DISTILASI TRAPPING
Distilasi uap memiliki tujuan untuk
mengambil suatu senyawa organik. dengan terlebih dahulu diuapkan bersama air.
uap tersebut deiperlukan untuk prosese ditilasi uap yang dapat disediakan dari
sebuah sumber/ bahan alami., yang mana pipet uap di laboratorium akan
mengahsilkan uap dari peristiwa pemanasan air di dadalam sebuah labu, yang
kemudian pipet dimasukkan kedalam labu distilasi. uap sangan bebrahaya dan cara
aman untuk menghasilkan uap adalah dengan menambah panas dari luar atau
manambah air labu, distilasi uap akan dihasilkan dalam reaksi tersebut.
Distilasi uap adalah suatu metode
yang dapat digunakan untuk mengambil/ memisahkan suatu senyawa organik dari
bahan alam. Metode distalasi uap biasanya digunakan untuk mengisolasi senyawa
mono terpenoid (minyak atsiri) dimana dilakukan denganjelas melakukan uap panas
terhadap bahan alam tersebut (kimia organik oleh OR Yunazar dan Drs. Nazulis.Z
hal 6)
Minyak Atsiri atau minyak menguap
adalah masa yang berabu khas, yang berasal dari tanaman. mudah menguap pada
suhu kamar tanpa mengalami penguraian.
Minyak Atsiri sering dikenal dengan
nama volatile oil atau essential oil. Pada umumnya minyak atsiri dalam keadaan
segar tidak bewarna atau berwarna pucat. Bila dibiarkan akan berwarna lebih gelap, berbau sesuai dengan tanaman
penghasilnya. Umumnya sukar larut dalam pelarut organic dan sukar larut dalam
air.
Kegunaan
minya atsir bagi tanaman sendiri untuk menarik serangga yang dapat membantu
proses penyerbukan, sebagai cadangan makanan, untuk mencegah kerusakan tanaman
oleh serangga atau hewan lain dan mempengaruhi proses transiprasi. Dalam
industri sering digunakan sebagai zat tambahan dalam sediaan kosmetika, obat,
makanan, rokok dan sebagai obat anti kuman dan kapang.
Minyak
atsiri merupakan salah satu hasil proses metabolisme dalam tanaman. Minyak
atsiri terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan air.
Minyak tersebut disintesis dalam sel kelenjar dan ada yang terbentuk dalam
pembuluh resin umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang
terbentuk dari unsure :
- Carbon (C)
- Hidrogen (H)
- Oksigen (O)
Dan beberapa persenyawaan kimia mengandung unsur :
- Nitrogen (N)
- Blerang (S)
Pada umumnya komponen
kimia dalam minyak atsiri digolongkan menjadi 2 yaitu :
- Hidrokarbon yang terutama terdiri dari persenyawaan terpendam
- Hidrokarbon yang teroksigenasi.
Disamping itu minyak atsiri mengandung dammar dan
malam dalam jumlah kecil.
Pembuatan minyak atsiri dengan penulingan dipengaruhi
oleh 3 faktor yaitu :
- Besarnya tekanan uap yang digunakan
- Bobot molekul masing-masing komponen dalam minyak
- Kecepatan keluarnya minyak atsiri dan simplisia
(Diktat Kimia Bahan Alam hal 44-51)
Sebelum
proses pembuatan minyak atsiri, simplisia sebaiknya dikecilkan volumenya dengan
cara dipotong-potong, digiling atau digerus halus, tergantung pada simplisia
yang digunakan.
Pengecilan
volume tersebut untukl mempermudah penembusan uap air ke dalam sel. Daun, bunga
dan simplisi yang tipis biasanya dalam keadaan utuh, Biji digiling kasar, kayu
akar dan bagian tanaman yang keras digerus halus terlebih dahulu.
Berdasarkan sifat fisik dan kimianya, maka minyak atsiri dapat dibuat
dengan cara :
- penyulingan
- Ekstraksi dengan pelarut mudah menguap
- Pembuatan dengan lemak padat dan ekspresi
(Diktat Kimia Bahan Alam hal
44)
(Djamal, Rusdi 1989. Kimia
Bahan Alam. Universitas Andalas. Padang)
Derajat pemisahan dapat diartikan sebagai tingkat kemurnian produk atau
perolehan produk. Ketajaman pemisahan dapat diketahui dari gap antara kedua
produk yang didekatkan. Gap adalah beda antara titik distilasi 5% produk dengan
titik distilasi 95% produk lainnya yang lebih ringan. Semakin rendah nilai gap
maka derajat fraksi-fraksi menjadi tinggi.
Derajat pemisahan produk dipengaruhi oleh jumlah
tray antara dua tarikan samping dan refluks. Semakin banyak jumlah tray derajat
pemisahan produk akansemakin tinggi. Pada kolom dengan jumlah tray tertentu
No comments:
Post a Comment