSAID’S seperti indometasin dan fenilbutazol.
·         Penggunaannya  selain pada defisiensi Na , juga dalam bilasan  0.9% dan dalam infus dengan elektrolit lain. Sebagai tetes mata NaCl digunakan pada udema kornea.
·         Dosis: untuk kompensasi kehilangan Na akibat kerja berat dan terlalu banyak minum air 5-10 g NaCl. Sebaiknya sebagai larutan 1 g per Liter.

4.      Magnesium
·         Magnesium merupakan unsur penting dalam banyak sistem enzim, khususnya yang terlibat dalam pembentukan energy dan cadangan terbesar terdapat dalam skelet. Magnesium mengaktivasi banyak sistem enzim dan merupakan kofaktor yang penting pada pengaturan suhu tubuh, dan kepekaan saraf. Kebutuhan magnesium tergantung pada jumlah protein, kalsium dan fosfor yang dimakan.
·         Sumber : sayuran hijau, buah, kedele, padi-padian, cereals, kacang-kacangan, serta sedikit dalam  susu, ikan, dan daging.
·         Fungsi Mg sangat penting yaitu pada relaksasi otot, mungkin juga untuk myocard. Pada otot jantung orang yang meninggal akibat infrak ditemukan kadar Mg dan K nya rendah. Oleh karna itu Mg digunakan sebagai prevensi dan terapi infrak jantung. Mg berperan penting dalam metabolisme kalsium dan juga diperlukan untuk sintesa protein terdapat dalam tulang. Penting pula bagi absorbsi kalium, kalsium, dan natrium.  
·          Farmokinetik: Garam magnesium tidak di serap secara baik dalam saluran cerna, hal ini bisa di pakai untuk menjelaskan magnesium sulfat sebgai laksotif osmotic.
·         Indikasi: hipomagnesemia,aritmia,infark miokard,eklampsia
·         Efek samping: biasa nya dihubungkan dengan hipermagnesemia, mual, muntah, haus, pusing, hifotensi, aritmia, depresi nafas, ngantuk, binggung dan lemah otot.
·         Kebutuhan seharinya diperkirakan 450-500 mg (WHO) yang diperoleh dari makanan.
·          kekurangan Mg : jari-jari tangan dingin, kejang betis, danyang lebih serius yaitu tekanan darah meningkat , kejang pembuluh koroner, dan aritmia jantung yang berbahaya.
·         Dosis: sebagai tambahan pada osteoporosis 1-3 dd 250 mg Mg(OH)2 selama 2 tahun.

5.      Fosfor
·         Fosfor terlibat dalam penggunaan dengan vitamin B-kompleks didalam tubuh. Fosfor terdapat pada semua jaringan tubuh dan di dalam tulang dan gigi didapatkan dalam jumlah yang hampir sama dengan kalsium. Fosfor sangat penting sebagai buffer cairan dalam tubuh. Lemak, protein, dan karbohidrat serta berbagai enzim yang berperan dalam transfer energy mengendung mineral ini.
·         Sumber : Daging, ikan dan telur
·         Fungsi : Pembentukan tulang dan gigi (seperti Ca), Untuk keseimbangan asam basa didalam cairan tubuh dan untuk mengatur metabolisme dan mengatur kadar kalsium didalam darah.
·         Dampak Kelebihan dan Kekurangan fosfor sebagai berikut: Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
·         Dosis : larutan 1 botol sediaan 45 ml dengan 120 ml air dingin. Setelah larutan diminum 240 ml air dingin, kalau memungkinkan lebih dari itu. Hiperfosfatemia 20-100 ml menurut kebutuhan penderita.

6.      Klorida
·         Klorida merupakan anion yang paling penting dalam mempertahankan keseimbangan elektrolit.
·         Sumber : Garam dapur, keju dan sayuran hijau
·         Fungsi : Membentuk asam lambung(HCL) dan memelihara keseimbagan cairan dalam tubuh
·         Akibat Kekurangan dan Kelebihan klorida sebagai berikut: Kekurangan klorida terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah.

Mikromineral

Mikromineral (trace element) Di definisikan sebagai mineral yang dibutuhkan kurang dari 20 mg sehari,yakni besi (Fe), seng ( Zn), selen (Se), mangan (Mn) dan molibden (Mo), fluor ( F), Krom (Cr), tembaga (Cu), iod (J), kobal (Co) dan Borium (B).

