DISTILASI
UAP
Distilasi uap adalah suatu
metode pemisahan dengan bantuan uap air panas yang dialirkan pada contoh minyak
atsiri akan dibawa menguap bersama uap air karena minyak atsiri tidak bercampur
dengan air, maka akan terpisah. Dengan kata lain, distilasi uap adalah suatu
metoda pemisahaan dengan bantuan media panas syarat bahwa keduanya tidak
bercampur.
Distilasi uap dilakukan
berdasarkan perbedaan titik uap suatu senyawa. Contoh minyak atsiri pada
tumbuhan akan dibawa menguap bersama uap air. Metoda distilasi ini biasanya
digunakan untuk mengisolasi senyawa monoterpenoid, yaitu senyawa yang memiliki
atom c sebanyak 10 buah seperti minyak atsiri.
Minyak atsiri, dikenal juga
sebagai minyak eteris, minyak esensial serta minyak aromatik, yaitu kelompok
besar minyak nabati yang berwujud cairan
kental pada suhu ruang, namun mudah menguap, sehimgga memberikan aroma yang
khas.
Minyak atsiri merupakan
bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok. Didalam perdagangan sulingan
minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi pada umumnya. Minyak atsiri
dalam keadaan segar tidak berwana atau berwana pucat. Contoh tanamannya yaitu
pada bunga mawar dan melati pada mahkotanya, kayu manis pada kulit serta
daunnya.
Sifat
atau ciri-ciri minyak atsiri adalah :
Ø Mudah
menguap pada suhu kamar, karena mempunyai titik didih
Ø Kurang
larut dalam etanol dengan kadarnya < 70%
Ø Tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar.
Minyak atsiri adalah senyawa yang mudah menguap yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan yang tidak larut dalam air, dan memiliki bau yang khas. Dalam
proses distilasi minyak atsiri akan menguap dari jaringan bersama uap air yang
terbentuk atau bersama uap air yang dilewatkan pada bahan. Ini pada situasi
berbeda dalam distilasi dari camp. 2 senyawa yang tidak bisa saling dilarutkan.
Minyak atsiri disebut juga xolatiloil/minyak mudah terbang. Minyak atsiri
merupakan senyawa organik bergugus keton, aldehid, alkohol dan senyawa lainnya.
Pembuatan umum
Daalm melakukan penyulingan uap, jika Bjnya kecil dari Bj air, maka
distilat yang mengandung minyak penguap terapung diatas permukaannya dan jika
Bj nya lebih besar dari Bj air, akan mengendap dibawah lapisan air dengan kata
lain yaitu terbentuk dua fase, diatas minyak atsiri, dibawah air.
Minyak atsiri dipisahkan dengan cara menuangkan minyaknya atau airnya.
Minyak yang diperoleh adalah minyak atsiri dan airnya adalah aqua aromatik.
Minyak atsiri dapat disuling dari akar, batang,biji tumbuhan. Selain minyak
atsiri juga diperoleh minyak terpen yang mana merupakan senyawa karbon. Terpen
tidak larut dalam air dan tidak dapat disatukan.
Beberapa contoh minyak atsiri adalah, cengkeh, kayu manis, minyak serai. Minyak
atsiri yang dihasilkan dari tumbuhan cengkeh. Sebagian besar berupa eugnol.
Eugnol termasuk praktek dari golongan fenol sehingga disabunkan dengan NaOH
membentuk garam larut dalam air. Jika minyak atsiri telah didapat , sebagainya
tutup segera agar tidak terbang.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka
kedalam camp minyak dalam air tersebut dituangkan larutan jenuh garam
dapur maka minyaknya akan memisah. Cara
penyulingan seperti ini adalah cara umum untuk membuat minyak penguap.
Cara pembuatan dengan metoda penyulingan/ destilasi uap
Pembuatan minyak atsiri dengan cara ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor yang menentukan minyak atsiri ikut menguap bersama air :
Ø
Besarnya
tekanan uap yang digunakan
Ø Berat
molekul masing-masing dalam minyak
Ø
Kecepatan
keluarnya minyak dari sampel
Penyulingan dengan uap air ini dilakukan dengan cara
menaikkan tekanan. Cara ini dilakukan untuk sampel yang keras. Dengan
penambahan tekanan maka proses distilasi dapat dipercepat. Minyak atsiri akan
terpisah dengan air berdasarkan bj minyak atsiri.
Dalam proses pembuatan minyak
atsiri, sampel yang digunakan sebaiknya dipotong. Ini untuk mempermudah
penembusan uap air pada sampel.
Prinsip kerja dari distilasi adalah :
Pemisahan
senyawa berdasarkan perbedaan titik uap dengan bantuan media panas. Senyawa ini
hanya dapat digunakan untuk pengambilan senyawa organik untuk golongan minyak
atsiri. Jadi cara distilasi uap ini hanya digunakan untuk mengambil senyawa
organik yang dapat diuapkan bersama uap air.
Distilasi uap ada 2 macam :
Ø
Distilasi
uap langsung
Digunakan jika bahan yang
akan diambil minyak atsirinya mempunyai luas permukaan yang tidak begitu besar
labu distilasi diisi dengan air dan bahan alam.
Pada distilasi uap langsung
terjadi jika senyawa yang akan didistilasi dicampur dengan air. Penggunaan
peralatan yang simpel mempunyai kerugian yaitu kekurang penyediaan air dimana
air bisa keluar sebelum zat organik terdistilasi sempurna.
Distilasi ini dapat
digunakan ketika tekanan uap dari zat yang akan didistilasi relatif tinggi atau
jumlah zatnya sedikit.
Ø
Distilasi
uap tidak langsung
Digunakan jika volume
permukaan bahan yang akan didistilasi cukup besar, maka bahan dan uap air
diletakkan pada tempat yang terpisah.
Dilakukan dengan cara uapnya
dipipakan atau dimasukkan dari tempat yang terpisah dan trapingnya dibuat dan
disusun dari adaptor distilasi untuk m.a yang tidak tahan panas.
Kelemahan-kelemahan distilasi uap adalah :
- Bau wangi minyak atsiri sedikit berubah dari bau wangi alamiah.
- Komponen minyak yang bertitik didih tinggi, yang merupakan penentuan wangi, tidak tersuling sederhana, sehingga tetap tertinggal di dalam bahan.
- Tidak baik digunakan untuk beberapa jenis minyak yang mengalami kerusakkan yang disebabkan panas dan air.
Keuntungan distilasi uap
- Kualitasnya cukup baik
- Suhu dan tekanan dapat diatur
- Waktu distilasi pendek
Kegunaan minyak atsiri
- Untuk obat-obatan
- Industri kosmetik
- Sintesis zat organik
Presentasi minyak yang
diperoleh :
Volume minyak x
Bj x 100%
Berat sampel
Traping ada 2 macam
- Traping D ~ Untuk yang Bjnya < air
- Traping lurus digunakan untuk Bjnya > air
Distilasi uap sebaiknya dilakukan pertama dengan tekanan rendah lalu
berangsur-berangsur dinaikkan. Perbesar tekanan jika dianggap m.a telah habis
untuk dapat mendistilisasikan komponen yang bertitik didih tinggi.
No comments:
Post a Comment