Monday, May 18, 2015

PRAKTIKUM BIOKIMIA PROTEIN DAN ASAM AMINO



PERATURAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

1.    Tata Tertib
1.      Berpakaian dan berlaku sopan
2.      Memakai jas pratikum dan membawa alat-alat keperluan praktek yang sudah ditentukan oleh DPP (tabung reaksi kecil 10, besar 10, pipet, lap bersih, penjepit kayu, dan spatula)
3.      Masuk laboratorium minimal tepat waktunya. Terlambat lebih dari 15 menit tidak diijinkan masuk.

2.     Kehadiran
1.      Bagi  mahasiswa baru, syarat kehadiran 75% dari seluruh acara praktikum.
2.      Bagi  mahasiswa lama, syarat kehadiran 50% dari acara praktikum tertentu
3.      Bagi  mahasiswa yang persentase kehadirannya kurang dari yang persyaratan yang , ditentukan, maka tidak diperkenankan mengikuti ujian.
4.      Bagi  mahasiswa yang berhalangan hadir harus memberikan ijin tertulis.
5.      Tidak diperkenankan mengubah-ubah jadwal praktikum.

3.        Laporan
1.      Laporan resmi diserahkan pada seminggu berikut sebelum praktikum dimulai
2.      Terlambat menyerahkan laporan berarti tidak mempunyai nilai laporan praktek.
3.      Laporan ditulis tangan rapi, singkat, dan padat (kertas boleh ditulis bolak-balik) sesuai yang dipraktekkan.
4.      Format Laporan :
·         Judul pratikum
·         Pendahuluan (uraian latar belakang teori secara ringkas)
·         Tujuan percobaan
·         Bahan dan cara kerja
·         Hasil dan pembahasan
·         Kesimpulan
·         Kepustakaan

IV. Tes Tertulis
Sewaktu-waktu akan diadakan post-test untuk materi yang sudah dipraktekkan. Nilai tes tertulis berpengaruh pada nilai akhir.
V. Penilaian
     Kompenen Penilaian:
·         Kehadiran = 10 %
·         Laporan, tugas, dan tes = 20 %
·         Ujian I (midtes) = 30 %
·         Ujian II (UAS) = 40 %
VI. Ujian
1.      Ujian I dan II dapat bersifat tertuis maupun praktek. Untuk itu, diskusi saat praktikum & penulisan laporan harus diperhatikan.
2.      Syarat untuk mengikuti ujian :
a.   Inventaris wajib dilakukan sebelum praktek dimulai dan dianggap sah bila ak ib waditandatangani oleh DPP atau Asisten maksimal setelah 30 menit berlangsung.
b.     Alat yang hilang, pecah, rusak wajib diganti oleh kelompok yang bersangkutan
c.    Setelah praktikum selesai, buku inventaris dan kunci lemari alat dikembalikan ke ruang DPP

  PRAKTIKUM
PROTEIN DAN ASAM AMINO

DASAR TEORI
                 Protein adalah makromolekul yang merupakan kompenen penting dalam makhluk hidup, misalnya enzim, hemoglobin dan antibodi. Protein mempunyai berat molekul besar yang bervariasi antara ribuan sampai jutaan. Jika dilihat dari strukturnya, protein dibedakan atas 4 struktur primer, sekunder, tersier dan kwartener. Struktur primer ditentukan oleh macam, jumlah dan urutan asam amino,  sedangkan struktur primer lebih menekank pada kelipatan struktur primer membentuk heliks yang diperkuat oleh ikatan disulfida dan hidrogen. Selanjutnya struktur sekunder akan membentuk struktur tersier yang merupakan lapisan kristal ataus serabut dipertahankan oleh ikatan hidrogen dan gaa van der waals. Pada akhirnya struktur primer, sekunder dan tersier akan menyusun struktur kuartener. Struktr kwartener akan menentukan fungsi suatu protein.  
                 Molekul protein tersusun dari asam-asam amino L α yang jenisnya berjumlah 20 macam. Asam amino ini terikat satu sama lain oleh ikatan peptida dimana rumus asam amino dan ikatan peptida antar asam amino ditunjukkan oleh gambar 1 dan gambar 2.                 
                                                              
 Dari 20 jenis asam amino yang menyusun protein dapat diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan struktur rantai samping R, yaitu :

  • Rantai samping alifatik, contoh : glisin, alanin, valin, leusin dan isoleusin 
  • Rantai samping yang mengandung atom sulfur, contoh : sistein dan metionin 
  • Rantai samping yang mengandung gugus karbiksilat atau amidanya, contoh : asam aspartat, asparagin, asam glutamat, glutamin 
  • Rantai samping yang mengandung gugus NH2, contoh arginin, lisin, hidroksilin 
  • Rantai samping yang mengandung cincin aromatik, contoh fenilalanin, tirosin dan triptofan 
  • Asam amino, contoh prolin dan 4-hidroksi prolin