1.      Besi
·         Besi Penting untuk formasi hemoglobin, transportasi oksigen. Senyawa besi khusus digunakan pada keadaan anemia ferriprive, yakni anemia akibat kekurangan Fe. Fe ini terbagi atas 3 yaitu :
·         Ferofumarat : Dianggap sebagai pilihan utama untuk terapi oral berhubung dengan efek sampingnya yang ringan.
Dosisnya : 2-3 dd 200mg (=65mg Fe) p.c.
·         Feroglukonat : Bersifat kurang merangsang dan sering digunakan dalam tonika dikombinasi dengan vitamin B kompleks.
Dosisnya: 3 dd 48 mg Fe
·         Ferosulfat : Bersifat sangat  merangsang, karena bereaksi  asam dan lebih sering , menimbulkan mual dan muntah.
Dosisnya : oral = 2dd 525 mg (=105mg Fe) p.c
·         Sumber : Susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran yang berwarna hijau.
·         Fungsi : Pembentukan hemoglobin dalam darah.
·         Kegunaannya : merupakan bagian yang terpenting dari protoplasma dan sebagian besar (80%) diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah
·         Farmakokinetik : Absorbsi terjadi terutama pada bagian atas usus halus,  sebagian ditransport ke hati. Ekskresi melalui sel epitel, keringat, fesess, urin, serta kuku dan rambut yang dipotong.
·         Indikasi : anemia akibat kekurangan zat Besi.
·         Efek samping : pada penggunaan dosis↑ perasaan tidak nyaman pada lambung,  mual, muntah, diare.
·         Interaksi : tetrasiklin dan vitamin C
·         Sediaan :
Ferrofumarat : superton, nichobion
Ferro sulfat : ferro gradumet
Ferroglukonat : sangobion

2.      Seng
·         Merupakan ko-faktor bagi banyak  enzim  antara lain sintesa  dan perombakan protein, karbohidrat, dan lemak.
·         Kebutuhan sehari-hari : 10-15 mg, sedangkan defisiensi  sampai 50 mg sehari
·         Sumber : daging, ikan, kerang, kepiting, susu, ragi, kacang-kacangan.
·         Resorpsinya  dari usus  diperbesar oleh vit.C  dan asam-asam  amino, serta dikurangi oleh kalsium, fosfor, Fe, dan Cu.
·         Fungsi : sebagai ko-faktor dari minimal 100 enzim yang terlibat dalam berbagai proses metabolisme, juga esensial bagi sintesa DNA dan RNA.
·         Penggunaan terbanyak adalah dalam dermatologi, sebagai adstringens, dan antiseptikum
·         Efek samping : ganggua salura cerna, borok lambung, stomatitis, dan letargia
·         Dosis : pada defisiensi 3dd 200mg ZnSO4 (=45mg Zn), sebagai antioksidan 20-50 mg Zn. Pada influenza sedini mungkin  5-6 dd 1 tab hisap dengan ca 92.5 mg Zn-glukonat (=13,3mg Zn)
·         Sediaan : Surbex Z* (abbot Indonesia) Kaptabs (B), Zegase* (kalbe) Tablet salut selaput (T), Zegavit* (            Kalbe) kaptabs (K), Zevit-C* (Tempo) Kaptabs (T)

3.      Selen
·         Selen adalah elemen dari kelompok sama dengan sulfur di susunan berkala (periodic system) dan juga bervalensi 2. Se dapat menggantikan belerang dalam molekul asam amino sulfur, seperti sistein glutathion dan metionin menjadi selenometionin dan sebagainya. 
·         Kahasiatnya adalah daya antioksidanya yang kuat lebih kurang 100 kali lebih aktif dari pada vitamin E. Sebagai kofaktor dari sejumlah enzim khususnya glutathionperoksidase (GPx) selenmestimulir perombakan radikal veroksida, yang selalu terdapat dalam jaringan.
·         Selen melindungi sel dan eritrosit terhadap kerusakan oksidatif H2O2 dan berperan penting pada hambatan proses menua. Banyak zat karbohidrat bekerja karsinogen setelah diubah menjadi epoksida, selen dalam bentuk GPx mencegah perubahan. Selen menstimulir sistem imun, menghambat pembelahan sel dan mendorong apopetose dari sel-sel cacat. Selen berdaya sebagai antikarsinogen kuat. Semakin tinggi kadar selen darah dari orang sehat dari daerah tertentu semakin kecil insiden kanker. Selen ditemukan banyak kasus buah dada dan usus besar. Selen memegang peranan pada metabolisme vitamin E dan berkhasiat mengurangi toksisitas logam berat.
·         Defisiensi selen jarang terjadi pada hewan, kekurangan selen menimbulkan penyakit otot putih, pasien yang diberikan nutrisi varentral melalui infus menunjukan sindroma tertentu. Kebutuhanya diperkirakan hanya 30 mcg Se perhari penggunaan selain dalam sediaan multivitamin selen belum digunakan dalam obat-obatan oral lainnya.
·         Penggunaan selain dalam sediaan multivitamin, selen belum digunakan dalam obat-obatan oral lainnya. Secara dermal, selen sulfide 2,5% efektif sebagai shampoo antiketombe dan pada dermatosis tertentu dengan kulit bersisik mirip dedak. Selen sulfide juga berkhasiat sebagai antimitosis dan fungisid.
·         Interaksi : efek selendilawan oleh zat-zat antagonis, antara lain : Seng, Cu, dan Krom, yang menghambat penyerapannya dari usus.
·         Efek samping : berupa interaksi kulit kepala, dan rambut berlemak, penggunaan yang terlalu lama dapat menimbulkan rontoknya rambut.
·         Dosis : sebagai suplemen 100-200 mcg sehari