                 Semua asam amino bersifat amfoter, artinya terionisasi sebagai asam (COO¯) dan basa (NH3+) dan dapat membentuk garam dengan alkali atau asam. Pada pH tubuh (7,4), asam amino akan terdapat dalam bentuk zwitters ion (ion yang bermuatan ganda). Salah satu cara intuk mengidentifikasi asam amino secara kualitatif adalah melalui reaksi warna baik secara umum maupun reaksi spesifik. Reaksi umum dilandasi prinsip adanya gugus NH2 dan COOH sedangkan reaksi yang spesifik disebabkan oleh rantai R pada asam amino, misalnya Xanthoprotein, Millon dan Hopkins-Cole.
                 Protein yang disusun berbagai macam asam amino tersebut akan melakukan beragam aktivitas/fungsi biokimiawi, misalnya enzim berfungsi sebagai biokatalis dalam reaksi metabolisme dan protein antibodi yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Dalam melakukan aktivitas biokimiawinya, protein dangat dipengaruhi oleh struktur dan konfirmasi molekul protein. Apabila konfirmasinya berubah maka aktivitas biokimiawinya berkurang. Contohnya enzim tidak akan berfungsi bila dipanaskan pada suhu 100ºC. Perubahan konfirmasi protein dapat disebabkan berbagai faktor seperti suhu (pemanasan), pH, logam berat, sinar X, sinar UV dan penambahan zat kimia lain. Perubahan konfirmasi alamiah menjadi suatu konfirmasi yang tidak menentu merupakan suatu proses yang disebut denaturasi.

PROSEDUR KERJA
1.    REAKSI BIURET
Prinsip :
Reaksi ini merupakan identifikasi umum adanya larutan alkalisnya protein. Warna yang terbentuk diduga berasal dari kompleks koordinasi antara ion Cu (kupro) dengan gugus CO dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis.
Metode :
Pipetkan ke dalam tabung reaksi
Tabung
I
II
III
IV
V
Albumin 2%
2 ml
-
-
-
-
Kasein 2%
-
2 ml
-
-
-
Pepton 2%
-
-
2 ml
-
-
Gelatin 2%
-
-
-
2 ml
-
Urea
-
-
-
-
2 ml





Panaskan
Aquades
-
-
-
-
Secukupnya
NaOH 1%
2 ml
2 ml
2 ml
2 ml
2 ml
CuSO4 1%
1-2 tetes
1-2 tetes
1-2 tetes
1-2 tetes
1-2 tetes
Campur baik. Bila belum terbentuk warna merah jambu atau lembayung tambahkan lagi CuSO4 (maksimum 10 tetes)


2.    REAKSI XANTHOPROTEIN
     Prinsip :
 Reaksi berdasarkan nitrasi inti benzen yang terdapat didalam molekul protein (tirosin, fenilalaanin, triptofan). Senyawa nitro yang terbentuk ini berwarna kuning dan dalam lingkungan alkalis akan terionisasi dengan bebas dan warnanya menjadi lebih tua atau berubah menjadi jingga.
Metode :
Pipetkan ke dalam tabung reaksi
Tabung
I
II
III
IV
V
Albumin 2%
2 ml
-
-
-
-
Kasein 2%
-
2 ml
-
-
-
Pepton 2%
-
-
2 ml
-
-
Gelatin 2%
-
-
-
2 ml
-
Perhatikan terbentuknya endapan warna putih
Panaskan hati-hati. Endapkan akan larut kembali dan larutan berubah menjadi kuning
Dinginkan dibawah kran
Alkali pekat
1-2 tetes
1-2 tetes
1-2 tetes
1-2 tetes
1-2 tetes
Campurkan baik. Amati perubahan yang terjadi

 3.    REAKSI MILLON
Prinsip :
 Reaksi ini spesifik untuk derivat monofenol seperti tirosin. Pereaksi yang digunakan merupakan larutan ion-ion merkuri/merkuro dalam asam nitrat/nitrit. Warna merahi mungkin disebabkan oleh garam hasil nitrasi tirosin. Garam-garam anorganik dapat mengganggu percobaaan ini dengan mengendapkan garam Hg (misalnya garam Cl dan NH4).
Metode :
Pipetkan ke dalam tabung reaksi
Tabung
I
II
III
IV
V
Albumin 2%
2 ml
-
-
-
-
Kasein 2%
-
2 ml
-
-
-
Pepton 2%
-
-
2 ml
-
-
Gelatin 2%
-
-
-
2 ml
-
Fenol 2%
-
-
-
-
2 ml
Panaskan hati-hati
Warna merah menyatakan hasil yang positif
 
4.    REAKSI HOPKINS-COLE 
Prinsip :
Reaksi ini spesifik untuk mengetahui keberadaan asam amino triptofan. Triptofan diduga berkondensasi dengan aldehid yang terdapat dalam pereaksi Hopkins-cole. Hasil kondensasi ini dengan adanya asam pekat akan membentuk kompleks berwarna dari asam 2,3,4,5-tetrahidro-beta karbonil-4-karboksilat. Uji ini tidak akan hasil bila terdapat iksidator kuat seperti nitrat dan klorat. Oleh karena itu, asam sulfat yang digunakan harus sangat murni yang bearti tidak mengandung bahan-bahan yang terdapat bertindak sebagai iksodator.


Metode :
Pipetkan ke dalam tabung reaksi
Tabung
I
II
III
IV
Albumin 2%
2 ml
-
-
-
Kasein 2%
-
2 ml
-
-
Pepton 2%
-
-
2 ml
-
Gelatin 2%
-
-
-
2 ml
Pereaksi Hopkins-Cole
2 ml
2 ml
2 ml
2 ml
Tambahkan asam sulfat pekat melalui dinding tabung
Cincin ungu yang terbentuk pada perbatasan cairan beberapa detik kemudian menunjukkan adanya triptofan dalam sampel protein



5.    REAKSI NINHIDRIN
Prinsip :
Semua asam amino alfa bereaksi dengan ninhidrin (triketohidrinodenhidrat) membentuk aldehid dengan satu atom C lebih sedikit dan melepaskan NH3 dan CO2. Disamping itu terbentuk kompleks berwarna biru (prolin dan hidroksi prolin yang berwarna kuning) yang diduga disebabkan oleh 2 molekul ninhidrin yang bereaksi dengan NH3 setelah asam amino tersebut dioksidasi. Untuk mendapatkan hasil yang baik, larutan sampel yang dipakai harus bersifat netral (pH kira-kira 7).
Metode :
Pipetkan ke dalam tabung reaksi
Tabung
I
II
III
IV
Albumin 2%
2 ml
-
-
-
Kasein 2%
-
2 ml
-
-
Pepton 2%
-
-
2 ml
-
Gelatin 2%
-
-
-
2 ml
Larutan Ninhidrin 0,1%
3-5 tetes
3-5 tetes
3-5 tetes
3-5 tetes
Didihkan di atas penangas air selama 10 menit
Warna biru yang terbentuk menunjukkan ada kandungan asam amino alfa dalam sampel protein

6.      PENGENDAPAN PROTEIN OLEH LOGAM GARAM
Prinsip :
Logam berat akan mendenaturasikan dan mengendapkan protein. Hal ini bila muatan negatif protein bereaksi membentuk garam dengan kation logam berat. Jumlah protein yang diendapkan sebanding dengan jumlah logam berat yang ditambahkan. Protein tertentu memerlukan penambahan beberapa tetes alkali supaya bermuatan negatif. Kelebihan logam berat dapat melarutkan kembali kompleks logam berat-protein walaupun protein tersebut tetap dalam keadaan terdenaturasi.
Metode :
Pipetkan ke dalam tabung reaksi
Tabung
I
II
III
IV
Putih telur
2 ml
2 ml
-
-
susu
-
-
2 ml
2 ml
HgCL2 1%
Bertetes2
-
Bertetes2
-
Pb asetat 1%
-
Bertetes2
-
Bertetes2
Endapkan ada/tidak?
Endapan larut kembali dengan penambahan logam berat berlebih


7.    PENGENDAPAN PROTEIN OLEH BERBAGAI PEREAKSI KIMIA
Prinsip :
Selain logam berat protein juga akan terdenaturasi dengan penambahan pereaksi kimia tertentu.
Metode :
Pipetkan ke dalam tabung reaksi
Tabung
I
II
III
Albumin 2%
2 ml
2 ml
2 ml
Pikrat jenuh
Bertetes2
-
-
Triklorasetat
-
Bertetes2
-
Sulfosalisilat
-
-
Bertetes2
Endapkan ada/tidak?
Endapan larut kembali dengan penambahan pereaksi berlebih

 PENGAMATAN DATA & ANALISIS HASIL
Reaksi identifikasi protein dan asam amino tertentu
Pada setiap kolom, istilah dengan tanda (+) jika hasilnya positif dan (-) jika hasilnya negatif
Tabung
Biuret
Xanthoprotein
Millon
Hopkins-Cole
Ninhidrin
Albumin 2%





Kasein 2%





Pepton 2%





Gelatin 2%





Urea





Fenol 2%





Reaksi Pengendapan/denaturasi Protein oleh Logam Berat
Jawablah “ya” atau “tidak” pada tiap kolom di bawah ini
Tabung
Terbentuk Endapan?
Endapan Larut kembali?
I


II


III


IV




Reaksi Pengendapan/denaturasi Protein oleh Logam Berat
Jawablah “ya” atau “tidak” pada tiap kolom di bawah ini
Tabung
Terbentuk Endapan?
Endapan Larut kembali?
I


II


III



Keterangan / Kesimpulan :




No comments:

Post a Comment