4.      Mangan dan Molibden
·         Mineral ini merupakan bagian dari beberapa enzim yang penting bagi karbohidrat, protein, dan lemak (glikolise, sintesa muko-polisakarida, pembentukan tulang rawan).  Mn terdapat sedikit dalam tubuh sebanyak 12-20 mg antara lain dalam mitrokondria.
·         Kebutuhan sehari diperkirakan 2-5 mg untuk Mn dan 1 mg untuk Mo yang diperoleh dari makanan. Ada indikasi mengenai efek pelindung Mn terhadap kanker. Gejala defisiensi atau efek toksis tidak diketahui.
·         Sumber : teh, kakao, sedikit dalam sayuran hijau, kacang-kacangan dan padi-padian.
·         Fungsi : kofaktor enzim, stimulasi sintesis kolesterol hati dan asam lemak
·         Indikasi mengenai efek pelindung Mn terhadap kanker
·         Gejala defisiensi dan efek toksis tidak diketahui.

5.      Fluor
·         Fluor terdapat pada gigi dan bermanfaat untuk menurunkan insidens karies dentis terutama pada anak. Selain itu, dapat juga digunakan untuk membantu retensi kalsium pada tulang.
·         Sumber: didalam sayuran hanya sedikit fluor, sedangkan kadar tinggi terdapat dalam daun teh, Sumber : Kuning telur, susu dan otak
·         Resorpsinya dari usus baik dan cepat
·         Toksisitas menahun biasanya akibat jangka lama dengan insektisida atau debu industri atau meminum air yang mengandung fluor lebih dari 4 ppm untuk jangka lama.
·         Ekskresinya berlangsung  lewat kemih dan dapat juga dengan keringat sewaktu respirasi berlebihan.
·         Penggunaannya paling banyak untuk prevensi gigi berlubang (Caries). 
·         Indikasi : prevensi gigi berlubang
·         Efek samping : penggunaan dosis↑  menyebabkan gangguan saluran pencernaan, keluhan rematik.
·         Dosis :
·         Prevensi caries , oral anak-anak 6-12 bulan : 1dd 0,25 mg F (= 1 tab NaF 0,56 mg),
6-12 bulan : 1 dd 0,25 mg
1-2 th : 1-2 tab.
2-3 th : 2-3 tab.
4-6 th : 3-4 tab.
> 6 th : 4 tab.
Penggunaan lokal : sebagai gel/larutan 20 mg/ml sekali seminggu dan diulang 3x.
Bila dalam bentuk sediaan pasta gigi anak-anak dosis diperbesar : 500-700 ppm (semula 250 ppm).
Anak-anak :
1-2 tahun: 1dd sikat gigi dengan pasta anak-anak,
2-4 tahun : 2 dd sikat gigi dengan pasta anak-anak,
Diatas  5 tahun : 2 dd sikat gigi denagn pasta untuk dewasa ( pada fluorida 2-3000 ppm).
Guna absorpsi fluorida yang optimal sikat gigi perlu minimal selama 2 menit.

6.      Krom
·         Krom trivalen adalah esensial bagi tubuh dan diasup dengan makanan.
·         Fungsi : insulin yang baik, yakni mempermudah masuknya glukosa ke dalam sel untuk selanjutnya dibakar dan memprodusir energi (ATP).
·         Diabsorpsi lebih baik dalam bentuk organik
·         Digunakan pada defisiensi krom dan untuk menangani hipoglikemia dan diabetes-2
·         Gejala defisiensi lain seperti diabetes dengan gangguan penggunaan glukosa. Akan tetapi pada orang normal tambahan krom tidak menimbulkan efek hipoglikemik.
·         Dosis: 1 dd, 100-200 mcg krompicolinat.

7.      Tembaga
·         Tembaga atau Cu merupakan ko-faktor bagi sejumlah enzim, diantaranya sitokrom-oksidase dan betahidroksilase, yang menubah dopamin menjadi noradrenalin. Enzim tersebut berperan penting dalam sintesis darah (hemoglobin), elastin, dan myelin.
·         Kebutuhan sehari-hari : 2-3 mg
·         Sumber : sayur-sayuran dan hati
·         Fungsi : kofaktor enzim, pembentukan sel darah merah, jaringan ikat
·         Defisiensi : anemia, penurunan jumlah sel darah putih, penurunan pigmentasi  kulit & rambut, retardasi mental.
·         Overdose: gangguan saluran  cerna, malaise, gangguan ginjal, hati, ekstrapiramidal, juga anemia hemolitis.
·         Resorpsi : dari lambung dan usus  kemudian disalurkan ke hati dalam bentuk terikat (lemah) pada cerulo-plasmin.
·         Ekskresi: terutama melalui empedu dan sebagian kecil melalui dinding usus.
·         Dosis : sebagai elemen spur 8-20mg sehari CuSO4.5aq. 1 gr garam ini mengandung 255 mg Cu elemen.
  
8.      Iod (iodium)
·         Iodium merupakan bagian dari hormone tiroid yaitu tiroksin dan triyodotironin. Elemen ini terdapat dalam makanan sebagai iodida anorganis yang mudah diserap. Kebutuhan sehari-hari adalah 150-300mcg, yang diperoleh dari makanan seperti ikan, kepiting, kerang dan lumut laut (kelip). Penelitian menunjukan bahwa k.1. 10% penduduk eropa memperoleh kurang dari 100 mcg sehari. Penyakit gondok (“krop”) endemis pada umumnya akan timbul di daerah dimana asupan perharinya hanya 70 mcg yang mengakibatkan dilahirkannya 1-5% bayi dengan cretinism. Penyakit itu dapat diberantas dengan mencampurkan kaliumiodida pada tepung (untuk roti) dan garam dapur (iodisasi). Penanggulangan gejala defisiensi elemen ini merupakan salah satu program prioritas WHO.
·         Sumber : makanan laut, garam dapur
·         Kebutuhan : 100-300µg/hari
·         Sensitivitas terhadap yodium 6 mg atau lebih per hari dapat menghambat aktivitas tiroid dan mengakibatkan terjadinya hipotiroidisme.
·         Defisiensi : hiperplasia, hipertrofi, kelenjar tiroid.
·         Indikasi : pengobatan hipertiroid
·         Efek samping : reaksi hipersensitivitas misalnya ruam kulit dan dermatosis, mual, edema muka dan mata, sakit kepala, batuk dan iritasi lambung.
·         Terdapat dalam makanan sebagai iodida anorganis yang mudah diserap.
·         Kekurangan Iodium dapat menyebabkan penyakit gondok endemis

9.      Kobal dan Borium (B)
·         Kobal terdapat sebagai logam pusat dari molekul vitamin B 12, juga merupakan komponen dari 5 metallo-enzim. Kebutuhan sehari-hari diperkirakan hanya 3 mcg yang diperoleh dari bentuk cyanokobalamin dalam makanan. Manusia tidak mampu mensintesa vitamin B12, maka pemberian kobal sebagai garam (CoCl2) guna mensuplesi vitamin B12 tidak ada gunanya. Karena itu, penggunaan Co pada anemia tertentu kini sudah ditinggalkan.
·         Borium Sumbernya : kol, daun selada, kacang polong, kedele, buah-buahan, kacang-kacangan.
·         Kebutuhan borium untuk manusia dan toksisitasnya pada jangka panjang  belum dipastikan, maka dianjurkan untuk memperbesar asupan borium dengan jalan memperbanyak jumlah  borium dalam diet.

Akibat Kekurangan dan Kelebihan Mineral
·         Akibat kekurangan mineral
1.      menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
2.       muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium
3.      Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, gigi, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh.
4.      mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.

·         Akibat Kelebihan Mineral
1.      Dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut
menyebabkan edema dan hipertensi.
2.      Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal,
gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.
3.      Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium
sehingga dapat menimbulkan kejang.
4.      Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih
yang akan menghambat pertumbuhan.

4 comments: